Saturday, July 21, 2007

Buaya dan Lelaki

Jakarta, 21 Juli 2007
Buaya dan Lelaki
Adalah kisah seorang lelaki muda yang sedang mengalami krisis seperempat abad kehidupan. Wajahnya tampan, suaranya bernuansa Jawa yang kental sekali, pintar menulis bak pujangga, suka minuman jus tomat, dan seringkali bergumul dan bertempur dengan sifat bawaannya yang moody abis-abisan. Kesan pertama, akan terbersit kalau dia lelaki pembosan yang suka berpetualang, walaupun sudah memiliki pacar selama 4 tahun lebih, tak jarang, dia suka berkelana menemukan hal baru, mulai dari jus rasa baru, atau mungkin sensasi cinta baru yang membuatnya lebih bersemangat hidup.
Lelaki ini bukan lelaki biasa yang bisa ditemukan di planet ini, karena dia punya something yang special. Dia pandai sekali menarik perhatian para perempuan dan juga pintar sekali memilih kata-kata yang tepat untuk menyatakan isi hatinya. Namun, lelaki ini tidak pasti dan mirip seperti hembusan angin yang tidak pasti. Hari ini bilang sayang, besok menghilang. Hari ini bilang siap menikah, eh besok ngabur nggak ngapel lagi. Kalau memang itu sifat bawaan, mungkin saja sulit untuk dirubah, tapi asal ada niat yang bulat untuk berubah menjadi lebih baik, apapun bisa menjadi mungkin. Itu filosofi orang-orang sukses zaman dulu sampai zaman sekarang.
Entah apa yang membuatnya begitu suka dengan yang namanya jus, tapi yang pasti itu salah satu hal yang sedang menarik perhatiannya saja. Belum tentu satu tahun lagi, 50 tahun lagi, dia masih tetap tertarik dengan yang namanya jus buah. Somehow, kalau teringat dengan lelaki pecinta jus ini, jadi terpikir kalau buaya itu memang mungkin saja ada yang bisa hidup di darat. Buaya tidak hanya tinggal di air saja, tapi juga bisa di darat. Buaya memiliki daya tarik yang hebat sekali, taringnya tajam dan garang, tubuhnya kekar dan warnanya kinclong membuat siapapun yang melihat jadi segan, dan tatapan mata buaya menusuk tajam ketika menatap mangsa di hadapannya. Lelaki ini bukan buaya, tapi ada beberapa karakter buaya yang dia miliki : tatapan, pesona, karisma, dan sifat mudah bosannya.
Tak terasa waktu bisa berlalu juga dan emosi bisa terkendali juga. Lelaki yang mirip buaya ini sudah mulai jinak dan kembali ke habitatnya, tidak lagi berkeliaran untuk mencari mangsa. Seperti kembali ke induknya dan sekarang sudah bisa agak tenang menjalani kesehariannya. Kita tidak bisa mengubah dan memaksakan buaya untuk tidak menebar pesonanya yang hebat, tapi kita bisa mengubah posisi kita ketika berhadapan dengan buaya yang sedang menebar pesona. Caranya, dengan sedikit berpindah posisi supaya tidak terlalu berdekatan jarak dengan buaya itu atau bisa juga dengan menghindari kontak mata dari buaya itu dan menutup telinga supaya tidak mendengar suara rauman buaya (by the way, jadi kepikir, buaya itu bisa bersuara atau nggak yah?).
Keberadaan lelaki tak biasa ini memberikan pelajaran penting dalam kehidupan, bahwa :
1. Perasaan mudah berubah, godaan mudah datang, pikiran ngalor ngidul bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya pada buaya.
2. Lagu Lelaki Buaya Darat bisa jadi diciptakan karena analogi itu tadi : kalau ada lelaki tertentu yang memiliki pesona seperti buaya dan bisa sewaktu-waktu menerkam mangsa yang menarik perhatiannya dalam waktu yang singkat. Bahaya buaya ada di mana-mana, tidak hanya di daerah perairan rawan buaya, tapi juga di perkotaan besar tempat manusia-manusia penerkam tinggal.
3. Manisnya kata-kata memiliki kekuatan sensasi yang tidak jauh berbeda seperti sensasi gula Jawa yang ada di minuman cendol. Hanya beberapa detik saja manisnya terasa, lalu ketika sudah ditelan, hilang sudah rasa manis itu. Yang tersisa hanya kesan dan memori kalau gula itu ternyata manis yah.
4. Kalau bertemu dengan lelaki yang mirip buaya, jangan mudah terjebak dengan tipu muslihatnya, karena tak lama lagi dia kan menerkam mangsa yang dianggapnya menarik. Setelah dimangsanya, tak lama kemudian dia sedikit bosan, dan dia pun akan segera pindah haluan dan mencari mangsa lain yang lebih menarik dan menantang.
Berbahagialah, Wahai, Yang Tidak Mirip Seperti Buaya J

Life is Beautiful (by : Arvan Pradiansyah) Penerbit : Elex Media Komputindo
PS : semoga bemanfaat, ini adalah rangkuman dari buku berjudul LIFE IS BEAUTIFUL by ARVAN PRADIANSYAH. Semoga lebih bahagia lagi setiap harinya…

Bersihkan jendela Anda, rubahlah cara Anda memandang kehidupan ini.
Ubahlah kebiasaan mengeluh dengan kebiasaan bersyukur.
Tugas terpenting adalah menemukan apa yang paling penting dalam kehidupan ini. Hidup adalah sederhana ketika kita mengetahui apa yang penting.
Sukses berarti mengerjakan yang terbaik yang dapat kita kerjakan.
Untuk bisa menikmati hidup, kita harus melakukan tugas satu demi satu.
Hidup yang nikmat adalah hidup yang dijalani dengan penuh kesadaran, dari waktu ke waktu, dan dari detik ke detik.
Hidup yang indah adalah melakukan pekerjaan satu persatu sambil mencurahkan seluruh kesadaran kita untuk masuk ke dalam apapun yang sedang kita lakukan.
Esensi tertinggi dalam kepemimpinan adalah mencapai hidup yang damai dan bahagia.
Kita tidak bahagia karena lebih memusatkan perhatian pada segala sesuatu yang tidak dimiliki, bukannya pada apa yang sudah dimiliki sekarang ini.
Sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, pasti ada pengaruhnya pada orang-orang di sekitar kita.
Untuk mengukur penting tidaknya suatu masalah, coba untuk bertanya : “Apakah aku masih mempedulikan satu masalah ini setahun dari sekarang?”
bagaimanakah Anda memanfaatkan hidup Anda, apakah untuk hal-hal besar yang berkaitan dengan kebahagiaan Anda dan orang banyak, ataukah hanya untuk mengurusi hal-hal kecil yang terlalu remeh untuk sekadar diingat dan dikenang?
Untuk dapat menikmati hidup, orang harus memiliki kesadaran setiap saat.
Menyadari perasaan yang muncul setiap waktu merupakan kunci keberhasilan kita dalam hidup. Kita harus mampu mengenali dan mendefinisikan berbagai macam perasaan yang datang silih berganti.
Memberikan perhatian pada apa yang tengah kita kerjakan, persis pada saat kita mengerjakannya.
Apa yang Anda ingin agar dikatakan oleh orang-orang terdekat Anda mengenai diri Anda?
Rumuskan dan tuliskan apa yang bisa Anda lakukan agar mereka semua memiliki kesan yang mendalam terhadap hidup Anda. Coba renungkan skenario ini dalam-dalam.
Yang menjadikan kita kaya sebenarnya bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan kepada orang lain.
Kalau Anda memberikan energi positif kepada dunia, energi itu tak akan hilang. Ia pasti akan kembali kepada Anda.
Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram, dan bahagia.
Dua hal yang membuat kita tidak bersyukur :
1. Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
2. Membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Orang yang kaya bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.
Coba untuk berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Lihat keadaan di sekeliling, pikirkan apa yang sudah kita miliki, dan syukurilah.
Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi, ini adalah perwujudan rasa syukur.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Penelitian menunjukkan ketidakrelaan memaafkan orang lain memiliki dampak hebat terhadap tubuh kita : menciptakan ketegangan, mempengaruhi sirkulasi darah dan sistem kekbalan, meningkatkan tekanan jantung, otak dan setiap organ dalam tubuh kita. Kemarahan yang terpendam mengakibatkan berbagai penyakit seperti pusing, sakit punggung, leher, dan perut, depresi, kurang energi, cemas, tidak bisa tidur, ketakutan, dan tidak bahagia.

Untuk mencapai kebahagiaan, berikanlah maaf kepada orang lain. Hentikan kebaisaan menyalahkan orang lain.

Kesabaran adalah rahasia terpenting untuk menikmati hidup. Kalau Anda bersabar Anda akan benar-benar menikmati saat-saat terindah dalam hidup Anda. Sabar berarti hidup di masa sekarang dan menikmati keberadaan Anda.

Mengubah nasib senantiasa dimulai dengan mengubah pikiran kita, yaitu paradigma kita dalam melihat dunia.
Sophacles : Tak ada satu hal pun di dunia ini yang paling meruntuhkan moral selain uang. Padahal uang adalah apa yang kita dapatkan (have), sementara kebahagiaan adalah sesuatu yang sudah ada di dalam diri kita sendiri (be). Yang penting dalam hidup adalah segala sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang, seperti : kebahagiaan, cinta, kesehatan, rasa damai dalam hati, rasa percaya dengan orang lain, dan kesadaran yang sempurna.

Apa yang kita miliki penting, tapi kalaupun hilang, itu sama sekali tidak akan mengganggu kebahagiaan kita.

Coba renungkan apa yang sering membuat Anda marah?
Diana Tice, psikolog dari Case Western University, yang meneliti strategi orang menurunkan amarah menemukan berbagai macam cara : pergi menyendiri, mendengarkan musik, menikmati pemandangan indah, berjalan kaki, berolah raga, dan relaksasi. Marah adalah sifat api dan akan padam karena air.

Kita punya kemampuan penuh untuk menentukan skenario hidup kita. Akan jadi apakah kita 10, 20, atau 30 tahun lagi.
Gunakan daya imajinasi Anda dan bayangkan diri Anda dalam 10 tahun lagi. Ingin jadi apakah Anda? Dalami diri Anda dan kenalilah bakat-bakat dan potensi Anda yang terdalam.

Salah satu cara untuk menumbuhkan perasaan cinta dan kasih sayang adalah dengan menyadari akan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain.
Apapun yang kita lakukan, yang baik maupun yang buruk adalah untuk diri kita sendiri. Kita juga perlu menyadari bahwa konsekuensi dan akibat semua perbuata kita akan kita rasakan di dunia sekarang juga.

Teruslah perluas dengan mengamati orang-orang di sekitar Anda. Mereka semua memiliki penderitaan dan tantangan masing-masing.

Mother Theresa : Yang terpenting bukan seberapa besar yang kita perbuat, melainkan seberapa besar cinta kasih yang kita sertakan dalam perbuatan kita.
Pikiranlah yang mengatur perasaan, tindakan, kebiasaan, dan akhirnya nasib kita. Pikiranlah yang menentukan apakah kita senang atau susah, sedih atau bahagia, sehat atau sakit.

Ternyata kamu sekarang lebih wise…
Pilih mana : dibilang cakep secara fisik atau dibilang wise secara pikiran dan pola pandangnya? Kebanyakan orang pasti lebih milih dibilang cakep, ganteng, atau cantik, ketimbang dibilang bijaksana dan baik hati. Buktinya, semakin banyak pusat kecantikan, semakin hebatnya perkembangan fashion supaya orang lebih modis dan menarik dilihat, dan juga terus bermunculannya merk-merk alat kosmetik untuk mempercantik wajah, dan juga honor pekerja iklan produk termasuk honor yang mahal sekali di kota metropolis ini.
Bagaimana kalau dibilang baik hati, titik. Tapi tidak dibilang cakep secara fisik? Paling-paling akan bertanya dalam hati, iya sih baik hati, tapi cakep nggak nih gue? Kalau secara teori, orang yang hatinya baik dan bersih, bebas dari kuman-kuman seperti rasa iri, dengki, benci, marah, mustinya secara otomatis wajahnya pun akan terlihat bersinar dan menarik untuk dilihat. Tapi, kalau ada orang jelek tapi beneran deh, swear, orangnya baik, rajin, dan senang membantu orang lain, apa mungkin sebenarnya dalam hatinya belum benar-benar bersih, sehingga dia masih tergolong jelek?
Pertanyaan paling gampang, Aming yang main Extravaganza itu termasuk cakep atau jelek? (jawab sendiri, masing-masing yah!)
Banyak cara supaya bisa terlihat menarik secara fisik, yaitu dengan melakukan operasi plastic, bermake up menutupi noda-noda hitam di wajah, facial jerawat-jerawat di wajah supaya wajah jadi mulus, pakai pakaian terbaik yang warna maupun bahannya bagus dan enak dilihat, dan juga pakai produk-produk yang membuat wajah terlihat lebih cerah, putih, dan bercahaya. Mau jadi menarik secara fisik itu nggak susah, kok, tinggal siapkan saja sedikit modal berupa uang untuk beli produk-produk yang diperlukan. Lalu, bagaimana caranya supaya bisa terlihat menarik secara non fisik? Non fisik itu yang biasa orang bilang “Inner Beauty” atau “Inner Attractiveness”, daya tarik yang muncul bukan karena fisik seseorang, melainkan dari dalam hati atau pikiran seseorang. Ternyata, belum ada produk yang bisa dibeli, untuk bikin seseorang terlihat menarik secara non fisik. Padahal di dalam hati manusia itu pun bisa tumbuh jerawat dan noda-noda hitam yang bisa bikin hati terlihat tidak menarik. Masalahnya, belum ada operasi bedah plastic buat hati, belum ada blush on khusus mencerahkan hati seseorang, dan juga belum ada metode facial untuk membersihkan jerawat-jerawat yang muncul di permukaan hati seseorang.
Tapi, ternyata, banyak sekali jalan supaya hati terlihat cantik dan menarik, tanpa harus bayar mahal-mahal. Kalau mau operasi plastic, at least harus menyiapkan modal sebesar 7 sampai 10 jutaan, kalau mau hasilnya bagus, tapi kalau mau cantik dari hati, nggak mahal kok, cukup dengan :
1. Menjaga kebersihan hati, rajin cuci hati secara rutin (seperti halnya cuci muka dengan sabun 2-3 kali sehari), kalau sudah ada debu kotor (seperti rasa sirik, iri, marah, benci, serakah), nah itu udah saatnya dibersihkan, caranya dengan mengoleskan zat yang menyehatkan yang positif berupa zat syukur, zat menerima keadaan, dan zat memaafkan.
2. Menjaga makanan buat hati kita, jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan yang bisa menimbulkan jerawat di dalam hati kita, yaitu : makanan sirik, marah, iri, benci, dan serakah.
3. Sering-sering menenangkan jiwa dan hati dan memberikannya kasih sayang, caranya : dengan sering-sering menjaganya dari tekanan atau polusi yang mengganggu kejernihan hati.
4. Rajin berterima kasih, rajin memaafkan, dan tidak membesar-besarkan hal kecil di kehidupan ini.
5. Menghargai hal-hal kecil dalam keseharian hidup : tidak merusak benda di sekitar kita, tidak mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakitkan, menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak lingkungan, dan tidak menyia-nyiakan benda yang ada di bumi ini.
6. Sering-sering memunculkan hal positif dalam hati : rasa cinta, rasa sayang, rasa peduli ke orang lain, dan juga rasa puas dengan keberkahan hidup.

Nah, Ini Dia.
Dia memang manis dan juga baik hati.
Dulu dia itu lebih pendek, tapi sekarang jauh lebih tinggi, sampai pegal leher ini karena harus mendongak. Pandangan hidupnya simple, apalagi kalau lagi bicara soal hidup. Dia percaya dengan yang namanya kekuatan karma dan jodoh. Segala sesuatu itu akan berjalan secara alamiah dan nggak neko-neko, kok. Asal setiap hari menjalankan yang baik, maka hasilnya pun akan baik juga.
Dia juga yang seringkali menggaungkan how beautiful life is ke telinga ini. Kalau berada di dekat dia, rasanya asik-asik aja, sesekali terdengar suara kecil sendawaan dari perutnya yang kembung. Still Ok, karena itu alamiah, dan kadang kita bergantian bersendawa (yaks. )
Doyan makan roti Breadtalk Hatamiru dan Almond. Lagi nggak pingin makan banyak junk food. Pingin bisa lolos beasiswa master ke luar negri. Tapi bingung juga mau kerja dulu nggak yah biar dapet pengalaman, atau langsung aja master ke luar negri.
Hubungannya dengan bokap nyokap deket, dan seperti tadi sore, dia telpon nyokapnya untuk tanya lagi dimana, kali aja bisa pulang bareng. Ternyata nggak bisa, dan dia pun harus berjuang hampir 2 jam lebih menunggu bus, karena jarak rumahnya jauh, tepatnya di Bogor, pas dia kirim sms, itu udah 2 jam sejak kita berpisah, dan dia masih stuck dengan penantian bus pulang ke rumah. Kacian. Perjuangannya bener-bener cukup diacungkan jempol. Oh yah, dia suka warna putih, hampir semua bajunya didominasi dengan warna putih, tapi dia malah lebih sering terlihat pakai baju warna orange nya itu dan jaket putihnya yang agak kebesaran, sih.

Kalau Memang Jodoh, Nggak Kemana-mana Kok.
Tapi, teuteup harus usaha, donk? Masa iya cuma menunggu aja tanpa usaha? Nggak banget, deh! Penyakitnya yah seperti ini deh : pergi bareng, mulai sering sms-an, lalu ketemuan, ngobrol asyik, feeling muncul, lalu mulai berharap, sedikit mengada-ada dan nggak bersikap apa adanya lagi seperti diri sendiri, gelisah butuh kepastian apa dia suka atau nggak yah sama gue?.
Cemburu pas tau dia itu pernah deket dengan seseorang. Ya elah, kenapa harus cemburu, kan sah-sah ajah dong, selain itu, nggak adil ah, dia nggak boleh deket dengan seseorang, tapi gue sendiri malah enak-enakan deket sama orang lain. Nggak fair, dong! Tapi kalau nggak deket sama orang lain dan hanya berharap dan nungguin dia aja, rasanya nanggung juga, kalo pait-paitnya, dia udah kecantol sama orang lain, huah, sia-sialah sudah penantian gue!
Kecentilan, perhatian berlebihan, agresif, dan juga sifatnya yang nggak klik dan nggak nyambung. Itu dia yang bisa bikin ilfil dan males banget deh kalau deket-deketan lagi sama orang model begini.
Kalau dapet 1 balesan sms, seneng, lalu langsung membalas sms itu, lalu berharap lagi supaya bisa dapet 1 balesan sms lagi, begitu seterusnya.

Tipikal orang Indonesia : nonton panggung dangdut, nonton pertandingan sepak bola. Daripada nganggur nggak ada kerjaan, pusing mikirin gimana dapet duit, dan daripada demo-demo bikin macet jalanan dan rusuh, mendingan nonton bola aja deh. Kalau nonton bola, selain bisa menghibur, bisa bikin tubuh lelah dan capek setelah nonton, tapi bisa juga membangkitkan rasa nasionalisme ketika menonton tim jagoan di negaranya melawan tim negara lain. Gimana kalau orang-orang yang kebetulan lebih beruntung secara financial, menyisihkan sebagian rezekinya untuk mendanai pertunjukan-pertunjukan hiburan buat rakyat? Seperti nonton layar tancep contohnya.
Repotnya adalah sunatan, kawinan, jalanan ditutup karena mau bangun panggung. Selain itu kalau ada uang lebih, bukan ditabung, tapi malah dipakai buat biayain syukuran anaknya yang baru sunatan. Biasanya dengan mengadakan pertunjukkan dangdut di depan rumah. Kalau sudah selesai, baru mikir deh, biaya sekolah buat anak gue gimana yah.

Mencari Uang Sampai Tidak Tahan Diri, Sampai Merusak Tubuh, Sampai Sakit, Buat Apa?
Apa yah arti uang banyak kalau misalkan harus merelakan tubuh yang sehat jadi sedikit sakit dan tidak lagi sesehat yang seharusnya? Biasanya tipe pedagang, kalau sudah dapet keuntungan 500 juta, nggak akan berhenti di situ saja, melainkan akan bertekad supaya bisa dapet yang lebih banyak lagi. Uang 500 juta itu pun kembali diinvestasikan ke dalam barang atau bisnis, dengan harapan bisa menghasilkan 1 Miliar nantinya. Setiap hari, dag dig dug, takut nggak balik modal, atau takut barang yang sudah dibeli, tidak laku, bisa gawat nanti!
Tidur tidak lagi nyenyak. Jantung berdebar cepat sekali saking tegang memikirkan hasil dari dagangannya itu. Omongan jadi kasar, lebih sering marah-marah, pelan-pelan rasa sombong pun muncul, merasa diri sendiri paling hebat, padahal dulu pas lagi susah, juga sering mendapatkan bantuan dari orang lain. Begitulah manusia pedagang (rata-rata…).

Apakah sudah sungguh-sungguh baik atau kelihatannya saja baik?
Kita harus sering merasa malu atas perbuatan baik kita apabila orang melihat semua motif yang melatarbelakanginya.
Di luaran manis, baik hati, rajin membantu, dan juga murah senyum. Tapi kalau di rumah? Ngomel-ngomel, ngambek, males, cuek, sering ngomong kasar yang menyakitkan, boro-boro mau senyum, udah nggak ngomel aja udah bagus. Tantangan bagi semua orang, yang beragama, khususnya, bisa nggak bersikap seimbang, di luar dan di dalam rumah, tidak jauh berbeda sikapnya, dan bisa nggak bersikap positif dimana pun berada, tidak hanya ketika lagi bertemu dengan orang banyak yang bisa memberikan keuntungan buat diri sendiri nantinya. Buat apa kelihatan baik di luar, tapi ternyata aslinya bobrok dan penuh dengan cacat cela, lebih baik kelihatan biasa-biasa saja dan normal-normal saja, tapi sedikit bobroknya, kalau perlu, tidak ada bobrok, dong.

Rencananya, suatu hari nanti, bakal balik lagi deh kesana, janji…
Seorang pengusaha baja yang berhati baik sangatlah jarang ditemukan di masa sekarang ini. Udah kaya, nggak sombong, udah gitu nggak meremehkan orang lain yang kurang kaya dibandingkan dia, selain itu tutur katanya positif dan selalu membangkitkan semangat orang yang mendengarnya.
Bisa nggak, kalau udah kaya, berjuang untuk memikirkan yang lagi kesusahan dan nggak hanya memikirkan kesenangan buat diri sendiri saja?

Catatan penting hari ini :
How to tolerate orang yang berbeda visi, berbeda cara, berbeda pendapat dengan kita?
Kok bisa yah ketiduran waktu nonton Harry Potter 3
Ketuklah pintu maka pintu akan terbuka, pikirkanlah sesuatu maka sesuatu akan terjadi…

No comments: