Tuesday, June 12, 2007

Satu Mimpi Untuk Anak Jalanan

Mungkin nggak yah suatu saat nanti di Indonesia tidak ada lagi anak-anak jalanan yang berkeliaran, luntang-lantung, tidak jelas mau apa masa depannya?
Singapura/ salah satu negara kecil/ tidak seluas Indonesia memang/ jarang terlihat ada anak-anak jalanan/ berkeliaran di jalanan//
Anak belajar dengan melihat modeling terdekat/ sesuai dengan teori belajar/ reward dan punishment menjadi sarana belajar anak//

Suatu saat di satu masa ada satu kota baru atau planet baru :

-        Anak-anak jalanan ini tumbuh dengan sehat di lingkungan belajar yang selayaknya, sesuai dengan tugas perkembangannya. 
-        Ada sekolah khusus yang mendidik anak-anak dengan metode yang ketat namun tetap penuh dengan cinta kasih. 
-        Sekolah rakyat namanya. Disini anak-anak untuk sementara “dititipkan” di sekolah ini dan belajar untuk bisa hidup dengan baik dan benar. Pagi hari bangun pagi dan mengerjakan tugasnya masing-masing. Lalu mereka belajar di kelas, untuk mempelajari akademis untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. Di siang hari waktunya tidur siang. Mereka dibina untuk mengenali dirinya, mengenali emosinya, memahami kehidupan, mengenali apa yang bisa membuat hatinya bahagia. Kesempatan untuk mengembangkan diri ada untuk mereka : belajar musik, seni, science, dan juga olahraga. 
-        Di sekolah rakyat ini, ada tenaga-tenaga pendidik berkualitas tinggi dengan bayaran tinggi, untuk mendidik anak-anak ini mulai dari nol sampai mereka bisa mandiri dan menyadari apa misi kelahirannya ke bumi ini. 
-        Setiap minggu sekali mereka boleh bertemu dengan orang tuanya. Ada kunjungan dari orang tua mereka. 
-        Ada penjagaan ketat dan security, sehingga mereka tidak boleh sembarangan keluar. Walaupun dunia nyata akan lebih liar, setidaknya selama 10 tahun ini, mereka akan dididik dengan cara yang benar. 
-        Berapa jumlah anak jalanan yang masih berkeliaran? 
-        Dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sekolah rakyat seperti ini? 
-        Dengan metode humanistik : membangkitkan potensi positif dalam diri si anak. 
-        Dengan metode behavioristik : membentuk perilaku disiplin anak, memberikan reward, menciptakan suasana kompetisi belajar yang sehat. 
-        Dengan metode kognitif : anak dilatih untuk berpikir positif dan memaknai hidupnya secara mendalam dan positif, mendidik anak untuk fokus pada tujuannya. 
-        Seperti di sekolah sihir Harry Potter : anak-anak berkumpul untuk mengeksplorasi bakat dan potensi dirinya. 
-        Sistem karantina : seperti mendidik peserta AFI, Indonesian Idol. 
-        Melibatkan banyak orang penting : artis/ selebritis, seniman negri yang memang ahli di bidangnya. 

No comments: