Monday, December 15, 2008

Terapi Pelukan

12 Pelukan Sehari, Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi .... ! ! !

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk
kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet
muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari," kata Virginia
Satir, terapis keluarga.
Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan
yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet
muda?
Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk
Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali,
coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi
Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan
emosional.
Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan
penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-
lain. Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya
kekuatan cinta yang meng elilingi mereka. Kekuatan ini yang membuat
kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan
dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat
jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar
jika manusia memiliki kehidupan sehat, merasa damai dan tentram.
Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi
pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi
tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota
metropolitan.
Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk
melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan
penuh kasih dan damai. Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi
negatif apalagi mengikutsertakan gairah.
Pelukan ini juga bukan `pelukan sosial', seperti berjabat tangan,
mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya
masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali
bertemu.
Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan
tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan
terasa perasaan nyaman dan damai.
Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan
pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya. Di
Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan
Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda
berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan
papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para
relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang
membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh
pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan
ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan
lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat. Tentu lebih bermanfaat,
unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr. Bhagat, salah satu doktor
yang meneliti pengaruh pelukan di India .
Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan.
Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan
bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya.
Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung
kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan
ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air
ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua
orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan
tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus.
Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang
penyayang.
Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang
tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa
nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun
lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh,
dibelai dan dipeluk.
Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi
pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan
berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada
orang yang mencintainya, membutuhkannya. Seluruh kulit kita, sangat
peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan
erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan salah
satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan
pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain
renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan
memeluknya. Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah
memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak
akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia,
sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan
depresi."
Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah
melakukan riset dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang
berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh,
awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.
Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka
sendirian. Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman.
Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun
akan jauh lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek
baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda,
terbebas dari depresi. Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan
psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi
rasa sakit.
Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa
prustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan
pelukan, pasien yang prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan
energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi
negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien mendapatkan
pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah
kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk
menyatakan cinta, atau suatu bentuk cinta.

sumber: cianjur-online.com

Thursday, December 11, 2008

Writing as a Form of Therapy

Writing as a Form of Therapy - Keeping a Journal
Another Path to Self Healing
By Phylameana lila Desy, About.com
Diaries and journals are written for a variety of different reasons. Historically, journal entries were intended to serve as written records. It is much easier to track a past event if you have a written record of your appointments and activities. Trial lawyers love clients and witnesses who keep journals and datebooks because it frees them of hours/days of investigation. Where were you on September 15, 1999? A diary could come in handy, huh?
Writing as a Form of Therapy
Writing down your thoughts and feelings is a therapeutic activity. Paper and pen are the tools for your creative expression, joys and sorrows alike. Journaling can be a healing process to help you get in touch with your deepest yearnings, find resolve for problems, and deal with personal issues. Whatever type of painful emotion you are experiencing (grief, sadness, fear, isolation, etc.) expressing yourself in writing can help ease your discomfort.
Writing Exercise Drains Brain of Mindless Clutter
Getting words down on paper can help clear your head of thoughts and ideas that are creating a mental swirl of confusion. Something as simple as keeping a grocery list can help free up the activity center of your brain, making room for clearer thinking.

Julia Cameron, author of The Artist's Way, A Spiritual Path to Higher Creativity, suggests a writing exercise she calls THE MORNING PAPERS. Take three sheets of paper each day and with pen or pencil just start writing. This process is intended to allow a "stream-of-consciousness." It doesn't matter what words or phrases you write down. It doesn't matter if your sentence structure or grammar is poor. Nevermind misspellings. IT DOESN'T MATTER! THE MORNING PAPERS, unlike journals are not for keeping... they are not to be read at all. After you've finished the writing exercise feed your papers directly into the paper shredder or toss them inside the recycle bin. The purpose of doing this exercise is to clear your brain of mindless clutter and discharge any emotional baggage connected to useless or negative thoughts, or in Julia's words, it is a "brain-drain" activity.

In her creativity workshops, Julia teaches how we block our creative selves by not releasing our anger, our worries, our criticisms, etc. Things that block our creative juices flowing to the surface need an outlet. Writing can be a used as a venting tool to rid yourself of negative thinking.
Five Types of Journals
• Daily Diary - Writing a daily journal is one way to balance your emotional ups and downs. It is also an excellent way to communicate with your inner self.
• Gratitude Journal - Express your joy and happiness by keeping a gratitude journal. Make a note of everything, no matter how small or how big, that gives you joy or brings you happiness. It is always beneficial to focus on the positives, but it is especially healing during the bumpy times to be able to turn to a book filled with positivity and gratitude in your own handwriting.
• Dream Diary - Scenarios and symbology experienced during slumber have special meanings. Record your dreams first thing in the morning while they are still fresh in your mind. Self analysis will come later when you have the time to explore the scribblings in your dream diary.
• Travel Log - Jotting down your vacation highlights as you experience new places and different cultures will keep these special adventures alive forever.
• Memories Journal - Writing down stories about your childhood makes for a good keepsake to pass down to your children, grandchildren, and to be cherished by generations to come. While you're at it, write down the stories told to you by your parents and grandparents. So many stories, so little time. Write them down before they are lost forever.

Monday, December 08, 2008

Andai TubuH BIsa Bicara

Apa yang terjadi pada tubuh, memberi dampak langsung pada diri Anda. Ketika Anda lalai memperhatikannya, dia akan memberikan sinyal-sinyal ini.

Cepat Lupa
Penyakit pikun yang terjadi pada usia muda salah satu penyebabnya adalah kurang tidur. Matt Walker, Ph.D., asisten profesor psikiatri dari Harvard Medical School mengatakan bahwa kemampuan memori Anda untuk mengingat suatu informasi akan meningkat 20-30% apabila Anda menyempatkan diri untuk tidur selama 8 jam setelah menerima informasi tersebut.

Kedutan pada Kelopak Mata
Para ahli kesehatan sepakat bahwa 99% kedutan pada mata disebabkan tubuh didera stres dan kelelahan. Cara untuk menghentikan kedutan pada mata ini hanyalah membiarkan tubuh dan mata beristirahat. Mengompres mata dengan air hangat selama beberapa saat juga bisa membantu meredakan lelah.

Sulit Konsentrasi
Kesulitan memfokuskan pikiran bisa pertanda bahwa Anda kekurangan asupan protein dan karbohidrat. Pasalnya, konsumsi kedua zat makanan tersebut dalam jumlah cukup bisa membantu menggenjot kadar zat dopamine di dalam otak, yang berhubungan dengan peningkatan fungsi konsentrasi dan kemampuan seseorang untuk memfokuskan diri pada sesuatu.

Menguap Terus-Menerus
Menguap tidak selalu berarti Anda tengah merasa ngantuk. Menguap juga merupakan sinyal dari alam bahwah sadar bahwa tubuh Anda kurang bergerak. Misalnya, Anda kelewat serius bekerja sehingga menghabiskan lebih dari lima jam duduk di depan komputer. Solusinya, hentikan pekerjaan Anda dan berjalan-jalanlah sejenak untuk menghirup udara segar.

Lekas Lelah
Kondisi lekas lelah yang Anda alami selama berbulan-bulan bisa menjadi pertanda bahwa Anda sedang mengidap Chronic Fatigue Syndrome atau Sindrom Lelah Kronik (SLK). Munculnya SLK berhubungan dengan aktivitas fisik berlebihan seperti olahraga yang terlalu dipaksakan atau akibat stres. Tanda-tanda yang tampakjelas antara lain adalah cepat merasa lelah, tidur tidak nyenyak, nyeri otot, serta perasaan lemas berlebihan setelah melakukan aktivitas fisik yang minim sekalipun. Jika Anda mengalami hal ini, maka segeralah berkonsultasi pada dokter untuk mencari pemecahannya.

Cegukan
Bila Anda tidak sedang melahap apa pun, namun mengalami cegukan, itu pertanda tubuh Anda sedang stres. Hormon stres yang dilepas ke dalam aliran darah kemudian merangsang serat saraf secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kontraksi otot tak sadar yang terletak di dekat pita suara sehingga menimbulkan bunyi. Redakan cegukan dengan cara menelan sedikit gula pasir. Butiran gula pasir mampu menstimulir ujung saraf di balik kerongkongan sehingga menghambat impuls saraf lainnya dan meredakan cegukan.

Kaki Kram
Kaki kram bisa menjadi sinyal bahwa tubuh mengalami dehidrasi serta kekurangan asupan kalsium dan magnesium. Untuk mengatasinya, minumlah air putih lebih banyak dari biasanya. Konsumsi susu yang kaya kalsium juga amat baik Anda lakukan, terlebih bagi Anda yang berusia di atas 30 tahun dan membutuhkan tabungan kalsium yang lebih banyak.

Nyeri perut
Rasa sakit pada perut bisa muncul akibat kebiasaan makan ticlak teratur sehingga timbul gangguan pada lambung. Namun, nyeri perut yang tidak terjadi karena penyakit maag atau penyakit lain, berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Colorado Health Sciences Center, Amerika, bisa jadi menandakan Anda sedang mengidap depresi.

Sakit Kepala
Sakit kepala karena tegang diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala. Jika ini Anda alami, berarti tubuh Anda sedang mengirimkan sinyal untuk beristirahat.

Tertawalah, itu Sehat

Tertawa memang bisa membuat kita lebih senang dan sehat. Hal ini karena kegiatan tertawa mampu mengubah rasa sedih dan kesal menjadi perasaan rileks dan beban apa pun terasa lebih ringan.

"Ketika Anda tertawa, Anda memasuki tahapan rileks. Tekanan darah dan detak jantung turun menjadi normal, sehingga kita merasa lebih tenang. Selain itu tertawa juga merangsang hormon endorphin, anti sakit alami yang dihasilkan oleh otak," kata John Morreall, president of HUMORWORKS, Florida, Amerika Serikat.

Tertawa juga memiliki dampak biologis karena bisa mengembalikan mood. Ketika kita melontarkan humor, terutama mengenai kejadian sehari-hari yang kita alami atau masalah, efektif meningkatkan rasa memiliki dan kedekatan satu sama lain. Itu sebabnya para ahli masalah perkawinan menganjurkan agar Anda melibatkan humor dalam kehidupan sehari-hari bersama pasangan.

Merasa stuck dan kehilangan ide? Tertawalah karena kegiatan ini bisa membuat kita berpikir lebih kreatif. "Humor akan melenyapkan hambatan mental. Ini akan mendorong kit berpikir secara tidak biasa saat melihat segala sesuatu," kata Morreall.

Sementara itu William Fry, profesor emeritus Psikiatri dari Universitas Stanford, mengatakan kreativitas dan humor adalah suatu hal yang identik. "Tertawa bisa menyatukan dua hal yang sepertinya tidak saling berhubungan dan menciptakan hubungan," katanya.

Teori yang menyatakan tertawa bisa meningkatkan kesehatan pertama kali diungkapkan oleh Norman Cousins pada tahun 1979 lewat bukunya yang sangat laris, Anatamoy of an Illness. Namun pada abad 17 seorang dokter dari Inggris, Thomas Sydenham, pernah menulis, "Kedatangan badut ke desa ternyata bisa meningkatkan kesehatan daripada 20 kali minum obat".

Selama berabad-abad, para ahli mempelajari kaitan antara mood dan tertawa. Mereka menemukan bahwa orang yang punya selera humor biasanya jarang depresi dan cemas. Sementara itu peneliti dari West Chester University di Pennsylvania mengungkapkan bahwa pelajar yang menggunakan humor untuk menghadapi masalah biasanya selalu berpikiran positif. Jadi, tertawalah!

Kebahagiaan Bisa Menular Loh

RASA bahagia bisa menular dan menyebar lewat kelompok-kelompok sosial yang kita hidupi. Demikian sebuah penelitian mengungkap.

Sekitar 5000 orang dewasa yang diteliti ternyata dapat menularkan kebahagiaan yang dialaminya ke orang-orang sekelilingnya meski jaraknya cukup jauh, sekurangnya setengah mil (625 kilometer).

Subyek penelitian ini adalah mereka yang pernah ambil bagian dalam penelitian yang disebut Framingham Heart Study - penelitian untuk mengetahui risiko serangan jantung - antara tahun 1971 hingga 2003.

Para peserta atau subyek penelitian ini diminta mengidentifikasi keluarga, teman dekat, kawasan tempat tinggal dan bekerja dan diobservasi hingga dua sampai empat tahun ke depan.

Mereka juga ditanya mengenai kehidupan yang dijalani dan melihat kembali apakah mereka menikmatinya, punya harapan dengan masa depannya, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang sekitarnya.

Mereka yang merasa punya teman menularkan kebahagiaannya hingga 8 persen. Efek yang sama terjadi pada mereka yang dekat dengan saudara kandungnya (14 persen) dan tetangganya (34 persen). Penularan ini diketahui hingga menembus ke orang ketiga, teman dari teman kita.

Analisis ini menunjukkan bahwa kedekatan fisik menjadi faktor penting dalam proses penularan rasa bahagia. Sekitar 42 persen bisa jadi seseorang bakal tertular rasa bahagia bila temannya yang merasa bahagia ini tinggal kurang dari setengah mil darinya.

Kepala peneliti Prof. Nicholas Christakis mengatakan, ikatan rasa bahagia ini terjadi karena rasa bahagia menyebar tidak hanya karena seseorang cenderung mencari kawan dekat. "Yang paling penting dari sudut pandang kami adalah kenalnya seseorang dalam jaringan sosial ini, bahwa kesehatan dan keadaan baik seseorang berpengaruh bagi keadaan dan kesehatan kawannya."

Prof. Andrew Steptoe, seorang psikolog dari Universita College London mengatakan,"Inilah yang disebut sebagai intuisi, bila seseorang di sekitar Anda bahagia dan menularkannya ke orang lain. Yang lebih mengejutkan lagi adalah penularan ini tak hanya terjadi pada mereka yang memiliki hubungan dekat melainkan juga mereka yang justru ingin terpisah dari kelompok."

Kebahagiaan, kata Andrew, terkait dengan kondisi kesehatan atau memiliki efek baik pada kesehatan, bahkan kesehatan masyarakat secara umum. "Jika kebahagiaan dapat benar-benar ditransmisikan melalui koneksi sosial, artinya transmisi kesehatan pun dapat terjadi. Itulah sumbangan yang diharapkan dari temuan ini." kata Andrew.

Wednesday, December 03, 2008

sexual imprinting part 2

'Sexual imprinting'
Looking for the perfect partner?
Then just take a good look at your parents

Published Date: 03 September 2008 in The Scotsman, Edinburgh
By Tanya Thompson
Social Affairs Correspondent

The next time you gaze into your partner's eyes you may find they look vaguely familiar. Scientists now believe they have found the key ingredient to any love match – and it's all in the genes.

A new study suggests that "daddy's girls" choose men who look like their fathers, while "mummy's boys" cannot resist women who remind them of their mothers.

Scientists say people use their opposite sex parents as a template for picking a mate by a process called "sexual imprinting".

Psychologist Dr. Tamas Bereczkei and colleagues took 52 families and examined how alike various members were based on facial measurements. They found the women picked men strikingly similar to their father, with the mouth and nose being the most important features.

Meanwhile, the findings, published in Proceedings of the Royal Society B, suggested men actively seek out women who look like their mothers.

Dr. Bereczkei, of the University of Pecs in Hungary, said: "Significant correlations have been found between the young men and their partner's father … especially on facial proportions belonging to the central area of face. Women also showed resemblance to their partner's mother … in the facial characteristics of their lower face.

"Our results support the sexual imprinting hypothesis which states that children shape a mental template of their opposite sex parents and search for a partner who resembles that perception."

Well-known daddy's girls whose husbands bear more than a passing resemblance to their fathers include television presenter Zoe Ball. Her husband, the DJ Norman "Fatboy Slim" Cook, has similar eyes, ears and smile to those of her father, ex-children's TV presenter Johnny Ball.

The same goes for celebrity chef Nigella Lawson, whose husband, advertising guru Charles Saatchi, and father, ex-Chancellor Nigel Lawson, have similar eyes, noses and hair styles. Gwyneth Paltrow's husband Chris Martin also bears a long-faced resemblance to her late father Bruce. And Scots actor Ewan McGregor's wife, Eve, is said to be a carbon-copy of his mother Carol. Their faces follow the same shape and both have dark hair, sensuous, oval eyes and long, thin eyebrows.

It is believed the phenomenon of sexual imprinting evolved to help youngsters choose a compatible mate.

By modelling their own choice of partner on their parents' successful marriage, a daddy's girl or mummy's boy may increase their own chances of having a happy partnership. They may also believe that a man who looks like their father or a woman who looks like their mother is more likely to be a good parent.

Professor Cary Cooper, a psychologist from Lancaster University, said: "I think unconsciously we probably do select our partners based on our own parental models."

In the study, 14 facial proportions were measured on 312 adults from the 52 families, and the correlations between family members were compared with those of pairs randomly selected from the population.

The family consisted of a young man and his long-term partner or young woman and her long-term partner, his father and his mother, and her mother and father. The young people, all university students, were aged between 21 and 32 and the average length of their relationship was 18.6 months.

sexual imprinting

The infant’s ego is a fusion of:
• Emotional dispositions and attitudes from the mother.
• Emotional dispositions and attitudes from the infant, carried over from the previous incarnation.
• The infant’s will.
The infant’s ego is built in its basic form during the first eighteen months of its life; from then on it develops this form as time goes by. In this initial period the mother’s influence is more important than the father’s influence, assuming that it is mainly the mother who cares for the infant. [¹]
In producing its ego through the bonding process, the two main factors acting on the infant are imprinting and identification. I examine each factor in turn. [²]
Imprinting
The infant can introject the mother’s emotions. It needs to do this ; if it is left unattended for long periods of time, as was the fashion in hospital maternity wards some time ago, then it experiences deep distress. But if it introjects unpleasant emotions from the mother then it also becomes distressed. [³]
The infant introjects the mother’s emotions. Both the mother’s emotions and the baby’s emotions include sexual ones. As the baby experiences emotions, it cannot distinguish their source. It cannot distinguish between sexual emotions that arise from within itself from the sexual emotions that are introjected from the mother. This is how the infant experiences sexuality ; it fuses its sexuality with the mother’s sexuality. Since the infant cannot verbalise its feelings, it may take its cues on sexuality from its mother’s attitude to sexuality. The child may have to wait till late childhood or even puberty before its own sexuality develops.
I re-phrase these ideas. The infant introjects the mother’s sexual feelings and attitudes, without being able to distinguish them from its own ones. The mother is a more powerful figure than the baby is. Her attitudes become the signposts and boundaries which guide and shape the ways that the infant can explore sexuality. Therefore the mother establishes the pattern within which the sensitive infant can form his sexual attitudes, that is, these attitudes are his responses to his mother’s pattern of feminine sexuality.
At puberty these attitudes are now externalised and projected outside the family. So from then on his sexual attitudes find harmony with a woman who reflects his mother’s attitudes, his mother’s femininity. Hence the mother imprints on the sensitive infant his sexual identity, and this becomes his pattern of sexuality when puberty forces him to externalise his desires. As an adult he can accept this pattern or choose other modes of sexual relationships ; the choice depends on how he handles sexual anxiety.
Mechanics of Imprinting
The infant needs love, and it is this need that causes imprinting to occur. This need presents itself when jealousy, in its self-pity mode, is currently dominant in the baby. [4]. What the infant receives from the mother is jealous love. When imprinting occurs, the flow of love is from the mother (jealousy in love mode) to the infant (jealousy in self-pity mode). [5]. The self-pity mode indicates dependency; hence imprinting signifies the dependency of the child on the mother. But since this mode of jealousy is also associated with the introjection of the mother’s sexual feelings, so imprinting also signifies sexual dependency. Imprinting is a sexual form of bonding.
Why does the sexual imprinting occur?
The existential reality of rebirth is that everything is subconscious : this is to say that there are no signs or mental landmarks for the crystallising ego to anchor itself to. The infant is on the receiving end of an endless succession of sensory stimuli which it does not know how to interpret. The psychological attachment to a parent, usually the mother, is the only possible response that the infant can make. In the total sensory confusion of the infant, the mother is the only ‘sign’ in a signless world. What the infant takes from the mother is the experience of her emotions : the regular repetition of pleasant emotions becomes the first ‘sign’ that the infant can recognise. This is achieved through the medium of the auras.
When two people are close enough together for their auras to blend then transference of emotion is direct from one aura to the other one. This actuality is the situation that the infant always experiences – it is usually held close enough to the mother to be able to absorb her emotions.
The infant’s emotions include narcissism and jealousy. Which emotion will become dominant depends on the past life, the past incarnation. The infant can respond in two ways to the mother’s sexual feelings. If a person in the previous life was centred on jealousy then in this life as an infant he will prefer sexual desire. Whereas a narcissistic infant will prefer sexual attraction. [6]. The infant then absorbs the mother’s sexual feelings as usual; the combination forms the child’s pattern of sexual identity.
This difference between jealousy and narcissism explains why some young children are more interested in sexual behaviour and sexual desire than other children are.
Identification and Infancy Trauma
Identification only becomes possible once the crystallising ego can begin to separate its emotions and responses from those of the mother. It is a form of bonding which has both sexual and non-sexual components, whereas imprinting is a sexual form of bonding. I consider how they link up.
Identification revolves around a central difficulty, which is that people are unaware of their emotional motivations and responses to life. This lack of awareness in parents can produce severe problems for the infant. In the parents, the stresses of materialism and the stresses of relationships are usually kept repressed and hence are subconscious. The mother passes these subconscious stresses to the infant, as it introjects her emotions.
A parent may deliberately ill-treat a child. But this is not what I am attempting to analyse. In the following analysis I am assuming that there is no conscious desire to ill-treat a child. I am highlighting the subconscious dynamics of the mother-infant relationship.
The most unpleasant introjected emotions that the infant has to confront are forms of hate, especially the hate mode of pride. In a moralistic or a strong-willed mother the morality or the strong will power go hand-in-hand with a dominant sense of pride. Now pure hate is the emotional dynamic that sustains strong will power (hate enables the person to cut out any irrelevancies and unimportant issues), and strong pride centres on its hate mode. These factors ensure that modes of hate are a regular occurrence for the mother – though primarily it is the mode within pride that distresses the infant (whereas in a weak-willed mother the subconscious hatred is not so intense).
The mother is also likely to be experiencing abreactive hate regularly. [7]. When a marriage partner has a strong will or a strong sense of pride, there is likely to be little emotional support happening between the couple ; so the effects of abreaction will be felt more intensely. Her moralistic stance will intensify her resentments, since resentment is the ground of social morality. And when she gets angry, her anger just intensifies the infant’s problems (in an ideal world, when the mother is angry or feeling hateful she should avoid handling and feeding the infant so that it does not introject these emotions).
The infant absorbs the mother’s subconscious hatred whilst it is trying to construct its ego. The hatred has the effect of de-stabilising the ego whilst it is in the process of formation. In a mother-infant relationship, oscillating between love and hate, the infant cannot be neutral or calm. It has three choices: the first two focus on hatred, and the last one on self-pity. In the first two choices it can either accept the mother’s hate and become distressed ; or it can refute that hate by generating its own hatred, thereby becoming aggressive and rebellious. These choices lead to guilt and pride.
In the third choice, it can become depressed and filled with self-pity ; this choice is not the focus of this article. [8]. I am analysing the effects of hatred on the child.
When the infant accepts the mother’s subconscious hate, it experiences it as being directed at itself ; this turns the introjected emotion into self-hate. The infant is plunged into trauma. Its primary belief is that it has been rejected. It creates guilt as its long-term response to the mother. But even guilt (mode of self-hate) is a terrible emotion, especially for the infant. It ‘escapes’ from its predicament by identifying with the mother.
During my self-analysis, as I worked through my problems with bonding, it became abundantly clear to me that it is the self-hate within guilt that creates identification – not love, nor the love within jealousy or narcissism, but guilt. Identification is established when the infant rejects itself and psychologically clings to the mother. And when the adult, during psycho-analysis, eventually faces the pain of infancy trauma, it is the issue of rejection that he has to resolve. [9]
Mechanics of Identification
The ego is created by attitudes and beliefs that can support the will. Creating an ego means creating a consistent will, in the way that Nietzsche understood. Consistent attitudes and beliefs create a consistent will. Confused and conflicting attitudes and beliefs generate an uncertain will and thereby form an unstable ego. [10]
Identification requires will and emotion ; the preferred emotion is love, but pure love does not maintain attachments (pure love is just a flow without an object ; only the love within either jealousy or narcissism adheres to objects). Therefore, as it flees from guilt the infant uses imprinting as its route to jealous love. And it takes the model of the mother’s will power as a surrogate for its own will. By focusing on will the child can orientate on jealous love, rather than on the dependency-creating self-pity mode of jealousy. In effect, the child uses will to switch the mode of jealousy from self-pity to love.
Now I can link identification to imprinting.
Identification = will + sexual imprinting.
= will + jealousy (mode of love).
During periods when the infant cannot sustain identification then it becomes a whining child. Jealousy remains in the self-pity mode.
Not all children are troubled to the same extent by identification. I assume that the intensity of identification correlates with the intensity of the child’s feeling of self-hate. The mother’s subconscious hatred (of the husband, or of society, of her job, of life, etc) causes the child to respond by making guilt the essence of its relationship to her. This is the tragedy of childhood : the child cannot separate the mother’s hatred of husband, society, life, etc, from hatred of itself.
This tragedy is the core of nearly all the psychological problems that the child will experience in life when it becomes an adult. I am not here dealing with deliberate abuse of the child by a parent – that is bad enough. I am trying to explain why a moralistic or a strong-willed mother, with the best of conscious intentions for the child, nevertheless creates the cross that the child will carry in life
Effect of Envy
The child may identify with one or both of the parents. If a child does not identify with both of the parents then the likely explanation is that there was little or no occurrence of infancy trauma, so parent – child relations can be happy ones (happiness can lead to attachment, but not to identification).
If the child identifies with one parent but not the other one, then a different pattern exists. The lack of identification indicates the likely presence of a dominant sense of envy towards that parent. Envy prevents a child from forming any strong bond to significant adults (envy is a dominant factor in autism [11] ).
The difference between jealousy and envy is:
• Jealousy facilitates bonding.
• Envy prevents bonding.
If an infant does not experience any trauma in childhood, then its attachments to its parents may be genuinely positive and pleasurable ones. But there is a trade-off between happiness and trauma. Happy and pleasurable attachments will lack the intensity of the identification bond. So when the child becomes an adult its relationships to other adults are likely to lack intensity too.
Roles of the Parents
One woman writer presumed that for a female child the mother gives it the sense of nurturing and the father gives it the sense of social relationships. In my view this is only partly correct. Bearing in mind her ideas on the father-daughter relationship, I assume that for heterosexual children :
• The child gets its sense of social relationships from the parent of the opposite sex to it.
• The child gets its sense of being an individual from the parent of the same sex to it.
These ideas mean that for a boy his sense of individuality is a masculine one, whilst for a girl her sense of individuality is a feminine one.
Summary
I summarise my ideas for the period in life when the infant is trying to create its ego (from about seven months of age onwards). The infant assumes that the mother’s subconscious hatred is the mother’s feeling towards it. It experiences self-hate, which is then turned into guilt. It escapes from the guilt by developing identification with the mother – it changes self-hate into love, but this love is the love mode of jealousy. Jealousy follows guilt. Hence the sequence is:
Self-hate leads to guilt, which then leads to identification, which then leads to jealousy.
The jealousy may or may not be obvious, but the guilt is buried in the subconscious mind and so is not visible.
The mother had already imprinted her pattern of sexuality on the child. So now the child ties his jealousy to the mother’s sexual feelings ; hence his image of her always has a sexual component. Through the stratagem of identification he ties his will to the mother’s use of will ; this is his means of stabilising his own will. Finally, when he has become an adolescent he experiences sexual transference in social situations when anxiety acts on his jealousy.The complete reaction from guilt to sexual transference is the Oedipus complex, as it relates to the child-mother relationship. The factor of identification within the complex generates intense feelings. The man will now find that for sustained passionate and intense sexual relationships to occur, his female partner needs to have traits of personality that are similar to those of his mother. [12]

Kisah Seekor Kupu Kupu

Kisah Seekor Kupu-kupu!
Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan.

Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-memanggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun.

Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpada perempuan itu sebuah pengecualian kpada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".

Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorg dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu.

Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk.

Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki.

Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya.
Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihny` yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa.

Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang dibicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala .

Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang perempuan lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini.

Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si perempuan, mencium lembut wajah perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan perempuan itu.

Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan perempuan itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".

Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak mesti harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya.

Tuesday, December 02, 2008

Wedding Story






Part of the dream...positive visual image...

Thursday, November 27, 2008

mengubah perilaku tidak sehat

MENGUBAH perilaku tak sehat butuh disiplin dan niat kuat.
Sejumlah langkah yang mungkin berguna bagi Anda untuk hidup lebih sehat:
1. Bikin daftar kebiasaan tak sehat
2. Pilih dan fokus pada satu perubahan
3. Pertimbangkan cara mengembangkan kebiasaan sehat
4. Pikirkan cara realistis mengubah perilaku jadi sehat
5. Pikirkan cara alternatif untuk menghindari halangan
6. Tetapkan tanggal untuk mencapai tujuan
7. Evaluasi kesuksesan Anda
8. Jadikan kebiasaan baru ini permanen
9. Setelah berhasil mengubah satu, ulangi untuk kebiasaan buruk yang lain

Wednesday, November 26, 2008

pengalaman indah di masa kecil

Try to recall one of your most enjoyable childhood experiences. Was it the trip to the beach, the baseball bat or toy doll from dad and mom? Or having to eat a bowl of strawberry ice cream all by yourself? Remember how you felt then.

Shouldn’t you continue to experience those feelings, with perhaps even more intensity , now that you are grown up? Savor every waking moment in life. Life is such a tremendous blessing. That fact that you are alive should make you happy. See the good in every situation and be thankful and appreciate it. If you maintain this outlook, the joy and happiness that builds up inside of you will eventually overflow. People will notice that you are a different person. They will want to be near you. To them, you will be like a breath of fresh air.

goal of life

Set goals for yourself. A person without a goal is like a ship without a rudder. Goals give you purpose and direction. They make your life worth living. Try to set short, easy objectives for a start. A cleaner room, better grooming and appearance, improved punctuality if you are always tardy, more patience ,etc., are some examples.

As you achieve your goals, they give you a sense of fulfillment and encourage you to try to improve some more. Remember, the greatest room in the world is the room for improvement.

Tuesday, November 25, 2008

ibuu...

ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah Kita menyakitkan- nya? Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaan- nya? Mencaki maki-nya? Melawan-nya? Memukul-nya? Mengacuhkan- nya? Meninggalkan- nya? Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor kita, Menahan derita, Menggendong kita sendirian. SADARILAH bahwa di Dunia ini ga da 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi….. Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita…. Kirimkan ke 10 orang agar IBU KITA PANJANG UMUR

Monday, November 24, 2008

Menulis Menyelamatkan Hidup

MENULIS MENYELAMATKAN HIDUP

Oleh: Udo Yamin Majdi



Pembahasan kita, masih sama dengan tema sebelumnya, yaitu
tentang kiat memotivasi diri. Dalam buku Quantum Learning, Bobbi DePorter dan
Mike Hernacki, menawarkan cara memotivasi diri dengan cara membuat latihan
mental yang mereka sebut AMBAK, singkatan dari “Apa Manfa’at BAgiKu?”

Tidak salahnya, kita coba AMBAK ini untuk memotivasi diri
kita agar semangat menulis. Dan salah satu manfaat menulis adalah untuk
menyelamatkan hidup.

Mari kita dengarkan cerita Caryn Mirriam-Golberg, Ph.D.,
berikut ini:

"Saya berusia empat belas tahun sewaktu duduk di tangga
beton di depan apartemen sahabat karib saya yang segera akan menjadi mantan
sahabat saya. Kami baru saja bertengkar hebat. Lomba berteriak ini akan
mengakhiri persahabatan pertama saya, dan sampai saat itu, itulah satu-satunya
persahabatan dalam hidup saya.

Di rumah, kedua orang tua saya menghadapi perceraian
terburuk abad ini, (begitulah pikir saya) telah membuat batas dengan membagi
dua rumah kami, dan saya tidak yakin harus berada di sisi mana. Saya pikir,
hidup saya hancur, dan saya tidak tahu harus berbuat apa.

Maka saya pun mulai menulis."

Puisi pertama saya, tidak mengherankan, yaitu tentang
bagaimana seseorang dapat berubah menjadi sangat kejam. Begitu pula dengan
puisi saya yang kedua dan yang ketiga. Namun, dalam proses memegang pena dan
menuntunnya maju mundur di atas setiap baris, saya mulai merasakan adanya suatu
harapan. Saya mulai merasa ketakutan saya berkurang, tidak terlalu merasa
sendiri. Saya menyukai perasaan ini, maka saya pun terus menulis.

Selama dua puluh lima tahun terakhir, saya terus menulis
-- kadang-kadang cepat dan tidak rapi, kadang selambat lalu lintas yang macet.
Kini, saya punya rak-rak yang dipenuhi catatan harian, dan laci-laci yang
dipenuhi puisi, esai, cerita, dan surat-surat. Menulis telah menjadi pusat
hidup saya melebihi segala yang saya ketahui tentang diri saya sendiri dan
dunia, bagaikan debar jantung di seluruh tubuh, membawa saya berulang-ulang
pada kekosongan halaman dan kebutuhan untuk mengisinya.

Menulis telah menyelamatkan hidup saya. Saya percaya,
dengan menuangkan pikiran, puisi, dan cerita kadang berjam-jam setiap harinya,
mencegah saya terlalu banyak berpikir untuk bunuh diri di saat-saat sulit dan
sedih. Sebagai seorang remaja, saya bertanya-tanya, apakah saya layak hidup,
dan menulis membantu saya memahami luka hati saya.

Saat menulis, saya dapat mengumpulkan ketakutan dan emosi
saya yang meluap-luap di atas kertas, menciptakan semacam cermin. Cermin ini menunjukkan
mengapa saya merasa seperti yang saya rasakan, di mana saya sebelumnya berada,
di mana saya pernah berada, dan bahkan ke mana saya mungkin pergi selanjutnya.



Saya adalah salah satu siswa yang menerima catatan dalam
rapor, "Dapat meraih prestasi lebih baik, seandainya lebih berkonsentrasi
dan tidak terlalu banyak melamun." Meskipun saya tidak pernah belajar
berkonsentrasi tanpa melamun, namun menulis membantu saya untuk berkonsentrasi
dengan menunjukkan kepada saya mengenai cara melamun yang lebih baik --dan di
atas kertas. Cerita-cerita dan puisi-puisi saya menunjukkan bahwa saya
benar-benar dapat memercayai diri sendiri dan mimpi-mimpi saya. Menulis juga
membantu saya dalam memahami banyak mata pelajaran di sekolah, memungkinkan
saya menyuarakan perasaan saya, tentang apa yang saya pelajari dalam pelajaran
filsafat, sejarah, dan lainnya.

Dalam kehidupan keluarga, menulis menunjukkan saya,
sekilas, bahwa saya baik-baik saja. Saya banyak menulis tentang keluarga saya,
bagaimana mereka berperilaku dan bagaimana saya menanggapinya. Sering saya
tidak mengetahui apa yang sesungguhnya saya rasakan sampai saya mulai menulis.
Kata-kata yang saya coretkan mencegah saya untuk merasa tidak berdaya, mencegah
saya menutup diri dari dunia. Menulis, ketika itu dan sekarang, membantu saya
merasakan- kadang-kadang sakit, sering kebingungan, selalu bimbang, dan sekali-
sekali benar-benar gembira.

Menulis membuka hati saya, dan dalam prosesnya, saya
mulai menemukan diri saya sendiri Menulis juga menyelamatkan hidup saya dalam
hal ... kesempatan untuk terus menulis. Ia memberi saya cara membuat sesuatu
yang terasa kreatif dan hidup --sesuatu dengan daging dan tulang dan darah yang
mungkin hidup dengan sendirinya, seperti monster Dr. Frankenstein. Yang
terpenting, menulis membawa saya pulang. Saat mengisi catatan harian, saya
merasa hidup ini berarti. Saya merasa menjadi bagian dari halaman-halaman
kertas itu dan merasa diterima di sana. Tak seorang pun dapat merebut perasaan
ini dari saya.”

Setelah membaca cerita yang ada dalam buku “Daripada Bete
Nulis Aja” (Kaifa, Bandung) —karya Caryn Mirriam-Golberg, Ph.D.— tersebut, apa
yang Anda rasakan? Apakah tidak tergerak untuk mengurangi beban hidup Anda
selama ini dengan menulis? Selamat mencoba!

Atau, mungkin Anda pernah mengalami hal yang terjadi pada
Caryn Mirriam-Golberg, maka cobalah Anda ceritakan kepada saya. Jika menulis telah menyelamatkan hidup Caryn, maka
apa manfaat menulis bagi Anda? Silahkan Anda bercerita!
========================Udo Yamin Majdi adalah Penulis, Trainer, dan Direktur Eksekutif Word Smart Center. Kegiatan Word Smart Center, antara lain: Sekolah Menulis SMART Ofline setiap Musim Libur (Februari-Maret & Juli-November), Sekolah Menulis SMART On-Air di Radio Community Jerman studio 2 Cairo setiap hari Ahad ,ba'da Maghrib Waktu Cairo dan Sekolah Menulis SMART Online lewat milis wordsmartcenter@yahoogroups.com setiap hari Kamis, dan lewat YM: wordsmartcenter setiap hari Jum'at, ba'da sholat Jum'at Waktu Cairo

Wednesday, November 19, 2008

bersyukur

Jakarta, 20 Nov 08
Ada baiknya jika saya lebih sering bersyukur, supaya lebih menikmati hidup.
Tadi pagi bertemu dengan seorang anak usia 3 tahunan menderita hidrocephalus, kepalanya besar sekali.
Saya bersyukur ternyata orang tua saya, khususnya ibu saya, telah menjaga saya khususnya di masa awal pertumbuhan, yang masih belajar berjalan, belajar duduk, beberapa terjatuh, dan bisa jadi lari seenak hati dan kalau tidak dijaga bisa berkeliaran ke jalan raya, dan bisa aja kan ada mobil motor lalu lalang disitu. atau ada juga balita yang dijaga pembantunya lalu karna masih curious, lalu terjatuh ke dalam got, akhirnya di kepalanya banyak cairan dan si anak mengalami gangguan di otaknya. Hebat ya ngerawat bayi yang dari secuwil sampe akhirnya bisa tumbuh gede seperti sekarang ini. Waktu lihat foto semasa kecil, saya ingat masa-masa bermain bersama kakak saya, kebetulan orang tua saya sibuk bekerja dan saya dititip di rumah saudara. Setiap hari sepulang sekolah saya akan langsung ganti baju, siap siap mainnnnnn.... dan saya akan dipaksa untuk tidur siang, walau sebenernya nggak mau! Pas udah kerja dan dewasa, malah nggak ada waktu sama sekali untuk tidur siang. hiks. Ada beberapa mainan semasa kecil yang saya suka banget, dan saya selalu nempel bareng kakak saya.
1. Main tak jongkok
2. Petak umpet
3. Masak-masakan
4. Rumah-rumahan
5. Main karet
6. Main tak benteng
7. Main sepeda, dibonceng kakak saya
8. Full House : dengan ranjang dorong yang bisa kebanting bolak balik
9. Main Perang-perangan pake pistol air...
10. Main Halo halo bandung
11. Lemparin gabus ke rumah tetangga
12. Main petasan
13. Main guru-guruan
14. Main nikah-nikahan
15 Main tak patung
dan mainan apa lagi ya lupa...
ya bersyukur deh pokoke...

Cake Isi Es Krim

Bahan cake:
4 btr telur
150 gr gula pasir
125 gr self raising flour
3 sdm cokelat bubuk
50 gr margarin cair
1 ltr es krim vanili

Saus cokelat:
100 gr dark cooking chocolate, tim hingga cair bersama:
1 sdm mentega
4 sdm krim kental

Cara membuat:
1. Kocok telur dan gula sampai putih dan mengembang. Masukkan campuran tepung terigu dan cokelat sambil diayak sampai rata. Terakhir, masukkan margarin cair, aduk rata.
2. Tuang adonan ke dalam loyang berlubang di tengah dan berdiameter 24 cm yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu. Ratakan.
3. Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat Celcius selama 30 menit sampai matang. Sisihkan hingga dingin.
4. Keluarkan cake dari loyang, potong melintang setinggi 1,5 cm dari bagian bawah. Angkat cake, keruk bagian tengahnya sedalam 1 cm hingga membentuk lubang. Sisihkan.
5. Keluarkan es krim dari freezer, kocok sebentar hingga agak meleleh. Letakkan di atas cake, tutup dengan sisa cake. Bungkus dengan alumunium foil.
6. Simpan dalam freezer selama 2 jam. Keluarkan.
7. Potong-potong cake, sajikan bersama saus cokelat.

makanan pembangkit mood

Punya cukup energi, tubuh yang bugar dan mood yang stabil adalah pedoman penting untuk menghadapi situasi penuh tekanan. Dalam keadaan seperti ini, jangan salah pilih asupan makanan karena apa yang kita makan bisa mempengaruhi mood. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa memperbaiki suasana hati.

Karbohidrat kompleks
Makanan yang masuk dalam perut kita ternyata ikut menentukan kebugaran tubuh sepanjang hari. Elizabet Somer, penulis buku Food & Mood, menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan yang lambat dicerna. "Makanan yang dicerna dan diserap perlahan akan menjaga cadangan gula darah dalam tubuh sehingga suasana hati pun lebih stabil," katanya.

Apa hubungan antara gula darah dan mood? Bila suplai gula radah menurun, hal ini bisa mengganggu aliran oksigen ke otak, akibatnya konsentrasi pun ikut terganggu dan tubuh terasa lemas. Kondisi ini tentu mengganggu mood kita. Karena itu pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti sereal biji gandum utuh, beras merah, roti gandum, atau kentang.

Serotonin
Makanan berprotein tinggi mungkin bagus untuk program diet Anda, tapi makanan jenis ini tidak bisa menyalakan semangat. Agar Anda lebih bersemangat, tubuh memerlukan serotonin, hormon yang menimbulkan rasa senang, yang terdapat dalam karbohidrat.

"Karbohidrat sangat penting untuk memindahkan tryptophan (asam amino yang menghasilkan serotonin) di otak," kata Susan M.Kleiner, PhD, penulis buku The Good Mood Diet. Selain itu serotonin juga berperan untuk mengirimkan sinyal ke otak bila perut kita sudah kenyang sehingga kita tak makan berlebihan.

Selain karbohidrat, ada beberapa makanan lain yang tak cuma sehat tapi juga membantu hati ceria lagi.
- Asam lemak omega 3
Sebuah studi populasi menunjukkan orang yang rutin makan ikan yang kaya lemak omega-3 lebih jarang terkena depresi. Selain tuna, salmon, makarel, dan sardin, temukan juga omega-3 pada kacang-kacangan serta sayuran berdaun hijau gelap.

- Vitamin B-12
Penelitian menunjukkan orang yang kekurangan vitamin B-12 lebih beresiko kena depresi. Sumber vitamin B-12 terabaik adalah daging tanpa lemak seperti ikan dan produk susu rendah lemak.

- Selenium
Sebuah studi awal mengindikasikan bahwa selenium bisa mengurangi depresi. Meski masih diperlukan penelitian lanjutan, namun makanan yang kaya selenium, seperti makanan laut, kacang, daging tanpa lemak, dan buncis, disarankan untuk dikonsumsi saat suasana hati sedang kelabu.

udang goreng emas nyam nyam

Bahan:
300 gr udang jerbung, buang kepala, kerat punggungnya
1/2 sdt garam
1 sdt air jeruk nipis
100 gr tepung maizena
6 kuning telur asin, rebus, haluskan
minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
1. Lumuri udang dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan 15 menit.
2. Gulingkan udang ke dalam tepung maizena. Goreng udang hingga berwarna kecokelatan, sisihkan.
3. Panaskan 2 sdm minyak goreng, masukkan kuning telur, aduk rata.
4. Tambahkan udang, aduk hingga mengering dan udang terbalut telur dengan rata.

Tuesday, November 18, 2008

cool man woman

"A woman really has to be her own person and not too needy. I don't get off on the fact that the woman is dependent upon me. Also when a woman gives too much approval, goes along with everything I want, I feel stifled and want to go. In a way they are saying, look at all I am doing for you; you have to do the same in return. They give no breathing room."
FOR WOMEN
Be yourself. Don't change to please them. It never works. Realize that when this man is restless, bored, pr needs space to explore, it's his need for adventure, not a rejection of who you are. Listen carefully if a man tells you to back off. These men mean it. Keep yourself interesting and challenging.You need growth and adventure, too. When the time comes to go, let him go graciously. Holding on only backfires.
FOR MEN
Make sure you choose a woman who can respect your need for adventure and is not looking for security in the relationship. Find women who are challenging to you in positive ways. A woman who is constantly growing can be a source of ongoing stimulation. Realize that there are many aspects of life that can be changed and renewed. It doesn't always have to be your partner. Changing one partner for another can be a camouflage for real change. The greatest adventure is finding out who you truly are, and living from your highest values. The thrill of this discovery never wears thin.
As Erich Fromm says in The Art of Loving, if a person is attached to another person because they cannot feel good and alive on their own, the relationship may be a lifesaver, but the relationship is not one of love.

Monday, November 17, 2008

manfaat menangis dan tertawa

Tertawa, juga menangis, itu bagian dari spektrum emosi yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hanya saja ada yang pelit, ada yang boros tertawa. Tetapi jangan pelit-pelit, karena tertawa dan menangis bermanfaat bagi kesehatan.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Salah satu bukti manfaat nyata dari tertawa yaitu membuat kita menjadi lebih santai dan rileks sehingga kita bisa berpikir secara jernih dengan menggunakan akal sehat.

Tertawa, juga menangis, menurut dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior di Jakarta, itu pencerminan emosi manusia, yang merupakan bagian dari spektrum emosi yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan ketakutan, cinta kasih, kebencian, dan kemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa berbagai reaksi emosional yang bermacam-macam itu.

“Tidak hanya manusia, hewan pun bisa menunjukkan perasaan gembira dan sedih dengan berbagai kegiatan dari gerakan. Anjing, misalnya, jika gembira, buntutnya ke atas dan bergoyang-goyang atau kegiatan otot-ototnya meningkat”, tutur Roan. “Tetapi hewan ngga bisa tertawa dan menangis. Meskipun anjing bisa berkaing-kaing, saya kira itu bukan menangis”.

Dampak tertawa ini bahkan pernah bikin geger dunia kedokteran. Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka. Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Menurut dokter, kesembuhan bagi Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak kunjung membaik.

Suatu ketika Norman terilhami sebuah kalimat yang dulu ditulis oleh seorang raja yang hidup sekitar 2000 tahun lalu, “Hati yang puas, obat yang sangat ampuh”.

Atas persetujuan dr. William Hitzig yang merawatnya, Norman menggantikan semua obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengkonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dan An Anatomy of Illness.

Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS, pernah bilang, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam riset lain dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisa meningkat.

Mengapa Kita Tertawa
“Tertawa itu pada dasarnya sehat kalau dilakukan oleh orang-orang yang normal. Tetapi kalau tawa itu dicetuskan oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa, dengan sendirinya tidak sehat, karena tawa itu untuk bereaksi terhadap halusinasi akan perasaan yang tidak-tidak”, kata Roan. Misalnya, pada pasien jiwa remaja putri, pemikiran pertama yang timbul pasti soal seksual, sehingga hal ini kadang-kadang menggelitik dan membuat dia tertawa terpingkal-pingkal. Tetapi sendiri. Ini sesuatu yang ngga beres”.

Pada orang normal, menurut Roan, tertawa itu sebetulnya suatu reaksi terhadap keadaan krisis, berupa suatu perubahan yang tidak terduga. Kondisi itu bisa tercetus dalam keadaan yang mengagetkan, menyenangkan, atau menyedihkan. Krisis itulah yang membuat orang bisa tertawa. Kongkretnya, kalau Anda sedang serius mendengarkan sesuatu, tahu-tahu hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda duga, Anda bisa tertawa terbahak-bahak. Kalau Anda merencanakan sesuatu yang baik, tapi suatu saat gagal, Anda bisa menangis.

Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, diatur oleh pusat emosi di dalam struktur otak yang dinamakan system limbic (limbic system). Sistem yang berhubungan dengan aspek-aspek tingkah laku tertentu ini bentuknya seperti lingkaran sehingga oleh seorang ahli bernama Papez dinamai lingkaran bergema.

Papez menemukan hal ini karena ketika intinya dirusak, orang yang bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau. Artinya, secara tidak sengaja orang ini bisa mudah marah, tetapi gampang pula tertawa terbahak-bahak meski tidak ada yang lucu. “Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi manusia itu terputus. Kalau salah satu bagian dari lingkaran ini rusak, memori orang itu juga akan hilang. Itu juga yang terjadi pada orang pikun, karena salah satu bagian lingkaran ini rusak”, jelas dosen luar biasa FKUI ini. Dalam keseharian ada orang yang mudah tertawa namun ada juga yang tidak. Misalnya, dalam menonton lawakan. Menurut Roan, ada dua hal penyebabnya. Pertama, mungkin orang sudah mengetahui materi gurauannya sehingga dia tidak menghadapi keadaan krisis yang bisa mencetuskan tawa. Kedua, orang melihatnya tidak dari sudut kejenakaan, tetapi dari sesuatu yang diinterpretasikannya sebagai hal yang tidak lucu atau biasa saja.

Bukan berarti kelompok yang tidak gampang tergelitik “urat tawanya” itu tidak memiliki sense of humor. Sense of humor itu ‘kan berbeda-beda bagi beberapa orang. Contohnya, di Indonesia seorang pelawak harus berpakaian lucu, yang mukanya aneh, yang semuanya harus lucu, sehingga orang sudah tertawa dulu sebelum dia melucu. Tetapi pelawak di negara lain, pakaiannya tidak aneh-aneh, tapi ngomongnya sangat witty (cerdas dan menggelitik). Kadang-kadang kita pun tidak mengerti apa lucunya, karena tidak tahu sense of humor mereka kaya’ apa. Mungkin juga karena perbedaan kultur.

Melatih Organ-Organ Tubuh
Untuk mencari bukti yang lebih kuat dan akurat tentang manfaat tertawa bagi kesehatan, dr. Cogan melakukan studi eksperimental terhadap dua kelompok mahasiswa. Kelompok pertama mendengarkan kaset lawak dan kelompok kedua mendengarkan kaset kuliah matematika, atau kelompok yang sama sekali tidak mendengarkan apa-apa. Terhadap para “kelinci percobaan” itu sebelum dan sesudahnya dilakukan uji kepekaan terhadap rasa sakit. Ternyata mereka yang mendengarkan kaset lawak memperlihatkan peningkatan kemampuan dalam menahan rasa sakit.

Sementara itu, dr. William Fay dari Stanford University mengatakan, tertawa terbahak-bahak amat bermanfaat bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan, tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernafasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang jogging di tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileks dan tenang, sama seperti orang habis berolahraga. Tertawa juga akan melatih diafragma torak, jantung, paru-paru, perut, dan membantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernafasan. Disamping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang, dan depresi.

Ihwal dampak tertawa dalam penyembuhan suatu penyakit, dr. William Frey, seorang pakar biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research Center di Mineapolis, AS, menyatakan tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh, mengaktifkan system endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit. Menurut hipotesisnya, tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endokrin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh. Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar yang menangani proses penuaan dari Connecticut, AS, menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetap awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga.

Karena dianggap memberikan dampak positif, maka di AS kini banyak dokter yang menerapkan terapi tertawa dalam proses penyembuhan para pasien mereka.

Sembuh Berkat Menangis
Sementara itu dr. William Frey pernah mencoba melakukan penelitian terhadap “tetesan air mata”. Penelitian yang dilakukan Frey daru jurusan psikiatri di Minnesota University berlangsung 10 tahun lalu. Ia memasang iklan di koran kampus untuk menarik kalangan mahasiswa. Frey menawarkan US $10 untuk mereka yang bersedia meneteskan air mata untuknya dengan cara memutarkan film-film sedih yang sangat sentimental.

“Ternyata dari sekian banyak film, hanya dua film berdasarkan kisah sejati yang sanggup menguras air mata kebanyakan penonton karena tersentuh perasaannya”, katanya.

Frey juga mengakui, terapi sebagian pasiennya dilakukan melalui tontonan film sedih. “Sebagian pasien saya sembuh setelah meneteskan air mata sepuas-puasnya”.

Hasil penelitian Frey yang menarik adalah, pria sengaja menahan air matanya agar tampak perkasa dan jantan. “Sebenarnya, pria dan wanita tidak berbeda dalam pengalaman emosinya. Jadi, pria juga bebas untuk menangis agar jiwanya tidak tertekan”, katanya.

Hal senada diungkapkan dr. W.M. Roan, “Itu hanya suatu social acceptability. Lelaki diajari tidak boleh menangis, dia harus tahan. Kalau perempuan menangis itu biasa. Jadi itu ‘kan kultur saja. Padahal tidak begitu juga. Pria, karena sesuatu yang sulit, juga bisa menangis. Dalam kondisi tertentu Ia bisa menangis tersedu-sedu seperti anak kecil”.

Meskipun dianggap baik, tertawa sebenarnya masih bisa digolong-golongkan. Ada tertawa yang genuine (asli atau tulus), ada yang palsu, ada juga yang sekedar untuk basa-basi. “Jadi dalam hal ini menangis dan tertawa itu masing-masing bisa dibedakan secara nuansa: yang asli, naluriah, spontan, dibuat-buat, sampai yang palsu. Jika dibuat gradasi, antara ujung yang satu dengan ujung yang lain itu berbeda banyak. Tapi yang di tengah-tengah itu susah membedakannya, sehingga kita bisa salah duga”, jelas Roan.

Namun ia mengingatkan, “Kalau seseorang tertawa pada proporsi yang benar, itu artinya sehat, tapi kalau terlalu banyak tertawa, justru sebaliknya”.

Maka sering-seringlah tertawa demi kesehatan jiwa dan raga.

Oleh A. Suryana/Sarnapi/L.R. Supriyapto Yahya
Intisari edisi Juli 1997

manfaat menangis

Kamis, 13 November 2008 | 13:27 WIB
Menangislah bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka, manusia pasti menangis,
dan manusia pun bisa mengambil hikmah

Kapan terakhir kali Anda menangis? Saat menonton film sedih, saat bertengkar dengan kekasih, atau sudah lama tidak menangis? Seharusnya Anda tak perlu takut mencucurkan air mata. Seperti sepenggal lirik dari lagu Air Mata yang dinyanyikan oleh grup band Dewa di atas. Sebagai manusia, wajar jika kita menangis, baik pria maupun wanita. Apalagi, menangis banyak manfaatnya.

Menurut penelitian, perempuan menangis sekitar 47 kali dalam setahun, sedangkan laki-laki hanya tujuh kali. Tingginya hormon prolaktin dalam tubuh wanita diduga jadi penyebabnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika Serikat menyebutkan, 9 dari 10 orang mengaku merasa lebih lega setelah menangis. Bahkan, para ahli juga percaya kalau menangis bisa menyembuhkan sakit dan meningkatkan kadar hormon adrenalin.

"Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata," kata Dr Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University. Menurut Profesor William Frey, ahli tangis dari AS, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin atau stres sehingga bisa membuat perasaan lebih plong. Menangis juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut nadi.

Bila ada yang masih takut disebut cengeng karena menangis, sebaiknya simak manfaat dari mencucurkan air mata berikut ini.

* Minta tolong
Tak semua hal bisa diungkapkan lewat kata-kata. Demikian juga saat kita sedang membutuhkan bantuan orang lain. Saat air mata mengalir, ini bisa jadi tanda Anda butuh dibantu. Tangisan juga kerap menimbulkan rasa iba orang lain.

* Melepas stres
Setelah menangis hati yang sesak pun langsung terasa lega. Penelitian pun menunjukkan bahwa air mata yang keluar bisa melegakan rasa stres.

* Meredakan sakit
Sebuah studi yang dilakukan di Jepang menunjukkan, orang yang lebih sering menangis lebih jarang mengalami sakit encok. Para ahli menduga hal itu berkaitan dengan dikeluarkannya hormon endorphins atau hormon antisakit saat kita menangis.

* Lebih kuat
Selama dan setelah menangis kita akan menarik napas dalam sehingga kadar oksigen dalam darah meningkat. Hal ini akan membuat mental dan fisik terasa lebih kuat.

Melihat banyaknya manfaat dari tangisan, para peneliti di AS kini merekomendasikan terapi menangis untuk orang-orang tertentu, terutama mereka yang punya kesulitan dalam mengekspresikan emosinya.

traumatis masa kecil

Senin, 17 November 2008 | 17:36 WIB

Oleh : Sawitri Supardi Sadarjoen, psikolog

BANYAK perempuan bertahan dan mempertahankan perkawinannya karena pertimbangan akan masa depan anak, walaupun dari perkawinan itu sendiri perempuan tidak memperoleh haknya akan kebahagiaan diri.

Sampai hari ini, setelah hidup bersama sebagai istri selama 27 tahun, saya tidak pernah merasakan apa arti hidup bahagia.

Memang dari segi materi dapat dikatakan cukup berlimpah, tetapi dari segi mental saya benar-benar terpuruk. Kecuali perlakuannya terhadap saya, suami saya pun tidak peduli akan kebutuhan kehangatan kasih yang saya dambakan. Kalaupun saya bertahan dalam perkawinan ini hanyalah karena ketiga anak saya.

Suami saya memang pengusaha yang berhasil, tetapi dia sangat egois dan kalau bicara atau berkomentar seenak sendiri, sama sekali tidak memerhatikan perasaan orang lain, apalagi terhadap saya dan anak-anak. Yang amat saya sesali adalah dia begitu kejam terhadap anak laki-laki nomor satu. Sejak sekitar usia dua tahun setengah kalau anak nakal (yang sebetulnya kenakalan biasa atau agak rewel saat tidak enak badan), maka tanpa segan anak disabet dengan lidi sampai badannya bilur-bilur. Saat anak itu sekitar usia tiga tahun, tiba-tiba anak itu menjerit menangis keras dengan suara ketakutan. Waktu itu saya sedang menyusui adiknya yang baru usia tiga minggu. Saya bergegas bangun untuk melihat apa yang terjadi, Bu.

Anak itu disiram air dan sedang diangkat akan dimasukkan ke bak mandi. Hal itu terjadi pada sekitar pukul tujuh malam. Ia rewel karena mengantuk dan suami saya terganggu konsentrasinya, sementara dia sedang menyelesaikan pembukuan perusahaan kami.

Anak itu langsung saya rebut dari tangannya. Saya sedih, Ibu, karena sejak saat itu anak pertama saya tersebut takut sekali bila didekati ayahnya.

Apalagi saat anak menjelang remaja, semakin kejam pula cara ayahnya menghukum. Anak disuruh berdiri menghadap tembok dan dipukul dengan ikat pinggang beberapa kali, sambil dicaci maki dengan kata-kata kasar, seperti anak bodoh, goblok, tolol.

Sedih saya, Bu, bila mengingat bagaimana anak saya dihukum ayahnya. Sebenarnya saat suami saya sedang tenang, saya sering menyarankan untuk tidak menghukum anak pertamanya dengan cara kejam seperti itu, tetapi dia selalu berdalih bahwa tanpa digembleng dengan keras dan kejam seperti itu, anak itu akan manja dan tidak bisa kerja.

Akibat hukuman tersebut, anak saya jadi pendiam, kurang berani, kurang inisiatif. Kecuali itu, rupanya diam-diam anak tersebut juga dendam terhadap ayahnya sehingga sampai saat ini (usia 26 tahun) selalu menghindarkan diri dari komunikasi dengan ayahnya.

Ia pun sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan ayahnya. Saya khawatir, karena siapa lagi yang akan menggantikan ayahnya meneruskan perusahaan yang sudah sedemikian besar bila bukan anak itu. Saya bingung, tetapi tidak tahu mau berbuat apa, sementara semakin tua karakter suami saya semakin tidak menyenangkan.” Demikianlah keluhan Ny D (53).

Analisis

Dari ungkapan Ny D, sebenarnya ada dua masalah yang diutarakan. Yang pertama adalah masalah kehidupan perkawinannya yang sama sekali tidak membuat Ny D merasa bahagia karena cara suaminya berkomunikasi tidak membuatnya merasa nyaman, bahkan sering merasa terpojok dan terdiam seribu basa.

Persoalan kedua adalah masalah anak sulungnya yang sangat membenci ayahnya dan menghindari komunikasi dengan ayahnya, padahal dialah satu-satunya pewaris perusahaan keluarga di kemudian hari karena kedua anak lainnya perempuan.

Pola asuh yang diterapkan Tn D terhadap anaknya adalah dominan, otoriter, keras, dan kejam. Anak akan menderita pengalaman traumatis oleh perlakuan ayah dan menyisakan luka batin mendalam.

Ada dua kemungkinan sikap mental eksesif yang akan berkembang oleh pengalaman traumatis masa kecil anak:

(1). Bila pada dasarnya anak berwatak keras, ia pun kelak akan meniru dan menjadikan karakter ayahnya sebagai bagian dari dirinya. Ia akan menjadi orang yang berkepribadian dominan, keras, bahkan sadis-agresif dan tidak mampu berkompromi dengan lingkungan.

(2). Bila pada dasarnya dia berwatak lemah, ia akan menjadi berkepribadian submisif, cenderung menempatkan diri di bawah otoritas orang lain, tidak berani berkata ”tidak” (tidak asertif), terkesan menunggu inisiatif orang lain, bahkan tidak berani mengambil keputusan, baik bagi lingkungannya maupun bagi dirinya sendiri.

Apa pun reaksi eksesifnya, kedua peluang perkembangan kepribadian yang eksesif tersebut tetap akan menyisakan rasa dendam kesumat, kebencian yang intens terhadap ayahnya.

Perbedaannya, pada reaksi eksesif yang pertama, dendam kesumat dimunculkan dalam perilaku agresif-sadistis pada lingkungan. Anak akan dengan mudah terpicu mengungkap reaksi agresif yang terkadang destruktif.

Sementara reaksi eksesif yang kedua muncul dalam bentuk sikap tidak berani ambil inisiatif, tetapi bersifat pasif-agresif, yaitu sikap diam, tetapi bergeming, artinya bertahan pada sikap perlawanan tidak tergoyahkan, kaku, dan tidak fleksibel.

Makian, cercaan menyakitkan hati, dan merendahkan harga diri anak, apalagi disertai hukuman fisik yang berlebihan, hanya akan menyisakan dendam kesumat eksesif terebut di atas kemudian hari. Jadi, mengapa kita tidak mencari tahu tentang cara menghukum anak yang bersifat mendidik?

Sunday, November 16, 2008

waktu & sasaran hidup

Masih berkaitan dengan tulisan sebelumnya, mengenai manajemen waktu. Langsung aja ke pembahasannya biar to the point gitu :D. Waktu merupakan hal yang berharga bagi setiap manusia, waktu terus berjalan tanpa bisa diberhentikan atau diulang kembali. Dan waktu pun sangat berkaitan erat dengan sasaran dari tujuan hidup manusia, karena tujuan hidup seseorang ada di masa depan sehingga kita merencakan sesuatu selalu untuk masa depan bukan masa lalu. Jim Dornan dan DR. John C. Maxwell menyatakan di bukunya yang berjudul Strategi Menuju Sukses “Jika Anda menghargai waktu Anda, rencanakanlah terlebih dahulu bagaimana Anda akan menghabiskan waktu Anda itu.”

Kita sering menjalani sisa kehidupan ini dengan menganggap enteng waktu itu dan akhirnya bergerak tetapi tidak pada tujuan. Oleh karena itu kita harus selalu memeriksa rencana masa depan itu sehingga kita tahu apakah kita bergerak di jalur yang benar atau tidak. Peter Drucker yang merupakan bapak manajemen amerika mengatakan bahwa, “Waktu adalah sumber yang paling langka dan jika tidak dikelola dengan benar maka tidak ada sesuatu lagi dapat dikelola.” Ketika kita sedang tidur, blogwalking, duduk, sedang istirahat, atau sedang bermalas-malasan, waktu akan terus berjalan.

Waktu tak akan pernah berhenti, tak akan pernah capek atau istirahat, dan waktu tidak bisa dibeli dengan apapun. Bahkan Thomas Alfa Edison ketika ditanya mengenai hal yang paling penting di dunia, dia menjawab “Waktu“.

Mari kita jadikan waktu sebagai teman kita, dengan kita berteman, kita akan rencanakan untuk mencapai sasaran di masa depan kita bukan menjadikan lawan yang akan menghancurkan rencana masa depan kita. Perlu diketahui menurut penelitian Carl G. Goeller Cs, seorang anak akan menggunakan 12.000 jam waktunya di sekolah sepanjang hayatnya, sedangkan 15.000 jam waktunya digunakan untuk menonton televisi. Bagaimana dengan waktu yang kita miliki?

Masih ingin membaca tulisan mengenai manajemen waktu yang lain? nantikan tulisan lainnya hanya di FBCom ini.

Photo: real-time-web-metrics.com

udang mentega nyam nyam

Bahan :
- 500 gr udang ukuran sedang ( pake yang gede juga bisa)
- 5 buah bawang putih dicincang halus
- 100 gr mentega
- sedikit minyak sayur
- perasan lemon dari 1 buah jeruk lemon ( terserah asamnya mau seberapa)
- lada bila suka
- sedikit gula

cara membuat :
- panaskan minyak sayur dengan api kecil
- masukkan mentega
- masukkan bawang putih hingga harum
- lalu masukkan udang ,
- lada, gula
- dan perasan air lemon
- masak hingga airnya tinggal sedikit dan udang matang angkat
- kalau mau lebih kering juga bisa sesukanya deh

sehat yukkk

Setiap orang tentu pernah alami suatu masalah dan bahkan ada yang sampai mengalami stress, sebenarnya Stres dalam kehidupan seseorang merupakan hal yang baik, namun akan menimbulkan masalah bila stres itu berlebihan. Kita bisa mencoba tips berikut ini untuk membantu kita menjalani kehidupan dengan fikiran sehat. Karena dengan berpikir sehat, kita bisa mengatasi stres lebih efektif.

- Berikan tidur yang cukup dan teratur. Waktu istirahat yang cukup dapat memberi kesegaran dan membuat kita lebih energik.

- Lakukan olah raga secara teratur, hilangkan ketegangan dengan melakukan aktivitas-aktivitas positif antara lain berolahraga seperti bermain tenis, jogging, jalan kaki. Atau jika kita gemar dengan berkebun bisa dengannya.

- Cintailah diri anda, maafkan kesalahan anda dan perhatikan kebutuhan anda.

- Belajar dan berlatih relaksasi, seperti menarik napas panjang dan relaksasi otot dengan teratur.

- Pertahankan diet/makan yang seimbang dan teratur.

- Belajarlah untuk menerima apa yang tidak mungkin dapat diubah oleh manusia.

- Kerjakan dan selesaikan masalah anda satu persatu, berikan prioritas didalam menyelesaikannya. Jangan mengharapkan sesuatu dengan berlebihan.

- Cobalah sesuatu yang baru, misalnya makan ditempat yang baru atau mengunjungi tempat-tempat yang bersuasana baru bagi anda.

- Luangkan waktu untuk diri sendiri. Cari waktu dan tempat yang menurut anda bisa mendapatkan ketenangan dan privacy.

- Ungkapkan masalahnya, bicarakan masalah anda dengan teman dekat atau seorang ahli/konselor. Orang lain mungkin bisa melihat masalah anda dari sudut yang berbeda dan dapat menyarankan solusi yang tepat.

- Belajarlah untuk lebih rileks, dengan meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang anda sukai. Karena jika sesuatu dilakukan karena anda sukai, maka hasilnya lebih bagus daripada anda melakukan sesuatu karena terpaksa.

Point yang terakhir, hindari penggunaan drug (obat-obatan terlarang) atau alkohol sebagai alat untuk menghilangkan stres anda, karena keduanya tidak akan menyelesaikan masalah penyebab stres anda melainkan hanya akan menjadi masalah/stres baru bagi anda.


Bisa jadi, satu dari 20 wanita menderita gejala berat yang dapat menyerang secara psikologis maupun fisik. Secara psikologis yaitu mencakup kecemasan, mudah tersinggung, gangguan mood yang ringan atau berat, cemas, mudah marah, depresi, menangis, menjadi lupa, bingung dan insomnia. Sedangkan gejala fisik dapat terjadi sakit kepala, kelelahan, pusing, nyeri persendian, perut tegang, sakit punggung, sembelit hingga pingsan aklbat nyeri yang amat hebat.

Menurut beberapa literatur, terdapat lebih dari 150 gejala berkaitan dengan PMS. Hal ini karena pada kondisi PMS, hormon estrogen don progesetron tidak seimbang. Kadar estrogen menjadi lebih tinggi ketimbang hormon progesteron. Hormon lain juga terlibat, yang menyebabkan gejala berbeda pada tiap orang dan menyebabkan tingkat gula darah menjadi rendah.

Gejala PMS mulai menyerang Anda ketika 10-12 hari menjelang menstruasi don biasanya hilang sendiri setelah datang bulan. Namun begitu, PMS sebaiknya tidak dianggap sebagai penyakit psikologis atau mental. Karena secara ilmiah, PMS terjadi disebabkan ketidakseimbangan kimia tubuh yang berkaitan dengan mineral dan vitamin yang diperlukan tubuh. Untuk mengatasi PMS, dapat Anda coba dengan makanan.
Makanan dan PMS

Menurut nutritionist Sue Gilbert, makanan yang dapat menjaga keseimbangan hormon, dapat pula mengurangi gejala PMS. Makanan-makanan dibawah ini dianjurkan dikonsumi menjelang menstruasi:

1. Karbohidrat kompleks. Makanan ini termasuk pasta, roti kentang, cereal, dan nasi. Makanlah karbohidrat kompleks dalam jumlah kecil setiap tiga jam sekali. Makanan ini menjaga kadar gula darah Anda agar tetap stabil.

2. Berbagai tumbuhan polong-polongan, termasuk soya dan buncis karena mengandung phytoestrogen yang dapat membantu menyeimbangkan hormon estrogen.

3. Sayuran dan buah-buahan, khususnya dari keluarga kubis, seperti brokoli, dapat menlngkatkan estrogen. Selain Itu, sayuran dan buah yang dikonsumsi dengan temperatur ruang dapat membantu pencernaan bekerja dengan baik.

4. Makanan kaya asam lemak seperti minyak ikan dan kacang-kacangan. Konsumsi omega 3 secara cukup dari makanan sepertl ikan atau suplemen, Makanan ini berguna untuk meningkatkan kelenjar dan keseimbangan hormon yang mempengaruhi siklus bulanan Anda dengan posltif.

5. Vitamin B kompleks yang dapat membantu menjaga tubuh dari stress, Begitu juga vitamin B6, makan-makanan kaya vitamin seperti ikan, ayam, soy food, pisang dan bayam tak lupa dikonsumsi. Vitamin E setiap kapsul 400 miu/hari juga jangan lupa dikonsumsi.

6. Minum cukup air.
Sumber: email dan internet

Friday, November 14, 2008

resep lagi kue coklat

Untuk 16 potong
Bahan tart cokelat :
6 butir telur
125 gram gula pasir
1 ½ sendok teh emulsifier (SP/TBM)
125 gram tepung terigu protein sedang
30 gram cokelat bubuk
15 gram susu bubuk
½ sendok teh baking powder
125 gram margarin, dilelehkan
½ sendok teh cokelat pasta
400 gram buttercream untuk olesan
Bahan isi :
100 ml susu cair
250 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
100 gram kacang madu, dicincang halus
Bahan toping :
100 ml susu cair
1 sendok makan madu
200 gram cokelat masak pekat, dipotong-potong
Bahan sirup (aduk rata)
2 sendok makan gula pasir
2 sendok makan air hangat
1 sendok makan esens rhum
Cara membuat Kue Chocolate tart (tart cokelat) :
1. Cake : kocok telur, gula pasir, dan emulsifier sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, susu bubuk, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
2. masukkan margarin leleh dan cokelat pasta sedikit sedikit sambil diaduk perlahan
3. tuang di loyang diameter 22 cm, tinggi 7 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti
4. oven 35 menit dengan suhu 180 derajat celcius sampai matang
5. Isi : panaskan susu cair. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut. Tambahkan kacang madu. Aduk rata. Dinginkan. Kocok rata
6. belah 3 cake. Ambil selembar cake. Oles dengan bahan sirup. Oles dengan bahan isi. Tutup lagi dengan cake yang lain.
7. Tutup cake dengan butter cream. Garis sisinya dengan penggaris segitiga. Dinginkan.
8. Toping: panaskan susu cair dan madu. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut.
9. Tuang diatas cake sampai ke sisinya secara tidak rata. Dinginkan dan hias dengan buah buahan


Bahan :
• 3 bh Wortel (parut halus memanjang)
• 125 gr Coklat (lelehkan)
• 225 gr Tepung Terigu
• 1 sdt Baking Powder
• 1/2 sdt Soda Kue
• 30 gr Cocoa
• 2 sdt Bubuk Spekulas
• 50 gr Gula Pasir
• 3 btr Telur
• 125 ml Minyak Goreng
• Essen Vanila & Kacang Almond secukupnya
Selai :
• 125 gr butter
• 2 sdm Coklat Chip
• 3 sdm Gula Halus
• 2 sdt Cocoa
Cara Membuat :
1. Kocok gula pasir, telur & essen vanila. Campurkan coklat yang telah dilelehkan.
2. Masukkan ayakan tepung terigu, baking powder, soda kue, cocoa & bubuk spekulas, lalu aduk rata.
3. Masukkan kacang almond, wortel & minyak goreng, aduk rata.
4. Tuangkan ke dlm loyang yg diolesi mentega, panggang dlm suhu 120′C selama 40-45 menit, angkat.
5. Campurkan butter, coklat chip, gula halus, cocoa, aduk rata. Oleskan selai tsb diatas kue, sajikan.
Bahan-bahan:
125 gr Krim keju
150 gr Mentega
125 gr Gula halus
1 butir Kuning telur
325 gr Tepung terigu
1 sdt Baking powder
Bahan isian:
50 gr Mascarpone
1 sdm Rum
½ sdt Kopi instan
1 sdm Madu
150 gr Dark chocolate, lelehkan
Bahan topping:
100 gr Cokelat putih , lelehkan
50 gr Dark chocolate, serut kasar
Cara membuat :
* Cookies: Kocok krim keju, mentega dan gula halus hingga lembut. Masukkan kuning telur, kocok kembali hingga rata, tambahkan tepung terigu dan baking powder, aduk rata.
* Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga, semprotkan ke dalam loyang yang telah diolesi margarin, panggang dalam oven selama 20 menit atau hingga kuning keemasan. Angkat dan dinginkan.
* Isian: Kocok mascarpone hingga lembut, masukkan bahan lainnya, aduk rata.
* Ambil satu buah cookies, olesi bagian belakang cookies dengan bahan isian. Tumpukkan satu cookies lagi di atasnya, beri cokelat putih leleh di atasnya, taburi cokelat serut, biarkan mengeras.

Bahan:
Coklat masak pekat
Cornflakes
Vanili(sedikit saja)

Cara membuat:
-Tim coklat hingga meleleh.
-Masukkan vanili,aduk rata.
-Masukkan cornflakes.
-Buat bulatan dengan 2 sendok.
-Simpan di kulkas.
-Sajikan dingin.

Bahan
2 bks agar agar putih
100 gr gula pasir
150 gr coklat bubuk
1 kaleng susu kental manis
2 butir kuning telur
Air
Tepung maizena , vanili bubuk dan garam secukupnya
Buah kalengan lichee 1

Cara
v Didihkan air ± 600 cc dan air buah kalengan ayng di campur rata dengan 1/3 kaleng susu kental manis , setelah didh aduk rata dengan campuran agar2 ,coklat bubuk,, gula pasir , kecilkan api.
v Masukan campuran air ±50 cc dgn tepung maizena ± 1sdm dan kuning telor yang tlah dikocok rata, aduk rata, matikan api , masukan ¼ sdt garam dan ¼ sdt bubuk vanili. Masukkan ke dalam cetakan ayng tlah dibasahi sebelumnya dan dinginkan.
v Panaskan air ± 250cc dan 2/3 kaleng susu kental manis , mendidh kecilkan api. Aduk rata dengan campuran air ±50cc, tepung maizena±6sdm , 1 btrkuning telor .matikan api, setelah setengah dingin camur dengan rhum cair ±6sdm jika suka.

Bahan:
Agar-agar 1 bungkus.
Susu kental manis warna putih 1 klg.
Air 2 lt.
Buah Kaleng ( Koktail kalengan).
Gula 100 gram atau secukupnya.
bubuk vanila.

Cara:
Taruh dipanci agar-agar susu kental manis, air 2lt ( termasuk air dari koktail kaleng) dan gula serta bubuk vanila..
Panaskan dan didihkan.

Taruh puding dengan menuangkan puding sutera ke tempat2/mangkok ukuran sedang, dinginkan.
Sajikan dengan menambahkan buah koktail diatas puding yang sudah dingin.

Thursday, November 13, 2008

nice book : Rasa cemburu

Lapar secara psikologis
Apabila orang lain harus menjadi sengsara untuk membuat anda berbahagia, maka mundurlah kalau bisa berhentilah. Biarlah anda memperoleh kurang daripada yang anda harapkan//
Orang yang menikah, siapapun dia, tetap mempunyai kebebasan untuk meninggalkan suatu perkawinan, sama seperti seseorang bebas selalu meninggalkan suatu pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Misalkan anda melakukan pekerjaan tertentu. Anda berharap mendapat keuntungan tertentu dari pekerjaan itu, tapi anda tidak memperolehnya. Apakah anda akan merasa bersalah bila anda mengundurkan diri dari pekerjaan itu? Tentu tidak. Nah, apakah perkawinan begitu jauh berbeda dari itu? Apabila pasangan anda menyebabkan anda sengsara bertahun-tahun, anda memaksanya berubah tapi tidak terjadi perubahan itu, pertimbangkanlah kemungkinan untuk memecat pasangan anda sebagaimana anda memecat seorang karyawan. Itulah hakikat kita : rekanan dalam bisnis dalam perusahaan apa saja. Selama kerekanan itu membuat kedua pihak cukup senang, tinggallah dalam hubungan itu. Apabila hubungan itu memburuk, lakukanlah pengunduran diri. Juallah saham anda dalam bisnis tersebut dan mulailah di tempat lain. Keberhasilan dari suatu perkawinan diukur dari kebahagiaan yang didatangkannya.

Kalau anda sungguh-sungguh peduli, janganlah membiarkan pasangan anda menjadi orang yang mementingkan diri dan tidak pedulian. Dengan memberikan syarat tertentu atas cinta anda, maka anda mengajar orang itu untuk memberi, selain menerima. Orang yang benar benar toleran hanya memperhatikan kepentingan orang lain. Mendisiplinkan orang dewasa yang belum matang secara emosional untuk menghormati keinginan dan kebutuhan terdalam dari orang lain. Akhirnya anda akan lebih berbahagia dan memiliki lebih banyak hormat terhadap diri sendiri. Pasangan anda pun akan makin berkembang ke arah tipe orang yang anda cintai.
Janganlah mencintainya tanpa pamrih kecuali kalau anda mau merasa seperti dilindas truk.
Setelah bersabar menghadapi suami yang tidak pernah mempunyai pekerjaan yang pasti selama bertahun-tahun, anda memiliki pikiran yang pasti untuk menghindari sakit kepala dengan melakukan perpisahan atau perceraian.

Orang mana pun yang mempunyai pikiran akan membuat suatu batas secara diam-diam mengenai apa yang dapat ia toleransi dari pasangannya.

Anda tidak melakukan suatu perbuatan baik apapun terhadap seseorang kalau anda mentoleransi sesuatu yang buruk untuk waktu yang lama. Anda sendiri akan berkembang menjadi neurotik. Akhirnya tidak seorang pun memperoleh manfaat dari keadaan ini.
Apabila anda mentoleransi frustrasi tapi merasa gusar, maka anda membalikkan kemarahan itu ke dalam diri anda. Berbagai masalah akan berkembang apabila anda memaksakan diri namun tidak bisa : gangguan tidur, gangguan makan, sifat lekas marah, kemarahan, ledakan amarah, murung, sakit kepala, tukak, penyakit kulit, perilaku yang mendedam – semua itu merupakan akibat umum dari kegusaran yang ditekan.

Daripada membiarkan cinta anda mati karena keinginan anda untuk menyenangkan pasangan anda untuk sementara, sementara anda sendiri meluap lupa secara neurotik lebih baik ambillah pilihan no 1 atau no 2.

separate the past from present

The first step though is to separate the past from the present.
Ways of separating the past from the present include:
• Ask yourself where your feelings are coming from, and notice what you become aware of, including later on in the day.
• Notice whether your feelings are familiar to you - whether you've felt this way before - and if so remind yourself that some of your feelings are probably coming from the past.
• Spend time being aware of the past origins of your feelings if you know, and if that's not too overwhelming for you.
• Let yourself know that even if you don't know where all of your feelings are coming from, it's likely that some of how you are feeling is from the past.

RESEP FAVORIT

SOTO BETAWI
bahan:
jeroan sapi »saya pakai daging biasa, iris bentuk dendeng
air panas secukupnya tuk merebus jeroan/daging
santan
kentang, rebus kemudian goreng »kentang gak saya rebus lagi langsung digoreng aja but dipotong2 terlebih dahulu.
tomat merah & telur rebus
minyak goreng ataw margarin tuk menumis
bumbu dihaluskan:
bawang merah & bawang putih
kemiri, sangrai
bumbu lainnya:
cabe rawit
daun salam & daun jeruk
lengkuas, memarkan
serai, ikat & memarkan bagian putihnya
merica & garam secukupnya
daun bawang, iris
pelengkap:
bawang goreng, emping dan kecap
acar »saya pake jeruk nipis aja
sambal soto
cara membuat:
tumis bumbu yang telah dihaluskan, cabe rawit, daun salam, daun jeruk, lengkuas dan serai sampai tercium harumnya, masukan irisan daging lanjutkan menumis sampai daging berubah warnanya, siram dengan air panas, masak hingga jeroan/daging cukup empuk. masukan santan, potongan tomat, irisan daun bawang, bubuhi merica dan garam sesuai selera, didihkan.
penyelesaian:
atur kentang dan telur didalam mangkuk ataw pinggan saji, siram dgn kuah soto, taburi bawang goreng dan emping, bubuhi kecap, acar dan sambal soto sesuai selera, santap hangat2.
SOTO TANGKAR
bahan:
iga sapi berdaging »saya pake daging biasa
kaldu perebus daging
santal kental
minyak sayur untuk menumis
bumbu dihaluskan:
bawang merah
bawang putih
cabe merah
kemiri, ketumbar dan jintan (sangrai)
jahe dan kencur
bumbu lainnya:
daun salam
daun serai, memarkan
lengkuas, memarkan
daun jeruk
kayu manis
garam dan gula
pelengkap:
kentang: rebus, goreng dan potong2
tomat merah, potong2
daun bawang dan daun seledri, iris2
jeruk limau, kecap dan sambal soto
emping dan bawang goreng
cara membuat:
rebus iga dgn daun salam, serai, lengkuas dan daun jeruk sampai daging lunak.
tumis bumbu dihaluskan dgn kayu manis hingga harum, masukan kedalam kaldu, jerang diatas api sedang sampai kaldu terasa enak, bubuhi garam dan gula sesuai selera. santap hangat2 dgn pelengkapnya.
SOTO AYAM BERSANTAN
bahan:
1ekor ayam, belah dua atau empat bagian
1000ml santan encer
250ml santan kental
3sdm minyak sayur untuk menumis
minyak agak banyak untuk menggoreng ayam
bumbu dihaluskan:
7siung bawang merah
3siung bawang putih
1½sdm ketumbar utuh, sangrai (modifikasi dari 3sdm ketumbar)
1sdt jintan utuh, sangrai
1sdt merica utuh
1sdt jahe cincang
1sdt kunyit cincang
garam secukupnya
bumbu lainnya:
1btg serai, memarkan bagian putihnya (modifikasi dari 3btg serai)
5lbr daun jeruk
2lbr daun salam
1ptg lengkuas ukuran 2cm, memarkan
bahan pelengkap:
5btr telur rebus, belah
4bh tomat merah ukuran sedang, belah
350g kentang rebus, potong bulat
bawang goreng tuk taburan
emping, sambal soto, irisan jeruk nipis dan kecap manis
cara membuat:
tumis bumbu dihaluskan, serai, daun jeruk, daun salam dan lengkuas sampai harum, masukan ayam, masak hingga berubah warnanya. tuangi santan cair, masak dgn api sedang hingga ayam lunak, angkat. lumuri potongan ayam dgn garam secukupnya, goreng hingga kecoklatan, angkat, cabik2 dan sisihkan. kemudian masukan santan kental kedalam bekas rebusan ayam, didihkan.
penyelesaian:
dalam mangkuk atur sbb daging ayam, kentang, tomat dan telur, tuangi kuah panas. santap hangat2 dgn nasi atau lontong, taburan bawang goreng, emping, sambal, perasan air jeruk nips dan kecap.
SIOMAY
bahan:
daun kol yg cukup lebar, layukan dgn air panas »saya pake färsk vitkål
tahu cina, potong jadi 12 bagian, keruk dgn alat tuk membuat cocktail buah
bahan isi:
250g campuran daging ayam dan udang kupas, cincang
150g tepung sagu
daun bawang, cincang
2bh putih telur
½sdt gula
merica dan garam secukupnya
saus kacang:
peanut butter
bawang putih
daun jeruk
saus tomat, saus sambal dan kecap manis
gula merah
garam
air
jeruk sate
cara memasak:
campur seluruh bahan isi, aduk rata, cicipi, bubuhi merica dan garam sesuai selera. isi daun kol dgn 1sdm adonan isi dan tahu dengan 2sdt adonan. kukus hingga matang +30menit.
saus kacang: campur seluruh saus kacang jadi satu, masak diatas api sedang hingga mendidih, beri perasan jeruk sate, aduk rata. siap digunakan.
santap siomay hangat2 dgn sausnya.
SOP BUNTUT
bahan:
500g buntut sapi, potong menurut ruasnya
1l air untuk merebus dan garam secukupnya
150g wortel, potong2 bulat
150g ketang, kupas dan belah menjadi 6bagian
1bh tomat, belah menjadi 6bagian
seledri dan bawang goreng untuk taburan secukupnya
1sdm margarin untuk menumis
bumbu dihaluskan:
6siung bawang merah
2siung bawang putih
jahe seukuran ibu jari
bumbu lainnya:
2btg daun bawang, iris memanjang 5cm
½sdt pala bubuk
merica dan garam secukupnya
cara membuat:
didihkan air, bubuhi garam, rebus buntut dengan api sedang sampai empuk, apabila air kurang tambahkan dengan air mendidih secukupnya.
tumis bumbu yang dihaluskan sampai tercium harumnya, siramkan kedalam sup, lanjutkan memasak +15menit, masukan wortel dan kentang, bubuhi pala, merica dan garam sesuai selera. lanjutkan memasak hingga wortel dan kentang cukup lunak, hampir2 matang masukan irisan daun bawang dan tomat, aduk rata.
hidangkan dengan taburan seledri dan bawang goreng.
SOP TULANG
bahan:
500g tulang sup, masak didalam air mendidih hingga empuk, bubuhi garam secukupnya, jadikan +1000ml kaldu.
150g kentang, potong bentuk dadu
150g wortel, iris
1bh tomat, belah jadi 8-10ptg
2btg daun bawang, iris2 sepanjang 3cm
3sdm irisan daun seledri
2sdm margarin utk menumis
bumbu:
5siung bawang putih, cincang halus
2siung bawang merah, cincang halus
2ruas jari jahe, memarkan
½sdt merica bubuk
¼sdt pala bubuk
garam secukupnya
penyedap:
kecap manis dan cuka masak secukupnya. klo gak suka cuka pake perasan air jeruk lemon ataw jeruk nipis.
cara membuat:
tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum, siramkan kedalam kaldu, masukan kentang, wortel dan jahe, bubuhi merica, pala bubuk dan garam sesuai selera, masak hingga kentang dan wortel cukup empuk, hampir2 sup matang masukan potongan tomat, irisan daun bawang dan daun seledri. matikan api, bubuhi kecap manis dan cuka masak sesuai selera (saya pake 2sdt kecap manis dan 2sdt cuka masak), aduk rata.
catatan: daging yg nempel ditulang bisa dilepas dan diiris2 sesuai selera. utk saya sendiri ada tulang yg disisain buat dimakanin pake tangan dunk *slurrrppp*