Sunday, August 12, 2007

Hanya Mimpi

A Conversation - Phone - Day
"Oke...kamu tunggu di Gang Jago, di dekat situ ada tenda, kamu duduk aja disana"
"Sip..."
Meeting masih belum juga selesai dan dia mungkin sudah menunggu disana.
Rencananya kita bakal nonton satu film di sebuah bioskop di daerah Jakarta Barat.
"Hallo, udah dimana kamu?"
"Aku masih on the way, kamu tunggu di depan gang aja deh"
"Oke deh, see you"
Dan gue gelisah banget karena kok ga nyampe-nyampe yah, liat jam dan jam semakin mendekati waktu pertemuan gue dan dia. Gimana nih.
INT. Mobil - Day - On the way ke Gang Jago
"Kenapa sih nih ga nyampe-nyampe"
EXT. Gang Jago - Day
Seorang lelaki menunggu sambil menikmati rokoknya, santai, ga gelisah, walau orang yang ditunggunya belum juga datang. Sesekali dia melihat handphone, berharap mendapat kabar kalau orang yang dinantinya sudah dekat.
INT. Mobil - Day - Masih macet
Bentar lagi nonton, dengan dia, lalu? Abis itu? Apa hanya nonton? Ga seru! Mau yang lebih dari itu. Ke pantai? Lihat bintang di langit? Lalu? Hmm...Makan berdua di lantai 30 gedung bertingkat? Lalu? Pulang...Berpisah...Ah, teuteup ga seru.
Dan perjalanan ga nyampe-nyampe. Dia nunggu. Gue juga nunggu. Di tempat yang berbeda. Rencana mau nonton ga jadi-jadi, karena kita ga nyampe-nyampe di titik pertemuan. Dan baru nyadar, pantes aja ga ketemu-temu, lah wong, cuma mimpi. Sigh....ternyata mimpi. Mimpi itu adalah simbol munculnya hal-hal yang direpres dan di tekan ke alam bawah sadar, dan mimpi adalah kesempatan bagi segala hal yang direpres untuk muncul dan mengekspresikan dirinya. Sayang sekali, Nduk, itu hanya mimpi saja. Dan masih ingat mungkin, memang ada satu hal yang belum sempat kita lakukan. Dan haruskah diwujudkan? Unless, mimpi seperti ini bakal berulang lagi sampai akhirnya bisa diwujudkan di dunia nyata.
EXT. Tenda Biru - Day
"Owalah, nyampe juga kamu"
"Maaf, tadi ada meeting mendadak, dan ga bisa cabut gitu deh"
"Ugh, selalu aja begitu, ngaret-ngaret aja..."
"Maaf...beneran, maafin dulu donk"
"Ga ah, nanti juga keulang lagi..."
"Ya..kok begitu sih..."
"Uwis....jadi nonton?"
"Yu....masih keburu ga yah?"
"Keburu kok"
"Yu...."
INT. Bioskop - Night
"Nih, tiketnya, popcornya, wis..."
"Yu...masuk ke dalem..."
"Ke toilet dulu...beser..."
"Huah...gih sana cepet"
"Udah?"
"Yuu..."
Duduk di posisi yang sudah ditentukan. Film pun siap dimulai.
"Kok sepi yah...cuma kita berdua doank?"
"Iya...film apa sih iki?"
"Bridge of Love judulnya"
"Pasti deh selera kamu...drama melow sedih khasnya Shakespare"
"Gak tu...."
"Yang bener..."
"Udah deh mau nonton apa mau apa"
"Mau nonton kamu nonton aja deh"
"aduh, ini udah bayar, bukannya nonton"
"Biarin, udah kamu nonton aja, biar aku nonton kamu"
"Manusia yang aneh memang yah kamu itu"
"Biarin...yang penting ganteng"
"Ih, pede amat sih hahahaha....sejak kapan kamu merasa ganteng?"
"Sejak kenal kamu kan?"
"Aduh, kok jadi ga nonton gini yah..."
"Bisa ga kita begini terus..."
"Di ruangan gelap ini terus?"
"Yah...salah satunya hahahaha"
"Aduh, mulai deh..please..."
"Ya..begini lah...maksudnya bisa seperti ini, bersebelahan, dan deket terus, tanpa ada pembatas seperti yang dulu-dulu kejadian"
"Hmm.... gimana yah..."
Voice : Gubrak!!!
"Hey, bangun loe! Kerja! Hari ini meeting penting kok bisa-bisanya molor begindang"
Yah, cuma mimpi...kenapa yah kalau mimpi itu biasanya sesuai dengan keinginan, tapi kalau udah pas mau kesampean, pasti deh mimpinya abis, seperti cliff hanger dalam adegan-adegan sinetron India atau TV yang sering ngerjain penontonnya.
Anyway, mimpi kemarin itu sama seperti menonton film sungguhan, entah gue sutradaranya, atau gue penontonnya, dan selalu ada dia hadir di sisi gue. Huam...back to work...Salam buat kamu disana... Miss You Badly.

No comments: