Monday, December 08, 2008

Kebahagiaan Bisa Menular Loh

RASA bahagia bisa menular dan menyebar lewat kelompok-kelompok sosial yang kita hidupi. Demikian sebuah penelitian mengungkap.

Sekitar 5000 orang dewasa yang diteliti ternyata dapat menularkan kebahagiaan yang dialaminya ke orang-orang sekelilingnya meski jaraknya cukup jauh, sekurangnya setengah mil (625 kilometer).

Subyek penelitian ini adalah mereka yang pernah ambil bagian dalam penelitian yang disebut Framingham Heart Study - penelitian untuk mengetahui risiko serangan jantung - antara tahun 1971 hingga 2003.

Para peserta atau subyek penelitian ini diminta mengidentifikasi keluarga, teman dekat, kawasan tempat tinggal dan bekerja dan diobservasi hingga dua sampai empat tahun ke depan.

Mereka juga ditanya mengenai kehidupan yang dijalani dan melihat kembali apakah mereka menikmatinya, punya harapan dengan masa depannya, dan memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang sekitarnya.

Mereka yang merasa punya teman menularkan kebahagiaannya hingga 8 persen. Efek yang sama terjadi pada mereka yang dekat dengan saudara kandungnya (14 persen) dan tetangganya (34 persen). Penularan ini diketahui hingga menembus ke orang ketiga, teman dari teman kita.

Analisis ini menunjukkan bahwa kedekatan fisik menjadi faktor penting dalam proses penularan rasa bahagia. Sekitar 42 persen bisa jadi seseorang bakal tertular rasa bahagia bila temannya yang merasa bahagia ini tinggal kurang dari setengah mil darinya.

Kepala peneliti Prof. Nicholas Christakis mengatakan, ikatan rasa bahagia ini terjadi karena rasa bahagia menyebar tidak hanya karena seseorang cenderung mencari kawan dekat. "Yang paling penting dari sudut pandang kami adalah kenalnya seseorang dalam jaringan sosial ini, bahwa kesehatan dan keadaan baik seseorang berpengaruh bagi keadaan dan kesehatan kawannya."

Prof. Andrew Steptoe, seorang psikolog dari Universita College London mengatakan,"Inilah yang disebut sebagai intuisi, bila seseorang di sekitar Anda bahagia dan menularkannya ke orang lain. Yang lebih mengejutkan lagi adalah penularan ini tak hanya terjadi pada mereka yang memiliki hubungan dekat melainkan juga mereka yang justru ingin terpisah dari kelompok."

Kebahagiaan, kata Andrew, terkait dengan kondisi kesehatan atau memiliki efek baik pada kesehatan, bahkan kesehatan masyarakat secara umum. "Jika kebahagiaan dapat benar-benar ditransmisikan melalui koneksi sosial, artinya transmisi kesehatan pun dapat terjadi. Itulah sumbangan yang diharapkan dari temuan ini." kata Andrew.

No comments: