Sunday, June 10, 2007

Four Poems

Hari 1
Cinta masih ada, belum juga sirna
Sedalam lautan dan samudra
Hati selalu menjunjung kejujuran
Aku sungguh sayang dan cinta padamu

Di malam hari ketika kumulai gelisah
Ingin jumpa dan dekat namun tak bisa
Aku pun berlindung di dekat sudut ruang
Berdoa minta kekuatan dan ketegaran hati

Aku sayang dia
Aku butuh dia
Aku masih terus memikirkan dia
Aku ingin dia bahagia dan tenang selalu

Doa selesai dan dada ini lebih lapang
Terima kasih, doa ternyata sangat menguatkan diri ini
Kupejamkan mata ini kembali membayangkan senyuman itu
Dimanapun kamu berada kuharap bahagia untukmu

Dera resah perlahan memeluk satu harapan
Suatu hari nanti pasti akan ada jawaban terbaik
Manusia memang mungkin belum maha bisa
Namun kesempatan selalu ada, bukan?

Peti itu menjadi kenangan manis
Ada doa, ada cinta, ada isak, ada juga harapan
Cinta pernah dan akan selalu tersimpan di kotak mungil itu
Kusempat berjanji tak akan melupakan peti cinta kita

Hari 2
Menyayangi seseorang membuatku sering tersenyum
Di setiap detik kubisa teringat seseorang
Dan saat itu pula kumerasa bersyukur
Aku sungguh beruntung memiliki semua rasa ini

Benar apa kata pujangga kuno dulu
Cinta tidak harus selalu bersama selamanya
Sebagian besar kisah cinta legendaris
Menceritakan pasangan yang cintanya tak bersatu

Dunia ini penuh dengan ketidakkekalan
Begitu juga perasaan sayang dan cinta
Mungkin kalau Romeo dan Juliet menjadi satu
Cinta mereka mungkin tidak akan kekal sampai maut

Seseorang mengajarkan aku untuk mencintai
Karena bertemu dan dekat dengannya
Aku kini mengerti sedikit tentang mengasihi seseorang
Dia juga yang pernah ingatkan aku untuk selalu jujur

Atas nama segala kejujuran hati dan pikiran
Segala rasa tak pernah kutahan dan kubunuh
Yang kulakukan hanya merasakan dan mensyukuri
Terima kasih karena aku semakin mencintai hidup ini

Dan melukiskan dengan indah raut wajahnya di benakku
Meresapi memori deham suaranya di telinga ini
Mendoakan dirinya supaya semakin bahagia dan ceria
Dan mengirimkan getaran cinta ini dari jauh saja, mungkin

Hari 3
Kita berbeda
Kita tak boleh bersatu
Kamu mengalah
Aku mencoba

Karena kamu adalah A dan aku adalah B
A tidak suka pada B, B pun tidak suka pada A
Akan beda ceritanya jika kamu adalah C
Karena B tidak membenci C

Aku pernah berulang kali memimpikan hal yang sama
Bertemu kamu
Memeluk kamu
Dan tangan kita terus bergenggaman erat sepanjang masa

Satu komik Jepang di masa kecil mengusik pikiran ini
Di sana diceritakan kisah “benang merah”
Setiap perempuan dan lelaki dipersatukan oleh benang merah
Benang yang sama di jari kelingking mereka berdua

By the way, hopefully, I am very OK now
After facing through last hard times to get over you
Now I realize how much I love and I need you
Reason to make me stronger to be with or without you

Rasa sayang sepertinya akan selalu ada
Tapi logika menuntun jalan lain yang lebih bijaksana
Untuk kamu, untuk aku, untuk kita, untuk mereka
Terima kasih cintamu, cintaku, selalu

Hari 4
Tulisan terakhir tentang kesedihan
Dulu kubenci pada kenyataan
Yang membuat aku dan dia tak bisa bersatu
Kumengeluh sangat sering pada hidup

Kenapa…kenapa…kenapa…
Tanyaku pada dunia
Jawaban tak pernah ada
Perbedaan terus ada diantara kami

Hari berlalu, bulan berganti
Ku pun mulai mengerti
Perbedaan adalah keniscayaan
Seperti apa yang dia pernah bilang padaku

Setelah berlari sekian lama menanti malaikat
Kusadari malaikat ada disisiku
Menemani segala keguindahan dan keresahanku
Tidak perlu lagi mencari-cari seperti dahulu

Apa yang kita inginkan sebenarnya sudah kita miliki
Sayangnya kita lebih sering mencari ketiadaan
Apa yang belum bisa kita miliki terlihat begitu sempurna
Padahal belum tentu sesempurna yang kita kira

Untuk kita semua : bersyukur setiap hari
Lebih bahagia, lebih ceria, lebih semangat
Menyayangi semua yang sudah kita miliki
Dan juga mendoakan yang belum dan tidak bisa kita miliki

No comments: