Tahun Baru, Resolusi Baru
Akhir tahun adalah saat yang tepat untuk melakukan refleksi apa saja yang sudah saya lakukan selama 365 hari ini. Begitu banyak peristiwa dan pengalaman yang membuat saya lebih menyadari apa makna hidup ini. Tidak sedikit juga kisah baru dan kejutan hidup yang membuat saya lebih sadar, kalau saya bukan anak kecil lagi, namun saya dituntut untuk bisa menikmati hidup seperti seorang anak kecil menikmati hidupnya sebagai taman bermain yang meyenangkan. Pergantian tahun bukan sekedar penambahan umur, tapi menjadi moment berharga untuk menuju tahapan lebih tinggi lagi sebagai seorang manusia.
Teman-teman baru hadir di tahun ini membuka cakrawala berpikir.
Pengalaman baru pun mengukir kisah sepanjang tahun ini.
Selalu ada cerita baru setiap harinya.
Melodi cinta mengiringi detik-detik nafas kehidupan.
Luka pun pernah menggoreskan kejap demi kejap waktu.
Ketika persahabatan teruji apakah bisa bertahan atau tidak.
Ketika ego harus dikendalikan dengan baik.
Ketika cinta ternyata tidak bisa mengalir sesuai dengan mimpi-mimpi yang pernah ada.
Ketika perseteruan menjadi moment untuk lebih mengenal lebih dekat siapa diri ini dan siapa orang di hadapan saya.
Ketika uang tidak mampu menjawab segala kegelisahan yang pernah datang.
Ketika reputasi seperti puing-puing emas yang akan segera terhempas angin yang hadir tanpa rencana.
Dan ketika fakta membuktikan, diri sendiri bisa menjadi sahabat terbaik yang menerima kita apa adanya. Ukuran kebahagiaan bukan seperti yang orang banyak ungkapkan. Bahagia bukan karena banyak uang. Bahagia bukan karena memenangkan kisah percintaan idaman. Bahagia bukan karena bebas dari masalah. Bahagia bukan karena bisa naik jabatan dan dipuji sana sini. Bahagia pun bukan karena bisa keliling dunia sesuka hati. Bahagia lebih daripada itu. Bahagia nggak perlu dikejar-kejar, cukup dengan duduk diam sejenak dan menyadari apa yang sudah ada di dalam diri ini. Bahagia adalah ketika saya sadar, saya sudah memiliki apa yang selama ini saya cari. Sumber itu sudah ada di dalam hati saya sendiri, tersembunyi dengan rapih dan sempurna, tinggal dibangkitkan saja, dan dia akan muncul.
Kalau flashback setahun lalu, ada 1 resolusi yang mau saya capai di tahun 2007, yaitu menurunkan berat badan! Dengan niat, supaya bisa terlihat langsing dan mengurangi tumpukan lemak di pinggang dan pinggul ini. Januari 2007. Tak disangka, resolusi itu terwujud, berat badan saya turun 3 kg. Sebulan kemudian, Februari 2007, mana sangka lagi, berat badan saya kembali turun 2 kg. Beberapa kenalan kaget dengan perubahan wajah saya yang semakin tirus dan cekung sekali. Beberapa pun komplain dan mengharapkan supaya tubuh saya kembali normal seperti semula, biar lebih seger katanya. Then, saya coba potong pendek rambut saya, dengan harapan supaya wajah terlihat lebih tembem, tapi tetep saja, wajah terlihat tirus dan cekung. Rahasia ampuh untuk turunin berat badan versi saya adalah kurangi makan nasi dan sering-seringlah berjalan kaki secara rutin. Biasanya, kalau pagi, cukup 1 sendok makan nasi saja, kalau siang 5 sendok makan nasi, sedangkan kalau malam cukup 2 sendok makan nasi saja. Bulan demi bulan berlalu, hingga sudah memasuki bulan ke-12 sejak resolusi saya untuk bisa kurus, tapi makin hari malah makin banyak kenalan yang mendadak memuji saya. “Wah, sekarang wajah kamu seger banget loh, udah lebih gemukan soalnya!”, kata seorang rekan kerja saya. Oow! Ini pujian atau bukan yah? Kalau saya dibilang lebih gemuk, berarti….resolusi saya yang seharusnya terwujud nyata, malah jadi gagal nih. Tapi, ternyata apapun kondisi tubuh saya, ternyata ada yang jauh lebih penting, yaitu gimana supaya saya bisa feel happy setiap harinya. Setiap akhir tahun adalah moment yang saya manfaatkan buat nulis ulang kejadian penting selama setahun ini dan nulis apa saja yang mau saya capai di tahun akan datang. Believe it or not! Banyak resolusi tahun-tahun dulu yang kesampean, dan saya makin yakin, semua itu diawali dengan niat dulu. Punya mimpi apapun, tulis di selembar kertas, susun rencana untuk wujudin mimpi itu, dan nikmati proses hidup dengan kegembiraan. Setelah berlalunya waktu, bisa dicek ulang, mimpi mana saja yang udah terwujud dan mimpi mana yang belum terwujud. Untuk mimpi yang belum kesampean, bisa direview ulang, kira-kira mimpi itu masih perlu dikejar atau sebaiknya diganti saja dengan mimpi yang lain. Pepatah bilang, lebih baik gagal setelah mencoba daripada gagal karena tidak berani untuk mencoba. Selamat berefleksi dan beresolusi. Cheers.
. - with a good heart, everyday is a good day – maeya 20071217 #28
No comments:
Post a Comment