Thursday, December 22, 2011

Confession - 2011

Here`s some confession in 2011.
Okey, I`m 29 years old, single, quite happy, and more positive.
and...
I quit wishing two little guys in my life, by stopping to call them or just to say hi, enough!
I plan a happy marriage with a nice guy.
it could be a very simple wedding, but a very sacred holy matrimony.
I keep pursuing my happy career as writer, and finish my master degree + my 1st novel #Yogurthsmile.
sementara itu dulu..

lanjut lagi ntar... masih banyak.

Saturday, December 25, 2010

A Confession in The End of 2010

Jakarta, 25 December 2010

Well, I know it might be a bit awful for me as a person, but you know what, I`ve been thinking about this many times, and I found that I could never lock it only for my own heart.
Tonight I want to tell you a very big thing (for me), ehm, I hope it won`t change too much us..
I should be honest to myself, that I really have a very deep positive feeling with you, I couldn`t say it is love or not, but I only feel something very big in my heart, flying all the times, sometimes I just can`t control this, but I learn that I should never make this as lust.
That`s the only thing I should tell you, I don`t wish you anything (well, it`s a denial anyway, yes I wish you something, a very positive thing, that I could share some parts of my life with you, to make a brighter life, together with you). Happy New year, oh ya, before I forget, I never realize how time flies fast, years a go, you were that young with your highschool pants, and now, I see you with that fascinating look. I`m happy to be part of your friends.
Me, with all the negative sides, might not be the perfect one to enter your life, and you, too, with all the bad things inside might not be suitable to fit my stubbornity, but I never know how to deny that I really wish to be with you in my whole life (song : A Whole new world...every turn a surprise, with new horizon to pursue, every moment red letter). Happy life, my lil bro :))

I never dare to say how much I love you, but I`m sure that a dare to be a sincere person is highly priced.

Regards,
Me :))

Sunday, December 19, 2010

And the show will end soon - 2010

"Pernahkah merasa sepi dan kosong, tidak lagi suara gemericik hujan yang seringkali menemani kelamnya malam?"
Saya pernah mengalaminya, bahkan saat ini sadar bahwa saya sedang mengalami. Kesepian tak berujung, bukan sekedar haus akan sebuah sentuhan atau cinta yang ludus, tetapi lebih dari itu, saya butuh sebuah oase untuk menemani perjalanan panjang ini. Saya melongok ke sekeliling, semua membawa karung hidupnya masing-masing, dan saya? Saya hanya menggenggam sebuah batu apung berwarna biru yang terus saya genggam setiap kali saya melangkah. Saya rindu sebuah oase. Yes, I need that oase.
Bolehkah saya jujur dalam tulisan ini? Saya yakin tidak ada yang benar-benar paham dan mengerti apa yang saya tulis, kecuali orang-orang yang pernah hadir dekat dalam benak dan hari-hari saya. Pertama, soal cinta, saya mulai lupa apa rasa cinta yang selama ini membangkitkan hormon endorfin, asli saya lupa. Saya galau, saya lelah untuk mencari tau apakah yang namanya cinta. Saya cinta ehmm. mungkin bukan cinta, tapi ada seorang bernama si Mr. Womanizer, yang selalu saya suka, tapi memang semuanya harus disudahi saja, tidak akan berhasil, dan ada seorang lelaki yang aneh, asli aneh, entah apa yang sebenarnya dia butuhkan. Saya terhempas dalam sebuah pilihan, untuk merasakan cinta yang aneh sekalipun atau memilih hal lain dan melanjutkan perjalanan yang lebih bermakna lagi, berikutnya.
Tahun 2010 sudah menjadi tahun perubahan, benar-benar perubahan yang sanggup membuat kulit lebih keriput beberapa persen, rambut rontok beratus helai, dan juga degup jantung membangkitkan gas dalam perut dan usus saya. Sesak nafas tak menentu.
Kegelapan itu pernah ada, tapi saya bertahan. Cahaya itu muncul, redup, lalu hilang tertiup angin, dan saya masih disini menahan rasa yang tidak pernah habis.
.....
shitt... saya tidak bisa menulis.
Seorang teman resign karena alasan sederhana : "saya tidak bisa menulis lagi"
Saya mengerti, sungguh mengerti.
Saya pun tidak bisa lagi menulis blog ini, dengan membawa perasaan dan emosi. Saya sudah terlewat logis dan lupa untuk menyebar rasa emosi dalam tulisan.
Saya pun memilih untuk diam sejenak..
maaf kawan... saya sedang rapuh.

Sunday, October 31, 2010

A Love.

Jakarta, 31 Oktober 2010
Biasanya, saya paling takut dengan sosok dinginnya, diam seribu bahasa, sambil terus menghisap tembakau di bibir keringnya, seraya melihat ke arah handphone. Jarang sekali saya disapa, kecuali saat membuka pintu untuk saya di suatu tengah malam yang sepi. Selanjutnya, kami berpisah ke ruang sepi masing-masing.
Tapi malam ini, baru saja, saya melihat sebuah sosok tinggi kurus, berdiri dengan gerakan gelisah menantikan saya, saya angkat rem mobil, lalu turun dari mobil, dan lelaki ini segera mengambil alih kendali stir. Saya termangu, dengan suara pelan, berkata,"thank you, Pa" Lalu mobil melaju pergi. Pengalaman emosi cinta yang dingin tapi membuat saya sedikit terenyuh. Waw, he changed and how I never be ready to see a change of him. Baru saya sadar, that he`s been always there for me, apapun yang saya butuhkan, akan siap dipenuhi, meskipun tak jarang saya dibentak saat saya mengucapkan selamat ulang tahun atau menawarkan madu supaya lancar buang air besar. Saya pernah menangis deras saat saya mengalami penolakan. Penolakan begitu menyakitkan, tapi sebuah pemandangan cinta di malam ini membuat saya tersadar, bahwa cinta itu selalu ada dalam hati seorang ayah pada anak perempuannya. I love you, Pak!

Sunday, October 17, 2010

Emotional Destination


And wind will bring me to a place, a new place for a new emotional destination..
after that twenty something, I decided to wrap all the pain here in a pink box, so I will not bring this everywhere I go.
1. Anger happens because of dissatisfaction that produces energy.
2. Broken love in the past afer I saw the one I loved in the past`s profil pic with someone new, hmm..Bye!

The Power of Baby



what excites me?
this baby..
a story about baby "Life As We Know It"
and... to hug a baby..

why?
baby is the most honest creature before they start growing later and want to buy a candy or balloon or to play doll at late midnight

Monday, September 20, 2010

manajemen Hidup

Manajemen Strategi Kesuksesan Maeya
(Oey Mayasari 10006744906) – Kelas B

“Bisa lahir sebagai manusia bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan jutaan kalpa tahun untuk bisa terlahir sebagai mahluk hidup atau manusia, untuk itu isi kesempatan hidup ini dengan hal yang bermakna dan bermanfaat bagi kebahagiaan hidup orang banyak’ (Buddha Niciren Daisyonin)

Ada 4 komponen sukses yang perlu saya camkan dalam hidup saya yaitu :
1. Goal. Goal saya adalah menjadi penulis profesional yang produktif dan inspiratif yang bisa memberikan inspirasi perubahan positif bagi bangsa Indonesia khususnya dan dunia juga.
Tujuan jangka pendek : mengasah kemampuan menulis dan merintis karir profesional di media cetak yang berkaitan erat dengan dunia penulisan. Sambil membangun jaringan sosial dan bertemu dengan banyak orang yang memiliki kisah dan ilmu hidup mereka masing-masing. (kira-kira saya akan merintis karir ini minimal 5 tahun dari sekarang, agar benar-benar terasah kualitas penulisan saya).
Tujuan jangka panjang : menjadi penulis serba bisa (fiksi, non fiksi, naskah film dan sinetron, artikel sosial humanis politik), merilis minimal 10 buku yang bisa diterbitkan di kancah internasional, dan saya mau mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak yang sejuk, mendidik calon-calon penulis muda. Harapannya, agar Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang menghasilkan karya-karya sastra fiksi maupun nonfiksi yang kreatif dan inspiratif. (di saat usia 45 tahun, saya akan pindah ke kawasan Puncak yang dingin dan konsentrasi untuk menulis dan mengembangkan center menulis disana, bagi siapa saja yang ingin menulis, bisa ke Puncak dan menginap di asrama yang sudah saya siapkan).

2. Understanding The Environment
Teori Benchmarking
Untuk bisa mencapai tujuan utama, saya mencoba menemukan sosok teladan, sehingga saya bisa membandingkan diri saya dengan seseorang yang lebih hebat. Saya kagum dengan seorang penulis bernama Mitch Albom yang menulis buku “Five People You Met In Heaven”, “Tuesdays With Morrie”, karena tulisannya begitu inspiratif dan menggugah perubahan dalam hidup saya dan banyak pembaca lainnya.
Well, Mitch Albom tidak ada di Indonesia, sih. Saya juga kagum dengan penulis skenario Titien Watimena yang produktif menghasilkan karya-karya film, lalu Albertiene Endah yang semakin bersinar dengan karir penulisannya. Untuk bisa mengikuti jejak Albertiene Endah, saya sudah berada di jalur yang mirip dengannya yang memulai karir penulis di perusahaan saya bekerja saat ini, karena memang banyak kesempatan untuk mengasah potensi menulis di sini.

Selalu Ada Risiko
Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti, dan saya menyadari beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam proses mencapai tujuan saya. Sejak usia 16 tahun saya sudah jatuh cinta dengan profesi menulis, lalu di usia 21 tahun saya magang di sebuah majalah, dan setelah lulus kuliah, saya terjun ke media televisi, belajar banyak hal yang berhubungan dengan menulis, salah satunya : menulis skenario film. Namun kenyataannya ada risiko yang harus siap saya hadapi untuk mencapai tujuan ini, yaitu :
- Siap hidup susah jika memutuskan untuk menjadi penulis lepas. Tahun 2006 saya mengambil keputusan nekad, dengan berhenti dari perusahaan, lalu memilih untuk fokus menulis. Itu berarti : tidak ada penghasilan untuk hidup sehari-hari, sehingga saya mulai stress dan depresi karena karya tulisan saya ditolak juga oleh penerbit.
- Siap mengalami penolakan jika tidak sesuai dengan permintaan pasar. Kini buku menjadi lahan bisnis sehingga tidak heran untuk merilis buku, memang perlu modal sendiri, kecuali karya saya memang benar-benar out of the box dan unik. Saya pernah ditawarkan untuk merilis buku, asalkan siap menjual sendiri 1000 buku saya ke kenalan saya sendiri. Saya menyerah, tidak berani ambil risiko ini, maklum tabungan pun pas-pasan. Akhirnya saya ambil keputusan untuk bekerja lagi sambil terus mengejar impian saya menjadi penulis profesional.
- Siap dikritik dan dibantai oleh publik. Pengalaman pertama saya tahun 2009 saya menulis sebuah artikel yang intinya menceritakan kesan saya melihat ibu memberikan ASI di tempat umum. Karena kesalahan judul dan kata, saya diteror dan dihina oleh hampir 80 pembaca, mereka marah karena tulisan saya seolah menghina para wanita yang memberikan ASI. Padahal maksud saya bukan itu, tapi mereka menganggap saya anti dengan ASI, ini pelajaran berharga, bahwa menjadi penulis berarti harus siap dimarahi atau dipenjara jika salah ketik, apalagi kondisi politik yang kadang masih sensitif, kalau menulis hal yang menghina seseorang, bisa langsung dituntut dan mungkin dipenjara.
“Adjustment to a change”, untuk bisa sukses, saya harus bisa cepat beradaptasi dengan perubahan, termasuk mengubah visi hidup saya sesuai dengan kenyataan yang ada. Saat saya nekad menjadi penulis lepas yang tidak bekerja kantoran, ternyata tidak sesuai dengan kondisi saya saat itu (tabungan belum memungkinkan saya untuk tidak bekerja tetap di kantor). Sehingga saya harus segera beradaptasi dan mencari solusi bagi masalah saya, yaitu dengan kembali bekerja kantoran.
Selain beradaptasi dengan perubahan, saya juga perlu menerapkan prinsip Market base (menurut Michael Focker) yaitu melihat pesaing di lingkungan sekitar saya berada. Ya ya ya, nama saya belum dikenal oleh publik, kecuali sejak kasus kesalahan tulisan saya, selebihnya nama saya tidak dikenal, tidak seperti Clara Ng, Albertiene Endah, atau Marga T yang dikenal karena tulisannya sukses di pasaran. Pesaing saya adalah para penulis senior yang sudah memiliki nama dan jam terbang melebihi saya, sehingga saya perlu menciptakan hal unik yang menjadi ciri khas saya, seperti Mitch Albom yang menjadi penulis berkarakter, dengan buku-buku inspiratifnya tentang kehidupan. Selain itu masyarakat Indonesia belum memiliki minat membaca yang tinggi, tidak seperti Singapura atau Amerika yang sudah terbiasa untuk melahap buku-buku tebal, selain komik atau novel picisan. Sejalan dengan tujuan saya untuk bisa mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak, saya berharap bisa mengasah minat membaca dan merangsang potensi menulis generasi muda khususnya dan para dewasa muda tua yang memiliki banyak kisah menarik tapi tidak mengerti bagaimana mencurahkannya ke dalam sebuah tulisan dan buku.
Selain itu untuk bisa menjadi penulis skenario film dan sinetron sesukses Titien Watimena, saya harus memiliki kemampuan dan energi konsisten yang luar biasa tinggi untuk bisa selesaikan 100 halaman naskah. Masalah yang sama, saya belum dikenal oleh para produser atau filmaker sehingga kemungkinan untuk bisa menulis film masih 20% saja. Syukurlah saya sudah kenal dengan beberapa sutradara hebat seperti Upi Avianto yang juga penulis naskah film yang sukses, Nia Dinata yang berhasil membangun karirnya di film, dan juga Titien Watimena penulis naskah film drama yang cocok dengan minat saya juga.

3. Resource Appraisal
Komponen ketiga adalah memahami diri saya dengan sedalam-dalamnya, seperti apa kata Socrates “Kenalilah Dirimu”.
Kalau saya tidak tahu kekuatan saya dimana, saya juga tidak tahu akan invest ke bidang apa. Saya menyadari potensi menulis saya berawal dari hobi saya menulis buku diary dan menulis artikel di internet, banyak yang merespon dan suka dengan tulisan saya. Saya pun mantap untuk menginvestasikan energi hidup saya di bidang penulisan dan juga media. Dua bidang ini saling berkaitan erat, sehingga pengalaman 5 tahun saya di bidang media televisi, cetak, film, pastinya akan mendukung proses pencapaian tujuan saya.
“Saya akan menang jika saya bisa mengatasi kelemahan saya”
Di sisi lain, saya tidak bisa pungkiri bahwa ada beberapa kelemahan dalam diri saya yang seringkali menghambat proses pencapaian tujuan saya sebagai penulis sukses, yaitu :
- Sensitif dengan kritikan. Saya mudah terpengaruh oleh komentar orang lain, khususnya yang negatif, sehingga ada masa-masa dimana saya bisa patah semangat jika melakukan kegagalan atau kesalahan fatal. Selain itu saya sering bermasalah dengan keyakinan diri sehingga mudah kuatir walaupun belum berjuang.
- Pembosan. Ini kelemahan yang sangat menghambat perkembangan karir sebagai penulis, biasanya kalau sedang menulis 1 tema, saya tidak tuntaskan lalu mulai berpikir ke tema lain, istilahnya “melompat-lompat sesuka hati”. Akibatnya, tidak ada tulisan yang benar-benar selesai, semuanya hanya setengah-setengah saja.
- Mudah terganggu dengan masalah pribadi. Saat mengalami masalah pribadi, seperti masalah konflik keluarga, saya sering terbawa emosi dan larut, lalu rasa percaya diri terkoyak dan jadi minder, karena tidak tahan dengan tekanan negatif atau kritikan atau keraguan dari orang-orang terdekat saya. Solusi yang pernah saya terapkan adalah dengan menutup telinga dan ingat selalu bahwa saya baik atau buruk pasti ada yang komentar, sehingga lebih baik saya tidak terlalu mengambil hati apa kata orang mengenai pilihan hidup saya.

4. Implementation
Tidak cukup hanya menuliskan impian hidup, jika tidak berusaha dan bertindak nyata. Selama 5 tahun terakhir ini saya merintis perjalanan yang mengarah pada visi hidup saya yaitu menjadi penulis yang bahagia dan mencurahkan hidup saya untuk dunia ini. Beberapa tindakan nyata yang telah saya lakukan, adalah :
1. Memilih karir sebagai penulis di sebuah majalah
2. Banyak membaca buku dari penulis yang saya teladani
3. Memperkaya pengetahuan, dengan lanjut kuliah S2 misalnya, sambil terus memperkaya kosa kata dan bahasa
4. Mengikuti kursus penulisan skenario film dengan Titien Watimena, rutin hadir dalam seminar film Jiffest yang menghadirkan penulis sukses yang sudah membuktikan karyanya.
5. Rutin menulis blog www.maeya.blogspot.com, dan posting untuk facebook maupun situs lain.
6. Banyak belajar dengan mereka yang sudah lebih dahulu sukses dan merintis karir di bidang penulisan.
Selain itu, saya perlu mengasah keunikan dan ciri khas dari kepribadian saya, karena :
“Kalau mau kompetitif, kita harus mempunyai sesuatu yang unik dan melebihi orang lain, agar tidak mudah diimitasi oleh orang lain”
Pengalaman hidup saya unik dan ini bisa menjadi modal saya untuk menjadi penulis berkarakter. Selain itu saya pernah menjadi ‘kutu loncat’ yang merasakan perubahan dinamis, mulai merasakan bekerja di televisi, menjadi sekertaris, guru SMA dan TK, marketing MLM, penulis skenario sinetron FTV, presenter televisi, reporter televisi sosial humanis, sampai menjadi reporter selebriti gosip. Saya pernah mengalami masalah keluarga yang cukup rumit, krisis percaya diri, sampai dengan krisis menentukan arah hidup. Pengalaman ini pasti akan dialami oleh banyak orang, sehingga tulisan saya pastinya akan bermanfaat bagi mereka yang merasakan hal yang pernah saya alami.
Saya menciptakan gaya bahasa dan penulisan saya agar menjadi ciri khas karakter penulisan saya yang beberapa waktu ini cenderung bergaya perenungan tapi tidak mengajari, dan saya banyak belajar dari Mitch Albom yang bisa menuliskan kata-kata inspiratif tanpa berkesan menggurui.

Kesimpulan : Strategi Manajemen Hidup Saya
1. Tidak berhenti mengenali visi hidup, kualitas positif dan negatif dari diri saya, dan mengikuti perkembangan lingkungan dan dunia tempat saya berada.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan kata hati dan bakat saya. Untuk mengambil keputusan dengan tepat, saya mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan memikirkan segala keputusan dengan prinsip sebab dan akibat. Selain itu saya menerapkan visualisasi ke masa depan, kira-kira keputusan saya saat ini akan membawa dampak seperti apa di beberapa tahun mendatang. Ini semua bisa dilakukan dalam kondisi jiwa yang tenang dan damai.
3. Tindakan nyata untuk menjadi seseorang yang kuat, tangguh, tidak mudah putus asa, tidak pernah berhenti berkarya setiap harinya dan terus menulis.

Tugas 1 – Strategi Manajemen Komunikasi – 21 September 2010

Tuesday, August 31, 2010

Sense of Honesty

Jakarta, 31 Agustus 2010

Dia : "Kok add fb aku lagi kan tadinya udah ada"
Jawab : "Iya, aku sengaja apus kamu dari list aku, karena aku males aja liatin status kamu, ngecheck status kamu udah in a relationship atau kaga, dan males aja, kamu nempel-nempel ke semua cewek, termasuk aku, tapi ya for fun, dan seolah olah kamu adalah dewa cinta yang baik hati. nah setelah aku udah bisa sadar kalau kamu itu hanya si petualang rasa, dan aku udah tau kamu bukan lelaki yang pas, baru deh aku add kamu lagi, ngerti loe!"

Dia : tidak membalas fb... permintaan maaf aku gara gara 4 tahun lalu aku bilang kalau cowok tuh harus bisa nyetir dong...
Jawab : "Ya udah aku apus aja fb kamu, lagian buat apa juga ya, kamu mau panas panasin aku kalau kamu udah engaged dengan dia? Hmmm kamu juga mau panas panasin aku kalau kamu udah jadian sama cewe seperti yang kamu lakukan di tahun 2006 dalam satu sms, lalu kamu juga tanya aku tahun lalu tahun 2009, kalau kalau cewe kamu itu udah pernah ML sama orang lain, gimana dong May, Hell No!!! Elo pikir! Shit, aku baru sadar, that was the foolest question ever from a charming guy seperti kamu. please deh loe, masa nanya gituan ke cewe sih, who do you think you are, masih virgin elo emangnya! atau frigid kale..."

Dia : tiba tiba misscall aku 2 minggu setelah orang tuanya meninggal dunia.
Jawab : "Shit, Im Afraid I`m still into him, I missed his kisses!!!! tapi I`m afraid, jangan jangan jangan jangan, ada maunya nih, mau pinj*m du*t???" maaf nih negatip thinking, soale kan itu bikin aku trauma, gara gara mau pinjem 500 rebu untuk bayar tagihan telpon yang diputus. Srrrrrrhhhh kok bisa ya ada hal seperti itu ..."

Sekian untuk kejujuran malam ini... Daaagggg