Sunday, April 06, 2008

Puasa Infotainment

RESOLUSI MINGGU INI – kalau perlu, sampe selamanya –

Seminggu ini saya bertekad untuk tidak lagi melihat tayangan infotainment di televisi, segala jenis berita artis selebritis. Kenapa? Mau membersihkan pikiran dan gudang alam bawah sadar dari segala rubbish itu. Kemarin terakhir kalinya saya melihat berita Annisa Bahar yang akan bercerai dengan suami keduanya, sekitar jam 5 sore, saya dan pembantu saya duduk bersama melihat tayangan gosip. Dengan serius melihat statement Anisa Bahar, Suaminya, anaknya, dan efek-efek edit berupa zoom in zoom out, mendramatisir ekspresi wajah artis itu. Saya dan pembantu saya terbawa efek musik dan efek dramatis di tv itu dan seolah menyatu dalam tayangan itu. Tak lama kemudian, saya tersadar, busyet, kok saya seperti lagi dicocoli dengan kebodohan? Mau ngapain juga saya mendengar statementnya : ”Ya terserah kalau mau cerai, saya siap, saya nggak persulit deh”. Penting nggak yah? NGGAK!!!!! Dua hari yang lalu masih heboh dengan berita Mayang Sari dan Bambang, ada juga Mama Loren yang memberikan komentar kalau Mayang itu main Magic makanya bisa dapetin Bambang. Pembantu saya lalu bilang : kasihan ya Halimah! Saya balas : ”ah, dia kaya, nggak takut lah” Dan Mama Loren terus mengecam Mayang, spontan saya bilang ke pembantu saya : ”sudahlah, kalau misalkan Mama Loren bisa dapetin Pak Harto, mungkin statementnya akan beda” (Sorry nih, abisnya, bosen sih itu-tu aja yang dibahas, yang lain dong, gilanya, walau itu-itu aja yang dibahas, tapi tetep aja iklan laris ya di slot itu, dan itu berarti saya turut mendukung kegilaan ini).

Ngomongin soal gudang pikiran dan alam bawah sadar. Kalau setiap hari kita berada di lingkungan teman-teman yang hobi mengeluarkan kata kasar, cepat atau lambat pasti akan mempengaruhi kita juga. Saya punya pengalaman nyata, akhir-akhir ini selalu berada di lingkungan teman orang Jawa, saya pun mulai terbiasa dengan logat dan dialek Jawa itu. Dan dalam mimpi pun saya bicara dengan bahasa Jawa. Padahal boro-boro ngerti bahasa Jawa, belajar aja nggak pernah, ya karena biasa makanya jadi bisa deh! Kebayangkah kalau setiap hari mendengar berita infotainment yang membahas soal perselingkuhan, perceraian, perebutan hak asuh anak, perebutan harta gono gini, artis yang terlibat dalam narkoba dan sedang diproses secara pidana, dan sejenisnya dan sejenisnya? Ya saya sudah mengalaminya, menjadi seorang pecandu infotainment, mulai lihat di TV, lalu lihat di media cetak, lalu lihat berita di website internet, dan mendengar berita di radio. Lengkap kan? Pengaruh media bagi kehidupan!!! Then sejak nonton infotainment secara rutin, hidup mulai berubah jadi nggak gitu penting lagi, waktu selama 30 menit terbuang sia-sia hanya untuk memikirkan si A beneran cerai nggak ya dengan si B, si D beneran selingkuh nggak yah dengan si M! Padahal masih banyak orang yang lebih penting untuk saya pikirkan : keluarga saya, sahabat saya yang sedang stress dengan masalah percintaannya, atau kakek saya yang lagi kesepian di masa tuanya, dan mungkin teman-teman lama yang sedang bingung mau ngapain yah dalam hidupnya ini.

Rentetan berita infotainment pula membuka pikiran saya, kalau energi itu jangan dihabiskan buat hal-hal yang nggak bermanfaat. Kira-kira, apa manfaatnya kalau sudah melihat berita artis A resmi menikah dengan artis B, atau berita artis C baru saja memberikan santunan ke panti asuhan dan diwawancara kenapa sih kok mau memberikan santunan? Apakah setelah melihat tayangan itu, kita jadi terdorong untuk ikut ke panti asuhan juga untuk kasih santunan? Atau kita lebih terdorong untuk berpikir kira-kira artis A dan artis B yang baru menikah itu bisa langgeng yah? Kalau mau bahas program tayangan TV sepertinya sih nggak bakal ada habisnya, masih ada program kriminal, program berita, sinetron ala India, dan segala jenis program yang nggak ada manfaatnya sebenernya, selain untuk menghibur, mengisi kejenuhan hidup, dan mengalihkan pikiran dari masalah yang bikin kepala mumet. Nah, udah pernah nonton DaaiTV? Channel baru di Jakarta, 59 UHF, prinsipnya : nggak ada iklan, nggak boleh ada berita kekerasan, berita kriminal, no gossip, tapi hanya boleh ada berita soal kebaikan, inspirasi kehidupan, cinta kasih, kesabaran untuk menjalani hidup, cinta pada lingkungan hidup, dan juga berita kisah-kisah orang biasa yang melakukan hal-hal sederhana supaya bisa bermanfaat untuk orang lain. Kalau mau jujur, ketika disuruh pilih mau nonton DaaiTV atau nonton Silet di RCTI, saya akan pilih Silet, lebih menarik, lebih menghibur. Iya, saya tau itu berita negatif nggak penting, kalau DaaiTV lebih positif dan mengajak untuk berbuat baik. But the question is : tayangan apa yang bisa menghibur tanpa harus membahas hal yang jelek-jelek tapi juga nggak melulu bahas hal yang bagus-bagus aja? Quiz? Ok juga. Oprah Winfrey? Ini my favorite, karena setelah nonton ini akan dapat sesuatu yang bisa diingat (yang penting tentunya!). Dibandingkan dengan Dorce Show? Nggak kebanding, karena setelah nonton Dorce Show nggak dapet manfaat apa-apa selain sekedar menghibur. Ada lagi Kick Andy, nah ini baru bisa dibandingkan dengan Oprah Winfrey, karena ada “isinya” dan pembahasannya pun bermanfaat supaya hidup audience bisa lebih bahagia atau setidaknya audience yang sempat pupus harapan hidup, bisa kembali bangkit untuk semangat hidup lagi. Bukannya, setelah nonton tayangan tertentu malah jadi pingin marah-marah, kesal, keluarin kata kasar, benci sama artis tertentu yang ngerebut suami orang, atau jadi negative thinking melihat dunia selebritis yang glamour dan kacau balau.

Final words, hidup adalah pilihan, ketika menonton tayangan apapun semua itu kita yang pilih, remote control ada di tangan kita, dan kita berhak memilih apa yang mau dimasukkin ke dalam pikiran, dan apa yang nggak mau dimasukin ke dalam gudang alam bawah sadar kita. Tapi siapapun nggak akan ada yang bisa mengatur, Cuma diri kita sendiri aja yang bisa atur mana yang mau kita pilih dan mana yang mau kita pikirkan. Kalau Sony Set kampanye “Jangan Bugil di Depan Kamera”, untuk minggu-minggu ini saya juga mau ah kampanye “Jangan Nonton Infotainment di TV”. Regards, Maeya.

No comments: