Sunday, April 27, 2008

Satu Lagi Soal Hidup

Jakarta, 25 April 2008
Hidup. Bicara soal hidup. Hidup tidak kekal. Ada pertemuan ada perpisahan. Ada kelahiran ada kematian. Cinta dan rasa pun tidak kekal.

Setelah melewati minggu-minggu perenungan ini, saya belajar ulang beberapa hal soal kehidupan.
1. Hidup tidak kekal, mati itu wajar. Sejak pertama kali waktu usia 8 tahun, kakek saya meninggal dunia di pagi hari sebelum saya berangkat sekolah. Bangun tidur saya melihat mama menangis dan saya pun tahu kalau kakek telah meninggal dunia. Waktu itu saya tidak berpikir terlalu banyak. Barulah di rumah duka, waktu itu kami pihak keluarga memakai baju putih dan mengikuti ritual kematian yang begitu panjang. Tante dan om dan termasuk mama sudah menangis histeris. Saya masih terpaku diam. Tapi akhirnya saya melihat ke arah jenazah. Iya kakek sudah tidak berkutik. Saya menangis juga hingga sepupu yang lain pun akhirnya menangis. Hingga tahap pembakaran jenazah, tangisan lebih histeris lagi, saya pun tidak bisa tahan untuk tidak menangis. Tahun demi tahun berlalu, barulah di usia saya ke – 19 saya menghadapi kasus kematian, seorang teman meninggal dunia setelah melahirkan putra pertamanya. Saya syok apalagi ketika melihat bibirnya hitam bekas gigitan waktu mengeden ketika melahirkan. Saat itu syok saya rasakan, ternyata hidup itu begitu singkat, dan saya, kita, tidak pernah tahu kapan hidup itu akan berakhir. Pertanyaan yang tidak pernah bisa dijawab, sekalipun orang bilang tukang ramal ada yang bisa meramal, tapi saya masih yakin, tidak. Kematian tidak bisa diramal oleh siapapun. Selalu ada kemungkinan umur bisa lebih panjang atau sebaliknya. Yang bisa saya lakukan saat ini, berjuang terus dengan sisa umur, dan melakukan yang terbaik, dan selama saya masih punya tugas besar dalam kehidupan ini, saya yakin, umur itu pun bisa berubah dan fleksibel, tapi ketika waktu itu tiba pun, saya belajar bahwa siapapun kita harus siap menerimanya.

2. Hidup terlalu singkat, hidup terlalu berharga. Jujur saja, hampir seperempat abad hidup saya habiskan untuk melakukan apa yang saya senangi dan apa yang saya inginkan. Termasuk apa yang saya pikirkan, saya lihat, dan saya dengar, semua itu saya pilih karena saya yakin itu bisa memberikan kesenangan bagi saya. Beberapa halnya, saya ingat sebagai seorang pecandu film serial, saya rela tidak tidur sampai jam 7 pagi, dan menghabiskan puluhan film drama itu, tak peduli badan rontok, mata sembab, di pikiran saya hanya satu : saya suka! Makanya saya jalani itu. Pernah juga di liburan semester kuliah, dari pagi sampai sore saya nonton semua berita infotainment, dengan tema yang sama, tapi saya lihat terus terus dan terus. Hingga kini kebiasaan itu masih sulit dihilangkan dan masih menjadi bagian dari minat saya. Namun saya sadar ketika di satu masa, saya menjadi sinis akan hidup, ketika melihat bad news yang menjadi good news, ketika ada artis terkenal melakukan perbuatan hina, but still dianggap cool dan glamour. Saya mulai jadi jago analisa hidup orang, khususnya artis, bener-bener nggak penting, dan puncaknya ketika mimpi ketemu artis sering terjadi tiap kali saya tidur malam. Alarm berbunyi. Saatnya hentikan kebiasaan konsumsi berita seperti ini. Ada hal yang harus saya pilih, harus saya sortir. Ceritanya begini, sejak sering mencandu infotainment, saya terus bergulat dengan topik itu-itu saja – topik yang bukan seharusnya saya urusi, tapi saya urusi juga – entah poligami, affair, divorce, drugs, free sex, dan seputar kehidupan glamour yang tiada hentinya. Apa iya hidup hanya seputar ini saja?

3. Kembali ke dunia nyata, bangkit dari imajinasi semu. Satu hari dalam perjalanan kereta menuju Bekasi, duduklah saya di sebelah seorang ibu dan tiga anaknya. Dua anaknya berusia 4 dan 7 tahun, dan adik kecilnya digendong oleh si ibu. Dan si anak sulung membuka kotak makanan : nasi putih yang cukup padat. Dan si ibu memberikan sekantong ikan teri goreng dan menuangkannya sedikit untuk si anak. Hanya sekitar 5-6 keping teri saja, kira-kira. Dan mereka makan dengan nasi putih yang cukup padat, si ibu yang tidak sabaran terus memarahi anaknya yang makan dikemut. Waktu itu saya melirik sedikit, dalam hati saya bergumam, pasti itu seret dan tidak enak sekali, dia butuh air. Tapi tidak ada air. Boro-boro anak kecil, orang dewasa disuruh makan seperti itu pun pasti seret. Tak lama kemudian si anak sulung bangkit dari duduk, bajunya dekil, tangannya penuh dengan borok luka basah, dan si ibu menggeplak kepala anaknya untuk segera bergegas. Ayo cepetan, GOBLOK!!! Dan si anak dengan langkah kecilnya mulai memunguti gelas-gelas bekas di sepanjang gerbong kereta, dan kembali dengan senyuman tiap kali berhasil mendapatkan gelas bekas itu. Waktu itu saya tersadar, tidak ada yang saya bisa lakukan. Itu hanya satu kasus dari jutaan kondisi kemiskinan di Jakarta. Moment ini pula yang membuka pikiran saya dan saya sadar, selama ini saya sudah wasting begitu banyak energi untuk hal yang sepertinya tidak penting! Seperti apa misalnya?

4. Soal ketidaksetiaan dalam hubungan. Mendengar berbagai kisah, melihat berbagai contoh nyata, soal ketidaksetiaan, membuat saya berpikir kalau di dunia ini sulit sekali untuk bisa percaya kalau kesetiaan itu masih ada. Kecuali kesetiaan seorang ibu ke anaknya yang terbukti paling hebat. Kesetiaan antara pasangan, masih terus diragukan. Tadi pagi seorang rekan gelisah karena mantan kekasih suaminya masih sering menelpon suaminya untuk curhat. Rekan saya yang sedang hamil 4 bulan tidak tenang, dia takut jika suaminya digoda dan akhirnya tidak setia. Woof. Bukan kasus pertama yang seperti ini kan. Dalam mimpi saya, saya sering berharap andai saja semua orang jiwanya bersih dan semua orang bisa setia. Dan semoga saja perempuan-perempuan yang berniat untuk menggoda suami orang bisa sadar kalau itu tidak boleh dilakukan. Dan semoga saja lelaki-lelaki pun mampu tahan banting walau digoda seperti apapun juga. Minggu lalu ada percakapan konyol bersama teman-teman saya, ada 6 orang lelaki, waktu itu heboh berita Dewi Persik yang memang bohai itu. Lalu saya iseng tanya, misalkan nih elo udah punya cewe yang sangat elo sayangggg banget, lalu suatu hari ada seorang cewe lain sebohai Dewi Persik mau mencium mesra, apa yang elo lakukan? Teman-teman lelaki saya tertawa mesum J dan kesimpulannya : mereka tidak nolak kalau dapat rezeki. Tapi elo sayang banget loh sama cewe elo, tanya saya lagi. Ya, tapi gimana yah, namanya juga rezeki. OK, arah topik saya sebenernya soal GODAAN. Kalau godaan itu ada dimana-mana, sama seperti virus dan kuman yang beredar dimanapun kita berada. Nggak mungkin kita membasmi semua virus di bumi ini, mulai dari virus pilek, batok, bahkan virus HIV AIDS saja belum bisa ditemukan gimana cara menghadapinya. Nah virus penyakit kan makin hari makin banyak, dan tim kedokteran bukannya sibuk membasmi virus itu, tapi sebaliknya mencari cara gimana supaya nggak terkena virus itu. Sama halnya seperti godaan – godaan untuk tidak setia, dalam hal ini bukan ditujukan untuk cowok saja, tapi juga untuk cewek, godaan itu akan selalu ada, dan tidak bisa dihilangkan, mau jungkir balik atau salto kek, tapi yang bisa kita lakukan adalah mencegah supaya virus itu tidak masuk dalam hidup kita. Maksud loe?

5. Ya, maksudnya begini, daripada buang energi untuk menghujat dan mengecam, lebih baik energi itu dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat dan tentunya positif. Segala hal yang didasari oleh kemarahan atau benci, itu hanya menambah virus baru dalam kehidupan. Seorang teman yang sangat-sangat taat beragama, telah mengajarkan saya banyak hal. Termasuk soal menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, menghadapi kasus-kasus yang menyebalkan. OK, siapa sih yang nggak kesel melihat tingkah artis MS yang berseliweran di layar kaca karena keberhasilannya mendapatkan seorang lelaki turunan keluarga besar, tak sedikit ibu-ibu kesel sumpah serapah – ups, termasuk saya dan pembantu saya J - dan menghujat artis MS itu. Tapi hidup itu memang pilihan kan. Dan teman saya bilang satu hal yang mungkin agak aneh. Dia bilang. Tau nggak sih MS itu tuh kasian banget lagi, dia harus jalani kondisi seperti ini, dan kenapa nggak kita doain aja dia. Hah doain orang seperti itu? Dan siapalah dia, kenal aja kagak. Pointnya, kenapa selama ini lidah dipakai hanya untuk menghujat dan menggosip negatif, gimana kalau setelah melihat rumor negatif itu, kita pakai lidah ini untuk mendoakan pelaku negatif itu, dan berdoa supaya mereka kembali ke jalan yang benar, dan bersyukur karena dia udah menunjukkan apa yang tidak boleh kita lakukan, dengan kisah nyatanya itu. Begitu juga soal ketidaksetiaan, tidak bisa kita ingkari, segala hal itu dinamis, perasaan pun bisa berubah, dulu saya suka dan maniak boneka barbie, tapi saya pun berubah, boneka barbie bukan lagi hal menarik lagi bagi saya. Dalam hubungan pun, bisa jadi seperti itu, banyak ahli psikolog perkawinan mengatakan realita, perasaan cinta bisa berubah, seiring dengan perjalanan waktu dan perubahan hidup. Dan begitu banyak godaan di luar sana, tubuh kita saja bisa mengalami serangan flu atau batuk ketika kita lengah, begitu juga perasaan hati kita. Dan kalau ternyata ada orang yang tidak mampu tahan dengan godaan yang ada, dan memutuskan untuk berselingkuh, ya ada satu cara untuk mengikhlaskannya, anggap saja orang itu memang sedang tidak fit dan akhirnya terserang virus itu, dan ”sakit” deh istilahnya. Doain biar tuh orang cepet sembuh. Titik.

6. Yang terakhir, yang semakin menyadarkan saya. Seorang teman lama, sudah 1 tahun tidak bertemu, tiba-tiba muncul lagi, dengan berita mengejutkan. Kanker payudara stadium 3. Saya kira dia cuti panjang untuk program hamil, ternyata saya salah, teman saya ini sibuk sana sini untuk kemoterapi. Kondisinya sehat, wajahnya ceria, tidak ada tanda-tanda aneh apapun selama 36 tahun usianya. Dan faktanya, teman saya harus menerima kenyataan kalau kanker payudara menyerangnya. Waktu dengar berita ini, saya kaget, dan semakin belajar satu hal penting : hidup tidak kekal, tubuh ini tidak kekal, rasa tidak kekal, apalagi materi, materi pun tidak kekal. Mau tidak mau, saya – kita – harus menerima itu. Hidup tidak kekal. And, pertanyaan pun muncul dalam diri saya, apa yang sudah saya lakukan yah dalam hidup ini?

Final words, tulisan kali ini ibarat masakan, masih belum sempurna bumbu-bumbu penyedapnya, tapi harus saya olah sebelum lupa dan sebelum layu. Anyway, terimakasih selalu buat segala hal yang membuat saya pingin nulis seperti ini dan special thanks buat kehadiran seorang teman lama saya dengan ketegaran hatinya mau membagikan pengalamannya dan perjuangannya hingga saat ini.

<

Regards,
Maeya
maerose11@yahoo.com

Thursday, April 10, 2008

Tumbuh ke arah mana Jiwa Berkembang

Lagi. Kasus Bunuh Diri di tahun 2008 ini.

Seorang lelaki usia 30 tahun lompat dari lantai 7 gedung Gajah Mada Plaza, karena hubungan cinta tidak direstui oleh orang tuanya. Ada yang bilang, karena nganggur, pihak keluarganya tidak kaget mendengar dia bunuh diri, lompat dari gedung. Sempat ada sekelompok anak kecil mau menyelamatkan, tapi lelaki ini tidak selamat. Ada lagi yang bilang, posisi matinya tidak wajar, seperti sedang mencoba melindungi diri, oh mungkin terpeleset.

Seorang bapak pengusaha kaya raya, tinggal di perumahan elite Jakarta, minimal harga rumah 5 M, baru saja bunuh diri juga, gantung diri di tangga rumahnya yang tinggi sekali. Istrinya menderita kanker dan tiap bulan harus jalani kemoterapi di luar negri, minimal 100 juta biayanya, dugaannya, bapak ini stress karena biaya pengobatan yang tinggi. Takut uangnya bisa habis nanti. Ah, nggak mungkin, dia punya banyak sekali asset rumah!

Seorang siswa SMP bunuh diri karena tidak bisa membeli tas sekolah yang baru. Bukan kasus pertama, tahun lalu ada juga seorang anak sekolahan bunuh diri karena tidak punya uang jajan lebih. Tahun lalu juga ada seorang ibu bunuh diri setelah memberikan racun serangga kepada ketiga anak-anaknya, karena stress terjerat masalah ekonomi.

Soal kerjaan...

Kenapa jadi kesel, kan ini sumber masalahnya dari diri sendiri. Kenapa kok jadi sewot waktu dikritik, kan namanya juga kerjaan harus ada yang memberikan komentar dan masukan. Kenapa kok jadi gelisah sendiri, lah wong kebanyakan mikir kurang action yah jadinya begindang. Kenapa harus kebawa stress gara-gara masalah orang lain. Iya, banyak orang stress di sekeliling kita, tapi bukan berarti virus stresnya itu menyebar ke diri kita lah yah. Iya, itu teorinya, tapi ketika berada di dekat orang yang sedang penuh dengan kekesalan, kebencian, dan kemarahan, oh yah, dan terus-terusan sumpah serapah khas keluhan, pilihannya : jauhin dia sejenak atau justru hadapi dengan tahan banting?

Saat ini saya belajar untuk menerima kenyataan, ada seorang rekan yang begitu membenci pekerjaannya dan jadi sering uring-uringan kesal dan pesimis terus. Ada juga seorang rekan yang mulai patah semangat dan benci dengan sistem yang tidak menguntungkan bagi karirnya. Ada juga seorang teman yang benci pada cinta yang perlahan membunuhnya. Ada lagu baru yang menjadi theme songnya, yaitu lagunya D`Massive ”Cinta membunuhku” begini liriknya : kau membuat kuberantakan, kau membuat kutak karuan, kau membuat kutak berdaya, kau menolakku acuhkan diriku. Bagaimana caranya untuk meruntuhkan kerasnya hatimu. Kusadari kutak sempurna, kutak seperti yang kau inginkan. Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadarkah kau telah menyakitiku, lelah hati ini meyakinkanmu, cinta ini membunuhku, bagaimana caranya untuk meruntuhkan kerasnya hatimu, kusadari ku tak sempurna, ku tak seperti yang kau inginkan. Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadar kah kau telah menyakitiku, lelah hati ini meyakinkanmu, cinta ini membunuhku”

Sakit banget yah membunuh rasa cinta itu. Sakit banget yah mencintai yang tak terbalas. Sakit banget yah lari dari kenyataan kalau ternyata rasa cinta itu masih ada belum hilang, tapi harus dilepas. Tapi cinta itu banyak yang menyakitkan juga kok. Pada akhirnya hidup itu nggak kekal kan. Cinta seindah apapun pasti akan terpisahkan juga sama yang namanya kematian. Nggak mungkin kita terus bersama orang yang kita sayangi dan kita cintai. Ada orang tua atau saudara yang sangat kita sayangi. Ada sahabat yang selalu ada di dekat kita bertahun-tahun. Tapi saat itu akan selalu tiba. Perpisahan. Ajal akan memisahkan. Ada lagi kisah menyakitkan, teringat film drama Korea ”Endless Love”, percintaan incest yang tidak bisa bersatu, seorang perempuan mencintai lelaki yang ternyata adalah kakak kandungnya sendiri, sedarah pula.

Kenapa cinta abadi itu cinta yang terpisahkan oleh ajal? Romeo dan Juliet menjadi contoh kisah abadi karena Juliet sudah membunuh diri terlebih dahulu, lalu Romeo menyusul. Kalau kisah cinta yang normal? Misalkan kita putus ga baik-baik dengan orang yang kita sayangin, maka kisah cinta itu nggak jadi kisah cinta abadi, tapi itu kisah cinta yang kelam. Bisa nggak sih putus cinta tanpa harus saling melukai dan tanpa harus menjadikan kisah cinta yang lalu itu kisah pahit yang musti dikubur dalam-dalam, nggak perlu lagi diungkit-ungkit lagi, dibuang dan dienyahkan sejauh mungkin? Naif, jika bilang ya. Pesimis, jika bilang tidak. Nggak ada yang nggak mungkin dalam hidup ini.

Entah kenapa saya jadi teringat kejadian tiap kali bertengkar hebat dengan kakak kandung saya, dari kecil sampai SMA kita ribut melulu seperti kucing dan anjing. Mulut saya sering dianggap menusuk hatinya. Padahal niat saya baik sama dia, tapi bisa bikin dia kesal dan bener-bener ngamuk. Lalu kita pun bertengkar, banting pintu, atau sumpah serapah kasar. Besokannya kita bertemu lagi, sarapan pagi bareng, masih diam-diaman sedikit, tapi siang dan malamnya sudah damai. Ngobrol biasa lagi. Dan kita saling maaf-maafan, walau via sms aja, maklum nggak biasa ngomong sorry secara lisan, jadi pake tulisan aja deh. Kok bisa ya sama kakak saya, sejahat-jahatnya saya atau sesadis-sadisnya dia, nggak pernah terpikir sedikitpun untuk putus hubungan dari dia, dan saya selalu bisa menerima kesalahan dia, begitu juga dirinya pada saya. Tapi kenapa jika dengan orang lain yang tidak ada hubungan darah dengan saya, entah sahabat atau pacar, biasanya sulit sekali untuk memaafkan kesalahannya atau menerima kekurangannya. Walaupun ada juga kejadian kakak adik sedarah bermusuhan sampai ajal memisahkan pun masih musuhan, bisa karena rebutan harta atau sirik-sirikan. Apa sumbernya kita bisa sayang seseorang dan menerima dirinya apa adanya? Itu masih terus menjadi pertanyaan di kepala ini, bahwa hubungan antar manusia begitu kompleks dan sulit dijelaskan hanya dengan teori saklek A atau B, tapi selalu saja ada teori dinamis yang tidak akan pernah sama antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Nggak mudah untuk menyayangi seseorang apa adanya, setelah bertahun-tahun terbiasa untuk membenci dan melihat sisi negatif dari orang lain, maupun hidup.

Ahahhahaaha....ternyata belum sabar, belum tenang, belum jernih hati dan pikirannya. Ternyata masih mudah terpancing suasana dan kondisi yang tidak menentu. Ternyata masih mudah masuk angin ketika angin berhembus tak biasanya. Ternyata masih mudah terserang demam ketika cuaca mendadak berubah drastis. Huah. Iya. Iya. Iya.

Musim dingin pasti berubah jadi musim semi...

Quote of the day :

”...tumbuhlah ke arah mana jiwamu harus tumbuh dan berkembang dan mencintai orang itu berarti to let him grow , to set him free krn dia punya jiwa yg akan tumbuh dan berkembang ke arah mana ia harus tumbuh dan berkembang...” (special thanks for Berna)

Regards,

Maeya

Sunday, April 06, 2008

Puasa Infotainment

RESOLUSI MINGGU INI – kalau perlu, sampe selamanya –

Seminggu ini saya bertekad untuk tidak lagi melihat tayangan infotainment di televisi, segala jenis berita artis selebritis. Kenapa? Mau membersihkan pikiran dan gudang alam bawah sadar dari segala rubbish itu. Kemarin terakhir kalinya saya melihat berita Annisa Bahar yang akan bercerai dengan suami keduanya, sekitar jam 5 sore, saya dan pembantu saya duduk bersama melihat tayangan gosip. Dengan serius melihat statement Anisa Bahar, Suaminya, anaknya, dan efek-efek edit berupa zoom in zoom out, mendramatisir ekspresi wajah artis itu. Saya dan pembantu saya terbawa efek musik dan efek dramatis di tv itu dan seolah menyatu dalam tayangan itu. Tak lama kemudian, saya tersadar, busyet, kok saya seperti lagi dicocoli dengan kebodohan? Mau ngapain juga saya mendengar statementnya : ”Ya terserah kalau mau cerai, saya siap, saya nggak persulit deh”. Penting nggak yah? NGGAK!!!!! Dua hari yang lalu masih heboh dengan berita Mayang Sari dan Bambang, ada juga Mama Loren yang memberikan komentar kalau Mayang itu main Magic makanya bisa dapetin Bambang. Pembantu saya lalu bilang : kasihan ya Halimah! Saya balas : ”ah, dia kaya, nggak takut lah” Dan Mama Loren terus mengecam Mayang, spontan saya bilang ke pembantu saya : ”sudahlah, kalau misalkan Mama Loren bisa dapetin Pak Harto, mungkin statementnya akan beda” (Sorry nih, abisnya, bosen sih itu-tu aja yang dibahas, yang lain dong, gilanya, walau itu-itu aja yang dibahas, tapi tetep aja iklan laris ya di slot itu, dan itu berarti saya turut mendukung kegilaan ini).

Ngomongin soal gudang pikiran dan alam bawah sadar. Kalau setiap hari kita berada di lingkungan teman-teman yang hobi mengeluarkan kata kasar, cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi kita juga. Saya punya pengalaman nyata, akhir-akhir ini selalu berada di lingkungan teman orang Jawa, saya pun mulai terbiasa dengan logat dan dialek Jawa itu. Dan dalam mimpi pun saya bicara dengan bahasa Jawa. Padahal boro-boro ngerti bahasa Jawa, belajar aja nggak pernah, ya karena biasa makanya jadi bisa deh! Kebayangkah kalau setiap hari mendengar berita infotainment yang membahas soal perselingkuhan, perceraian, perebutan hak asuh anak, perebutan harta gono gini, artis yang terlibat dalam narkoba dan sedang diproses secara pidana, dan sejenisnya dan sejenisnya? Ya saya sudah mengalaminya, menjadi seorang pecandu infotainment, mulai lihat di TV, lalu lihat di media cetak, lalu lihat berita di website internet, dan mendengar berita di radio. Lengkap kan? Pengaruh media bagi kehidupan!!! Then sejak nonton infotainment secara rutin, hidup mulai berubah jadi nggak gitu penting lagi, waktu selama 30 menit terbuang sia-sia hanya untuk memikirkan si A beneran cerai nggak ya dengan si B, si D beneran selingkuh nggak yah dengan si M! Padahal masih banyak orang yang lebih penting untuk saya pikirkan : keluarga saya, sahabat saya yang sedang stress dengan masalah percintaannya, atau kakek saya yang lagi kesepian di masa tuanya, dan mungkin teman-teman lama yang sedang bingung mau ngapain yah dalam hidupnya ini.

Rentetan berita infotainment pula membuka pikiran saya, kalau energi itu jangan dihabiskan buat hal-hal yang nggak bermanfaat. Kira-kira, apa manfaatnya kalau sudah melihat berita artis A resmi menikah dengan artis B, atau berita artis C baru saja memberikan santunan ke panti asuhan dan diwawancara kenapa sih kok mau memberikan santunan? Apakah setelah melihat tayangan itu, kita jadi terdorong untuk ikut ke panti asuhan juga untuk kasih santunan? Atau kita lebih terdorong untuk berpikir kira-kira artis A dan artis B yang baru menikah itu bisa langgeng yah? Kalau mau bahas program tayangan TV sepertinya sih nggak bakal ada habisnya, masih ada program kriminal, program berita, sinetron ala India, dan segala jenis program yang nggak ada manfaatnya sebenernya, selain untuk menghibur, mengisi kejenuhan hidup, dan mengalihkan pikiran dari masalah yang bikin kepala mumet. Nah, udah pernah nonton DaaiTV? Channel baru di Jakarta, 59 UHF, prinsipnya : nggak ada iklan, nggak boleh ada berita kekerasan, berita kriminal, no gossip, tapi hanya boleh ada berita soal kebaikan, inspirasi kehidupan, cinta kasih, kesabaran untuk menjalani hidup, cinta pada lingkungan hidup, dan juga berita kisah-kisah orang biasa yang melakukan hal-hal sederhana supaya bisa bermanfaat untuk orang lain. Kalau mau jujur, ketika disuruh pilih mau nonton DaaiTV atau nonton Silet di RCTI, saya akan pilih Silet, lebih menarik, lebih menghibur. Iya, saya tau itu berita negatif nggak penting, kalau DaaiTV lebih positif dan mengajak untuk berbuat baik. But the question is : tayangan apa yang bisa menghibur tanpa harus membahas hal yang jelek-jelek tapi juga nggak melulu bahas hal yang bagus-bagus aja? Quiz? Ok juga. Oprah Winfrey? Ini my favorite, karena setelah nonton ini akan dapat sesuatu yang bisa diingat (yang penting tentunya!). Dibandingkan dengan Dorce Show? Nggak kebanding, karena setelah nonton Dorce Show nggak dapet manfaat apa-apa selain sekedar menghibur. Ada lagi Kick Andy, nah ini baru bisa dibandingkan dengan Oprah Winfrey, karena ada “isinya” dan pembahasannya pun bermanfaat supaya hidup audience bisa lebih bahagia atau setidaknya audience yang sempat pupus harapan hidup, bisa kembali bangkit untuk semangat hidup lagi. Bukannya, setelah nonton tayangan tertentu malah jadi pingin marah-marah, kesal, keluarin kata kasar, benci sama artis tertentu yang ngerebut suami orang, atau jadi negative thinking melihat dunia selebritis yang glamour dan kacau balau.

Final words, hidup adalah pilihan, ketika menonton tayangan apapun semua itu kita yang pilih, remote control ada di tangan kita, dan kita berhak memilih apa yang mau dimasukkin ke dalam pikiran, dan apa yang nggak mau dimasukin ke dalam gudang alam bawah sadar kita. Tapi siapapun nggak akan ada yang bisa mengatur, Cuma diri kita sendiri aja yang bisa atur mana yang mau kita pilih dan mana yang mau kita pikirkan. Kalau Sony Set kampanye “Jangan Bugil di Depan Kamera”, untuk minggu-minggu ini saya juga mau ah kampanye “Jangan Nonton Infotainment di TV”. Regards, Maeya.

Thursday, April 03, 2008

Single Forever

SINGLE FOREVER

Jefry Rahmat

Baik atau buruknya suatu hub tergantung dari siapa saja yang terlibat dari hubungan itu. Banyak orang yang tidak mengerti tentang relationship. Hubungan dalam arti hubungan antar teman, pacaran atupun hub pernikahan. Contoh : jeruk yang langsung diperas dari mesinnya, ketika dicoba manis sehingga dibeli ketika dibawa ke rumah jus jeruk, tetapi ketika anaknya mencoba rasanya tidak enak. ternyata dari semua jeruk yang diperas, ada jeruk yang buruk sehingga membuat semuanya menjadi tidak enak, contoh lain adalah omelet, bila ada satu telur busuk yang disatukan dengan telur lain yang baik,maka telur busuk dapat over power, lebih berkuasa dari yang lain, mengalahkan yang baik, dan ketika telah diaduk dan disatukan menjadi omelet, telur tersebut tidak dapat dijadikan telur seperti semula lagi, sama seperti sebuah pernikahan.

Kej 2:18 alone / seorang diri saja bukan single, alone = sendiri, eklusif, terisolasi. alone belum tentu lonely, tidak baik bagi seseorang untuk seorang diri saja, karena kasih tidak dapat berdiri sendiri, sifat dasar dari kasih ialah memberi, God is love supaya Ia bisa mengasihi maka diciptakan manusia, supaya Dia bisa memberikan kasihNya sehingga dengan demikian kasih menjadi sempurna. Si penerima kasih harus menjadi sama dengan si pemberi kasih. Hal sama terjadi pada adam sehingga dicipatakan hawa, agar adam bisa memberi kasihnya. Wanita diciptakan untuk menerima kasih. Woman is a receiver, man is a giver. Hal ini dapat dilihat dari organ seksualnya. Wanita bukan hanya penerima tetapi juga pengandung. Hati2 dengan saudara (laki2) beri kepada dia, juga dalam perkataan, jangan sembarang bicara. Suatu saat saya pernah tidak sengaja, tidak bermaksud mengatakan demikian kepada istri saya, tetapi istri saya menerima dan tidak dikembalikan saat itu juga, tetapi dikandungnya dan dikembalikan berminggu2 kemudian dan dikembalikan dengan kedahsayatan sendiri. Jangan taruh yang negative, beri yang positif sehingga saat dikembalikan berlipatkali ganda adalah hal yang positif. Manusia tidak dapat sendiri untuk memperoleh keturunan, talenta dan kemampuan dapat dikembangkan sendirian, tapi untuk mengembangkan karakter diperlukan orang lain, maka dari itu Tuhan berkata tidak baik manusia seorang diri saja, alone = all in one, sendiri, menyendiri, terisolasi, tidak punya teman. It’s not gud to be alone, but it’s gud to be single. Single = tunggal, utuh, komplit, tidak terpisahkan, unik. Tuhan tidak berkata it’s not gud to be single, lalu bagaimana dengan Yesus sendirir ataupun Paulus. Adam single, komplit, utuh sebelum dia bertemu dengan wanita yang kemudian dia beri nama hawa. Tuhan menciptakan adam single, utuh, komplit. kej 1 : 31. Tidak tercatat adam mencari sesuatu untuk komplit, tidak mencari kekosongan dirinya. Pada dasarnya Adam sangat sibuk melakukan pekerjaannya, yaitu mengusahakan dan memelihara taman eden, daqn menamai semua binatang, begitu sibuknya adam shg dia tidak butuh teman. Tuhan yang menilai, adam tidak sadar, adam tidak pny problem dengan kesendiriannya.

Wanita tidak diciptakan untuk membuat pria menjadi komplit, karena adam sudah komplit sebelum bertemu dengan Hawa. Tuhan berkata, “Aku akan menjadikan penolong baginya.” Contoh : saya bisa mengangkat barang sendirian, tetapi akan lebih mudah jika ada seorang penolong, tapi saya ga perlu penolong untuk mengangkat benda itu, tetapi ketika ada penolong kita akan lebih merasa mudah. Kita tidak perlu menikah untuk dapat masuk surga, untuk jadi berkat bagi org lain, untuk mendapat urapan. Dan sdr tdk prl mnikah utk dapat menerima panggilan Tuhan. kapan saudara siap untuk mendapat pasangan, yaitu ketika anda tidak merasa membutuhkannya, karena pada saat itu saudara komplit. Singleness harus dicapai oleh orang terlebih yang mau menikah, hanya org yg single yang siap masuk ke dlm pernikahan. pernikahan harus terdiri dari 2 orang yang single, antara pria yang utuh dan wanita yg utuh. Ttpi yg srg tjd adl org menikah dengan org yg saling tidak utuh. Ilustrasi : gelas tidak utuh dengan gelas yang tidak utuh, ini yg sering terjadi antara pria & wnt yang tidak utuh. Jika salah satu memenuhi yang lainnya, dan berkata bersama dia aku komplit tetapi gelas yang satunya menjadi…? sehingga yang terjadi dalam pernikahan saling tarik menarik. Kita harus mengerti The basic of relationship. Are u single? matius 22:39 supaya kita bisa mengasihi kekasih kita, istri kita, suami kita, mertua, menantu yaitu kita harus mengasihi diri sendiri, kalau kita tdk dpt mengasihi diri sendiri, kita tdk dpt mengasihi org lain. Mengasihi diri sendir bukan berarti egois, ttpi mengasihi diri sdr disini adl utuh, komplit. Bagaimana caranya dapat mengasihi diri sendiri :

1. mengenali diri sendiri ( pertanyaan mengenai identitas )

Apakah saudara tahu siapa diri anda dalam Tuhan, tahukah kenapa anda ada disini didunia?

2. menerima diri sendiri

Yesus tahu siapa dirinya dan dpt menerima dirinya Yoh 8 : 14.

Hal yang paling mengerikan adalah orang yang tidak single menikah dengan yang tidak single sehingga banyak perceraian tjd dan org tdk bahagia dlm pernikahnnya. adalah lebih aman menunda suatu pernikahan daripada melaksanakannya ketika belum utuh. Amsal 25 : 28, hanya org yg pnh yg bs mengendalikan hidupnya. org yg tidak utuh tdk dpt memberikan apa2 kpd pasangannya, krn tujuannya mencari pasangan adalah dia sibuk mencari kekosongan dirinya. Untuk dapat mengisi kekosongan hidup kita hanya Tuhan. Mat 6 : 33. sdr tdk prl seorg wanita / laki2 untuk menjadi komplit. Saudara harus tahu tujuan hidup saudara, bisa mengasihi diri sendiri. kunci menuju kebahagiaan adl bila kita menjadi utuh, mengenali keadaan kita dlm Thn baik kita dalam keadaan menikah ataupun tidak menikah. ktk org yg tidak single menikah dengan yang single dia akan merusak pasangannya, apalagi dengan yg tdk single akibatnya adalah ketidak bahagiaan dan perceraian. Pernikahan adl utk pria dan wanita yang telah utuh, kita tidak saling mengosongkan tetapi saling melengkapi. saat pasangan kita tidak ada lagi kita tidak akan terpuruk karena kita sudah utuh. Menikah atau tidak STAY SINGLE!!!