Monday, December 10, 2007

Chocolate Soup For The Soul - Enjoy #19 The Power of Money

The Power of Money

Para pengunjung yang setia, Selamat datang di abad uang, disini Anda bisa dapatkan apa saja dengan uang Anda”, suara seorang wanita menyambut para pengunjung kehidupan.

Di sudut ruang lain, terngiang samar : ”Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang!”

Tidak setuju! Mau kencing aja sekarang bayar tawuk!”, ungkap seorang bapak usia 40 tahunan. Fakta membuktikan : uang memiliki kekuatan dasyhat untuk mempengaruhi hidup seseorang. Baiklah, pemirsa, langsung saja kita saksikan, inilah realita kali ini, abad uang :

Dengan uang, orang bisa langsung merasa sedih atau senang.

Dengan uang, orang bisa saling membunuh dan menyakiti.

Dengan uang, suami istri bisa melupakan janji sucinya untuk terus saling mencintai.

Dengan uang, orang bisa menjadi lebih baik atau justru menjadi lebih buruk.

Dengan uang, seorang anak bisa membenci atau lebih menyayangi orangtuanya.

Dengan uang, kisah cinta yang indah dan sudah dibina sedemikian lama, bisa kandas juga.

Dengan uang, orang bisa bosan hidup ingin bunuh diri atau justru lebih bersemangat hidup.

Dengan uang, orang bisa merasa lebih berarti dan bernilai dalam hidup ini.

Dengan uang, seseorang bisa merasa lebih percaya diri atau lebih minder.

Dengan uang, orang bisa sembuh dari sakit atau mati sekarat dari penyakitnya.

Dengan uang, orang bisa lebih sering tertawa atau justru lebih sering menangis.

Dengan uang, barang apapun bisa dibeli atau sebutir beras pun tidak bisa dibeli.

Dengan uang, orang bisa lupa apa tujuan hidupnya atau makin sadar dengan makna hidupnya.

Dengan uang, cinta bisa tumbuh atau cinta bisa pupus dalam sekejap.

Dengan uang, seorang karyawan mampu bekerja lebih keras lagi atau justru bekerja setengah hati dan penuh perhitungan.

Dengan uang, orang bisa menjadi lebih sehat atau justru menjadi penyakitan.

Dengan uang, rasa lapar bisa hilang dan rasa kenyang bisa memuaskan.

Dengan uang, orang bisa sakit jiwa atau justru lebih sehat jiwanya.

Dengan uang, keluarga bisa lebih harmonis atau justru lebih hancur berantakan.

Dengan uang, orang bisa melakukan usaha untuk menjadi lebih kuat, bebas, suci, tenang...

Dengan uang, kita bisa menikahi dan memilih orang yang paling kita dambakan.

Dengan uang, tidak akan ada lagi pelecehan harga diri dan nama baik.

Dengan uang, anak-anak pasti bisa terjamin masa depan dan pendidikannya.

Dengan uang, anak bisa membalas budi ke orang tua atau justru durhaka pada orang tua.

Dengan uang, kita bisa naik haji, bisa ziarah ke Israel, dan ziarah keagamaan lainnya lagi.

Dengan uang, kita nggak bakal stress atau justru bakal makin stress.

Dengan uang, tidak perlu lagi merampok atau mencopet orang demi sesuap nasi.

Dengan uang, kita bisa bertahan hidup dan bisa terus ada di dunia ini, kan?

Tidak setuju!”, protes seorang penganut aliran positivistik yang yakin sekali kalau uang tidak memberikan pengaruh signifikan bagi kebahagiaan seseorang. Martin Selignman, ketua Psikolog dunia, sudah melakukan penelitian mengenai kebahagiaan selama bertahun-tahun, dan beliau pun menyimpulkan bahwa uang bukan kunci dari kebahagiaan. Karena banyak orang yang malah menjadi tidak bahagia setelah memiliki banyak uang dan banyak orang menjadi tidak sehat setelah memiliki banyak tabungan di mana-mana. Tapi, bukan berarti kita tidak lagi mencari uang lagi lah yah, please, back to real, kita butuh makanan, pakaian, dan rumah.

Ya wis, nggak usah bacot lagi deh, nggak ada duit, nggak idup!”, simpul seorang kenek angkot yang sedang menghitung uang-uang buluk di tangannya.

Eh, nggak dong, uang bukan segala-galanya...”, masih terngiang suara-suara yang mencoba berdalih.

Diem luh! Segala-galanya butuh duit! Gua tusuk luh ya, kalau elu masih ngomong lagi!”, pinta seorang pengamen yang sedang berkeliling ke metro mini demi metro mini.

- with a good heart, everyday is a good day – maeya 20071208 #19

1 comment:

Unknown said...

coba kita balik logikanya ya:
"semua memang butuh uang, tapi uang bukanlah segalanya"

orang dan uang ibaratnya petani dengan kerbau. petani perlu kerbau utk bisa membajak sawah, yg pada akhirnya memberinya makan dari hasil sawah itu. tapi semakin banyak kerbau, belum tentu makanan yg bisa dimakannya semakin banyak.

intinya: kerbaunya cukup, petani bisa makan. ga usah memiliki 100 apalagi 1000 kerbau ketika lahannya hanya 10 meter, atau kapasitas lambungnya cuma sekepal tangan. CUKUP, ga lebih, ga kurang. itulah intinya.

nah, selama ini banyak dari kita terlalu banyak terikat pada UANG, dan menganggapnya sebagai tujuan akhir hidup ini.

ironis.