Monday, December 15, 2008

Terapi Pelukan

12 Pelukan Sehari, Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi .... ! ! !

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk
kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet
muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari," kata Virginia
Satir, terapis keluarga.
Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan
yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet
muda?
Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk
Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali,
coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi
Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan
emosional.
Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan
penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-
lain. Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya
kekuatan cinta yang meng elilingi mereka. Kekuatan ini yang membuat
kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan
dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat
jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar
jika manusia memiliki kehidupan sehat, merasa damai dan tentram.
Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi
pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi
tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota
metropolitan.
Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk
melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan
penuh kasih dan damai. Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi
negatif apalagi mengikutsertakan gairah.
Pelukan ini juga bukan `pelukan sosial', seperti berjabat tangan,
mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya
masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali
bertemu.
Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan
tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan
terasa perasaan nyaman dan damai.
Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan
pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya. Di
Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan
Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda
berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan
papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para
relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang
membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh
pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan
ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan
lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat. Tentu lebih bermanfaat,
unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr. Bhagat, salah satu doktor
yang meneliti pengaruh pelukan di India .
Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan.
Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan
bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya.
Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung
kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan
ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air
ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua
orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan
tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus.
Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang
penyayang.
Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang
tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa
nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun
lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh,
dibelai dan dipeluk.
Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi
pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan
berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada
orang yang mencintainya, membutuhkannya. Seluruh kulit kita, sangat
peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan
erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan salah
satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan
pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain
renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan
memeluknya. Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah
memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak
akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia,
sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan
depresi."
Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah
melakukan riset dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang
berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh,
awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.
Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka
sendirian. Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman.
Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun
akan jauh lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek
baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda,
terbebas dari depresi. Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan
psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi
rasa sakit.
Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa
prustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan
pelukan, pasien yang prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan
energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi
negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien mendapatkan
pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah
kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk
menyatakan cinta, atau suatu bentuk cinta.

sumber: cianjur-online.com

No comments: