Monday, June 12, 2006

Selamat Datang, Angin

Minggu lalu seorang pria menikah dengan seorang wanita yang sudah dipacarinya selama hampir 5 tahun. Mereka bersanding bahagia, ada kepuasan baru terpancar di wajahnya. Puas karena berhasil berdiri di pelaminan itu.
Tahun depan di awal bulan akan ada seorang pria lain menikahi wanita pilihannya, wanita yang tidak seperti yang ia sungguh harapkan, tetapi ia akan pilih wanita itu. Wanita yang berhasil meruntuhkan benteng keangkuhan dan keakuannya. Wanita yang mampu membuatnya tenang walaupun kegetiran terus menepis dirinya.
Pria-pria yang beruntung. Wanita-wanita yang bisa menjadi dewi fortuna sesaat baginya.
Di sudut terjauh dan terselubung, berdiri sesosok kesedihan dan kekosongan, sambil menantikan keabadian yang akan menarik segala kesepian dan kegelisahan ini.
Siapapun dia? Tidak pernah ada yang tahu siapa dia sesungguhnya, hanya angin bisu yang bisa merasakan getaran apa dari sosok itu. Selamat berbahagia. Keberuntungan mungkin sekedar mampir saja atau justru akan melekat terus dalam hidup kalian. Bergegaslah, kejar, dan temukan keabadian yang sesungguhnya. Tidak semuanya bisa teraih dengan kesemuan dan keluguan.. Naifnya manusia tidak akan mengoleskan kepolosan apapun. Ketulusan bisa terhapus sekejap oleh kejamnya angin malam yang jengah dengan segala kepalsuan. Terima kasih, angin malam, kutanya siapa sajakah yang sudah kau hampiri dan kau jawab dengan ketiadaan.
Tiada lagi sepi, tapi gelisah segera datang menemani.
Tiada lagi kepalsuan, tapi topeng-topeng malam siap menghadang.
Salam. Salam. Salam. Siapapun angin itu. Ingin kutantang angin dengan sebuah kecupan manis, tanda kehidupan dari diriku.
Suatu hari angin akan datang menggurai segala ketidakberdayaan ini. Angin akan datang dan bersuara di saat yang sudah ditunggu-tunggu. Itu pasti. Pasti. Pasti.

**********

No comments: