Thursday, December 29, 2005

Nggak Tau Arah...

Perasaan jadi peka akhir-akhir ini.
Self Talk jadi sering banget.
Mulai dari yang positif sampai yang negatif.
2 hari lagi masuk tahun baru.
Target hidup gue pun ada yang baru lagi.
....
cinta...yang tertunda :P

Tuesday, December 27, 2005

Kadang ada hal-hal yang tidak perlu diceritakan? But, gue ceritakan juga.
Kejujuran kadang tidak diperlukan? Tapi, gue butuh untuk lebih jujur pada diri gue dan pada dunia.
Cuma soal ekspresi diri apa yang nggak gue suka dan apa yang gue mau. And, sometimes, gue pun sering tidak bisa mengekspresikan diri gue. I dont wanna hate myself in this case. I wont and I dont need to.

Saturday, December 24, 2005

Kebencian Yang Menyedihkan

Jumat, 23 Desember 2005 23:46 PM

Hari ini ada kekecewaan. Sangat besar sekali.
Ketika kedewasaan harus bertubrukan dengan sebuah idealisme. Ketika sifat kekanak-kanakan harus bertubrukan dengan profesionalisme.
Banyak cara untuk menunjukkan ketidaksukaan ataupun kekecewaan jika berusaha untuk mencarinya. Tidak selalu dengan frontal atau sebaliknya escapism. Jika semua selalu berharap segalanya sempurna, itu tidak mungkin.
Hari ini gue melihat sebuah pembunuhan mental yang sangat kejam dan sadis. Ini menyangkut nyawa dan soul seorang wanita yang juga merupakan korban di masa lalunya.
Gue menjadi saksi hampir 30 orang mencoba untuk menyingkirkan 1 orang. Bayangkan?! Hanya 1 orang wanita saja. 30 orang ini memang tidak suka dengan 1 orang ini. Bisa dimaklumi, jika pernah ada konflik atau ketidaksepahaman yang terjadi di masa lalu, tetapi memang ini yang terjadi, apakah perlu sampai membunuh dan menggoreskan luka yang akan terus dibawa seumur hidup oleh seorang wanita yang belum mencapai umur 30 tahun. Bayangkan?! Jalan masih begitu panjang tetapi dia harus terus membawa luka itu at least sampai dia berusia 60 tahun.
Melihat kejadian hari ini, gue malu, kecewa, dan sangat menyayangkan sekali. Betapa pikiran sempit dan dipenuhi dengan gerut-gerut pandangan yang picik.
Okelah, ada yang bilang, si dia tukang selingkuh, si dia tidak bisa bergaul, si dia aneh, si dia menyebalkan, dan mungkin si dia sangat angkuh, si dia sering menyakitkan hati, dan si dia juga sering membuat suasana jadi aneh. Si dia juga sering menghasut si boss sampai akhirnya si boss terhasut. Si dia juga sering mengatakan hal yang miring dan si dia sering membuat orang-orang di sekitarnya merasa benci dan benci selamanya.
Semua berharap dia segera enyah dari ruangan itu. Apakah benar semua orang? Mungkin hanya 2-3 orang saja yang pernah merasa kecewa dan benci dengan dia. Virus benci pun disebarkan dengan harapan bisa menyingkirkan 1 manusia ini. Si dia manusia juga bukan? Apakah perlu sampai sekejam itu? Apakah karena ada program Kejamnya Dunia? Apakah harus ada korban dulu baru ada penyesalan di kemudian hari? Apakah ketika korban sudah melayang, yaitu si dia, maka semua akan menyesal dan berharap waktu bisa kembali lagi, berharap bisa memberikan kesempatan bagi si dia untuk berubah? Apakah harus seperti itu?
Ada yang bilang…”elo nggak tau sih apa yang sudah terjadi…!”…
“elo harus tau dulu aslinya dia, elu baru bisa ngerti…”
“elo belum tau apa-apa, makanya elu bisa bilang seperti itu…” dan berbagai statement lainnya.
Hati ini meringis luar biasa sakit sekali. Melihatnya saja tidak tega, apalagi membayangkan menjadi dia. Luka akan terus dibawa sampai kapanpun juga, seumur hidupnya.
“biar aja dia rasa..siapa suruh dia seperti itu….’ à apakah statement seperti ini menyelesaikan masalah? Gue nggak mengerti apakah ini budaya di Indonesia untuk melakukan tindakan bullying seperti ini? Apakah ini budaya di perusahaan gue saat ini untuk memberikan hukuman yang seberat apapun untuk orang yang pantas mendapatkannya?
Sampai saat ini, gue belum tau apa yang sebenarnya pernah terjadi, sedang terjadi, sampai virus kebencian tumbuh sedemikian hebatnya. Gue tidak terlalu berminat juga untuk mengetahuinya, biar saja gue yang merasakan sendiri, tidak perlu ada orang lain yang memberikan surat teguran atau sekedar peringatan untuk menjaga jarak atau berhati-hati. Apa yang akan terjadi nantinya akan menjadi tanggungan gue sendiri, gue yang berhak menentukan perlu nggak gue membenci dia atau perlukah gue bergabung dalam sebuah kekompakan untuk menyingkirkan dia.
Ada masalah yang lebih penting untuk dipikirkan dan diatasi, ada yang lebih urgen untuk disingkirkan, yaitu rasa benci itu sendiri. Bukan orang yang kita benci. Bagaimana, jika berimajinasi, si dia (orang yang sangat sangat dibenci) dalam beberapa detik akan datang mati, entah ketabrak atau terjun dari lantai 30 atas….apakah rasa benci itu akan hilang? Atau justru yang muncul adalah rasa penyesalan luar biasa? Atau justru perasaan puas karena dia lenyap juga dari bumi ini?
Ini hanya sebuah tulisan, ungkapan kekecewaan dan kerinduan akan cinta kasih yang sepertinya mulai pudar. Setiap jam, orang sibuk mengambil air wudhu, membersihkan diri, ada juga yang sibuk memperbaiki penampilan di wajah, make up yang sudah mulai luntur, tapi ada yang terlupakan, kebersihan dari hati itu sendiri. Sudah lupakah akan hal yang jauh lebih penting ini?

Semoga semua mahluk di dunia ini berbahagia dan bisa menyingkirkan rasa benci, bukan menyingkirkan orang yang dibenci.

Monday, December 05, 2005

Plong Plong Plong...

Baca deh buku Gede Prama. It`s good for your mind health

Feel free now...

Disaat gue free....temen-temen deket gue sedang krisis and they really need to be helped...
Mulai dari Popon, Sina, Ming, She...Rob?

Friday, December 02, 2005

Feeling Unsecure vs Secure

Oh Jizz..
By accident. Erm…but mostly happen.
“Feeling secure when see other`s feeling not so secure” has always happened to my life.
Oh damn shit! It`s very very bad ass…and sometimes I cant even believe that freak person is me. Oh. So…I have to stop thinking that I`m the best of all when others have their weakness. I can be the best of me, without related to other`s goodness. But, it always happens all the time.

This morning…I saw her, so gorgeous and I found myself captivated that he`s such a perfect girl. Perfect hair, perfect skin, perfect slim body, perfect appeareance, and perfect worst is that she`s kind of a perfect lover to earth.

2 years ago, the cases also happened. I keep comparing myself with a girl, genius, the best student of the year, exelent in every point of view to see her. Win a great man, handsome, clever, and kindhearted (of course) and they have the same religion too. So perfect, for all of girl on this earth.

So jealous…
Every time
I hear
I see
I remember
I imagine

A perfect girl with a perfect family…
Perfect soulmate
Perfect future
Perfect carreer
Perfect happiness
Perfect love…
Perfect self esteem
Perfect confidence…

But,
The truth told us that
Nobody`s perfect…

It`s just a matter of the way I see world, I see my environment.
Could I stop comparing my own life with other`s life?
I should and I must!

Some of my best friends, lets say, Mr.Wise guy (Rob), and My Solo Partner (Po & Xen), yeah they always remind me that I`m a loveable girl and loveable friend. And then, my MLM uplines…Win&Bun. What a lucky life to know them when I suddenly lose my confidence and my way to be a good person.
I`m so happy at that time. That I don’t need to worry my life goin to be so unspecial anymore…cause I have that flower garden in my heart and soul.

ada juga sahabat gue, beda ras, tapi perbedaan sisi lainnya, yaitu the way he see life, yang selalu motivated gue. yeah....a perfect hearted for Aceh volunter yang gue kenal by accident, tapi till now menjadi salah satu orang terpenting yang help me to survive my life. sms dan cognitive therapy ala Beck, Aaron membuat dia jadi so so special. huh. To all my best friends...maafkan....kenapa gue masih aja nggak menikmati hidup walaupun sudah tau ada kalian in my life :P
The last but extraordinary inspiring me is my lovely brother. Yes! He`s my man. Today I read his e-mail and it boosted my esteem for this chance and thank you so much. I don’t know how to be a more thankful girl.

Nah…ini emailnya….actually it`s personal email, tapi for anybody who can read this, entah karena mampir ke blogger ini. It`s your luck to read this.
On 2 nd December 2005, my lovely brother wrote :

".....bagus may itu baru ade gue,harus tough eiiicowo tai tuhh, ngomongin cxantik en kaya itu ngak bagus di depan seorang wanita,tuh cowo mah ngak kepake lah, uda cari yg laen, sekarang gue kasih tau cara untuk buktiin luh tough, mulais ekarang pas dia kirim email, luh ngak usa bales dengan ramah, pendek en singkat aja, terus kalo telp, kalo dianya ngak ngak nanya or ngomong, luh ngak suka cari bahan pembicaraan macem macem, diem aja, entar juga dianya udahankalo diajaka pergi yah kadang kadang boleh, sih tapi kalo dia eman ngak terlalu perduli sama luh, cuman sama sms nya, luh juga keluarin hp luh en sms aja, bales,en biar dia merasa kan apa yg namanya dicuekin
yah uda jalanin hidup yg enak aja man, kerjaan mah pasti bikin stress en ngeselin, tapi itulah yginterestin dalam manusia berkarir, kalo ngak ada kesulitan en masalah,manusia hidup sia sia, justru masalah itu kita coba beresin, en selesaikan, kalo uda terpecahkan luh bakal merasakan nikmatnya hidup kita ini....."

Thursday, December 01, 2005

pingin jadi artis

Pingin jadi artis dech...
possible ga yah...
semoga iya donk...

Huah huah...about TV audience

Banyak hal yang sepertinya tidak bisa terjawab hanya dengan mengandalkan data-data angka kuantitatif, bagus tidaknya sebuah program masih merupakan tanda tanya.
Sebuah program dianggap bagus apakah karena ratingnya yang tinggi atau memang secara konten bagus.
Daya kreativitas produser dan tim kreatif pun menjadi andalan, seringkali kreativitas akan berhadapan dengan situasi mentok. Sudah cukup kreatif tetapi tetap saja rating tidak seperti yang diharapkan.
Brand image merupakan faktor yang perlu diperhatikan dan dikaji ulang. Jangan-jangan hal pertama yang dilihat dari audience, bukanlah konten program itu, melainkan brand image dari stasiun TV yang menayangkan program tersebut.
Jika memang ini yang terjadi, sudah saatnya mengubah haluan berpikir dan sudut pandang, tidak perlu langsung mengobrak-abrik konten ketika rating drop, dan juga tidak perlu langsung menjudge gagalnya sebuah program karena rating yang tidak perform.

Dari sisi audience…
Audience seperti sosok yang misterius dan pihak pembuat program terus bermain teka-teki untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh audience. Sama seperti ketika seseorang berusaha menyenangkan hati orang lain yang baru saja dikenalnya dan ingin sekali ia dekati. Seseorang akan menggunakan segala cara, trial and error untuk bisa menemukan apa yang diinginkan oleh orang yang diincarnya itu. Ada risiko yang bisa terjadi. Pertama, salah strategi, maksud hati ingin membuat senang si dia, sampai terus-terusan gencar mendekati, menelpon, kirim sms, “terror” halus pun sedang berlangsung. Yang ada, si dia malah ilfil dan berimage negative dengan cara-cara yang dilakukan untuk menarik perhatiannya.
Kedua, strategi memang pas karena sudah kaya data dan informasi. Sebelum menggencarkan strategi, seseorang sudah mengenali terlebih dahulu targetnya itu seperti bagaimana, apakah dia tipe yang senang dikejar-kejar dan diteror atau justru sebaliknya dia adalah tipe yang lebih senang tarik ulur. Ketika strategi dijalankan, si dia akan merasa sreg ketika cara yang diterima sesuai dengan apa yang dia mau.
Dikaitkan dengan program TV, program stripping bisa dibilang bertujuan untuk membuat audience terus menerus mengingatnya, membuat audience selalu sadar…oh ada tuh program yang setiap hari ditayangkan. Kalau memang program itu cocok dengan karakter audience, program itu akan berhasil dan membuat audience berkesan positif. Tetapi, jika program itu malah membuat audience muak dan ilfil, bukannya tidak mungkin, audience akan berimage negatif kepada program itu, bahkan kepada stasiun TV yang menayangkan.

Yang menjadi pertanyaan adalah “bagaimana karakter audience yang sedang kita incar?” dan “bagaimana strategi untuk bisa menarik perhatian dan mengambil hatinya?”
Kondisi audience pada waktu-waktu tertentu : pagi, siang, sore, malam, hari kerja, hari libur. Pasti ada suatu pola yang dimiliki audience sehingga, kita pun bisa memprediksikan strategi atau program seperti apa yang cocok dengan keinginan si audience pada saat tertentu dan pada hari tertentu.