Thursday, December 27, 2007

In My Place - cold Play

In My Place – ColdPlay

In my place, in my place
Were lines that I couldnt change
I was lost, oh yeah
I was lost, I was lost
Crossed lines I shouldnt have crossed
I was lost, oh yeah And yeah
How long must you wait for it? Yeah
How long must you pay for it? Yeah
How long must you wait for it? For it

I was scared, I was scared Tired and underprepared
But I wait for it And if you go, if you go
And leave me down here on my own
Then Ill wait for you Yeah

And yeah How long must you wait for it?
Yeah How long must you pay for it?
Yeah How long must you wait for it?

Singing please, please, please
Come back and sing to me
To me, me



Come on and sing it out, now, now
Come on and sing it out, to me, me
Come back and sing

In my place, in my place
Were lines that I couldnt change
And I was lost, oh yeah, oh yeah

Tapi…

Masih ada banyak hal yang lebih penting untuk dibicarakan, bukan?

Ketika ada masalah, kita cenderung hanya memikirkan diri sendiri , dan menganggap masalah sendiri yang paling serius dan paling rumit.

Woof. Ini nggak boleh begini, karena akan melelahkan sendiri dan hanya membuat hidup terasa ruwet saja.

Padahal…

Hidup itu akan sangat indah dan sederhana, ketika kita mengetahui apa yang penting dan apa yang kurang penting untuk diperjuangkan.

Dan dalam hal ini, begitu banyak masalah yang menanti kita semua… dan tidak mungkin jika semua masalah harus dipikirkan dan dicari solusinya.

Pilih dan pilih. Mana yang penting dan mana yang tidak cukup penting.

Dan hidup lebih berarti ketika kita bisa memperjuangkan hal-hal besar yang bisa memberikan manfaat dan perubahan positif bagi orang lain di sekitar kita, akan lebih baik bagi orang lain dalam skala besar.

Anyway, lagu In My Place…coldplay sedikit mengingatkan saya, kalau memang ada garis-garis kehidupan yang tidak bisa dirubah dan dipindahkan. Lebih baik menjalani dulu apa yang ada di hadapan mata yang terdekat.

Untunglah sekarang tingkat kekebalan terhadap masalah dan sinisan hidup lebih tinggi lagi dan membuat tubuh dan jiwa ini lebih peka terhadap pemilahan mana yang penting dan mana yang nggak penting-penting amat. Terimakasih atas segala kesempatan yang ada. Dan si sini, di atas pentas kehidupan ini, semua orang berjuang untuk menjadi yang terbaik, menampilkan sisi terang dan cahaya dari dalam dirinya. Sebagai seorang manusia seutuhnya. Sebagai jiwa-jiwa perindu kedamaian dan ketenangan.

No comments: