Jakarta, 23 Maret 2009
Sekian lama saya tidak posting di blog ini, bukannya jenuh, hanya saja ini fase pencerahan baru yang saya butuhkan untuk lebih mengenal karakter menulis saya. Beberapa bulan ini saya lebih banyak menulis dengan tangan ketimbang mengetik di keyboard ini. Rasanya beda! Ketika menulis tangan, emosi tercurahkan lebih bebas dan keluar dengan lebih mudah. Saya pun akui, saya semakin menikmati moment menulis sebagai bagian dari perjalanan hidup saya. Seorang teman bercerita, betapa dia sedih karena diragukan oleh orang orang terdekatnnya, katanya penulis tapi kok nggak ada buku yang diterbitkan. Dulu saya pernah ditanya seperti itu juga dan biasanya saya akan tersinggung dan kesal, lalu segera menulis (demi membuktikan kepada mereka semua). Tapi kini sejalan dengan waktu, saya meresapi apa arti dari profesi menulis itu. Penulis bukan sekedar menerbitkan buku, lalu disebut sebagai seorang penulis. Lebih dari itu, seorang penulis adalah seorang yang menulis terus, tiada henti, itulah penulis.
Banyak yang ingin saya bagikan, sejak ada facebook, jalur untuk menceritakan terbuka lebar, tapi rentan bagi saya, saya memilih untuk menulis untuk lingkup tertentu saja, karena bagi saya, begitu banyak kacamata berbeda, dan responn akan banyak sekali berbeda. Setidaknya ada beberapa pelajaran penting yang bisa saya bagikan kali ini :
.....