Monday, November 26, 2007

Chocolate Soup For The Soul #6

Groupies Pun Beraksi

“Elo punya tokoh idola?”, tanya seseorang pada temannya.
“Yupe…gue cinta banget sama Jude Law”, timpal temannya itu.
“Kalau misalkan nih, Jude Law ajak elo one night stand, elo mau?”
“Waduh, nggak mungkin banget sih, tapi…kalo memang iya, hmm…gue jadi speechless tuh, antara ya dan tidak, bo, hahahaha”
“Mau atau nggak!”
“Aduh, mau sih, tapi, gila aja ya, kalo misalkan gue hamil, apa iya Jude Law mau tanggung jawab?”
“Ya, yang penting kan, nanti turunan elo mirip mukanya kayak Jude Law”
“Duh, kayaknya gue musti mikir-mikir dulu deh, masih ada hal lain yang patut gue korbanin, nggak sih, daripada sekedar seorang Jude Law?”

-- Conversation ended –

Saya baru tau ada yang namanya istilah “Groupies”, sekelompok orang yang ngefans berat dengan tokoh idolanya dan rela ngelakuin apa aja demi tokoh idolanya. Buat para kaum awam dan orang biasa, bisa ketemu dengan artis idola itu seperti dapetin berkah yang luar biasa gede. Mulai dari para Slankers yang rela bejubel nonton konsernya, rusuh demi membela nama baik Slank, dan gilanya, ada juga yang jadi pengguna “drugs” dengan dalih : supaya mirip dengan Slank dan supaya bisa dibilang “Slank” banget.

Ada seorang kenalan saya yang nge-fans berat dengan Slank dan tiada lelah berusaha membrainwash saya betapa legendarisnya band rollingstone Indonesia yang satu ini. Slank, memulai karir dari nol. Lagu-lagunya yang sangat sarat pesan-pesan nasionalis dan peduli dengan kondisi sosial yang ada. Slank, memiliki masalah utama : ketergantungannya dengan obat-obatan, yang sempat memecah belah eksistensinya di dunia musik. Slank, nggak bermasalah dengan issue perempuan, seperti band-band pada umumnya yang sering terjerat dengan masalah perempuan. Slank, sempat menghilang dari belantika musik, dan terpecah belah, tapi, untunglah, kalau tidak, saat ini, personil-personil Slank mungkin sudah mati semua karena sudah kelebihan dosis drugs yang dikonsumsinya. Kalau mereka berkumpul, mereka pasti “makee” bareng dan akhirnya kembali lagi kecanduan drugs. Anyway, I apologize buat para Slankers kalau ternyata apa yang saya tulis ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Slank yah. Secara, saya bukan Slanker, dan saya hanya mendengar selentingan cerita saja dari kenalan saya yang Slanker, tapi bisa saja saya salah tangkep dan salah maksud, maafkan.

Balik lagi ke “groupies”, sekarang fokus ke para perempuan yang memutuskan untuk menjadi groupies. Biasanya kalau lagi tergila-gila dengan sesuatu/ seseorang, perempuan sering dicap ”kurang bisa tahan nafsu” karena perasaan perempuan sangat amat berperan dalam segala situasi. Akibatnya, nggak sedikit perempuan yang rela melakukan apa saja buat artis idolanya, termasuk having sex! Pikiran sempitnya adalah begini, nggak apa-apa deh perbaikin keturunan, dan kali aja kalau gue hamil, nanti gue bisa nikah sama artis idola gue itu! Oow, temen-temen Hawa tercinta, apa sebegininya kita di mata orang-orang?

Soal artis idola, sejak tahun 2002an (pas film AADC rilis), saya terus ngefans dengan Nicholas Saputra. Sampai sekarang ini. Tapi, syukurlah, se-ngefans-ngefansnya saya, belum pernah terpikir untuk jadi groupiesnya Nicholas Saputra. Kalau boleh milih, pingin banget sih jadi temen deketnya Nicholas, ketimbang jadi groupiesnya Nicholas. Atau lebih jujur lagi, pingin banget bisa nulis buku biografinya Nicholas + nulis skenario film buat Nicholas Saputra. Hehehe... boleh dong punya impian dan idealisme? J Salam Groupies.

- with a good heart, everyday is a good day – maeya 20071125

No comments: