Hari AIDS Sedunia
Hari ini 1 Desember 2007, peringatan hari AIDS sedunia. Biasa aja, donk…AIDS nggak menular kok, kecuali melalui darah! But, still, AIDS itu mengerikan. Dan segerombol orang terus berkampanye : Jangan kucilkan para pengidap AIDS, mereka juga manusia! Dan segerombol orang terus berkoar-koar : Jangan FreeSex, Say No To Drugs!
Pernah mendengar kisah “The Power of No”? Ilustrasi kecil : seorang anak kecil kalau dinasehati “Jangan pegang kaca itu nanti tangan kamu berdarah”, malah akan semakin penasaran untuk memegang kaca itu. Kalau orang tua bilang ke anaknya : Awas, ya, jangan nakal! Eh, anaknya malah makin nakal. Kata-kata ”Jangan” tidak bisa diterima oleh alam pikiran, dan biasanya pikiran hanya mengambil kata terakhir saja, sesudah kata ”jangan”. Makanya, kalau boleh sih, mulai mengurangi kata ”Jangan” setiap kali memberikan advice/ saran, kali yah. Walau memang sih nggak 100% benar kalau kata ”jangan” sebegitu negatifnya, karena balik-balik lagi, tergantung konteks pemakaiannya.
Balik lagi ke masalah peringatan hari AIDS sedunia, nggak bisa lepas dari yang namanya Free Sex. Free Sex. Seks bebas. Ketika sedang jatuh cinta, mabuk kepayang, rasanya ingin sekali menyatukan semua jiwa dan raga. Terjadilah seks itu, seks di luar nikah. Kemungkinan banyak : hamil di luar nikah, tertular penyakit dari pasangan yang kebetulan mengidap penyakit menular (kelamin atau HIV oow), dan kemungkinan terakhir adalah ketagihan dan makin lose control untuk TIDAK melakukan hubungan seks dengan orang yang disayangi itu. Pertanyaan pun bergulir : boleh nggak sih seks dengan orang yang memang kita sayangi? Boleh nggak sih melakukan ini walau belum menikah? Kalau di bule, biasa! Umur 14 tahun saja sudah pada pengalaman. Kalau di Indo, mulai biasa, itu terekspose dari banyaknya kejanggalan-kejanggalan. Contohnya : Rima, menikah di bulan September 2004, tak lama kemudian, ada berita gembira dari Rima lewat sms “Telah lahir dengan selamat buah cinta kami, 2 Februari 2005”. “Prematur kali bayinya?”, ada yang menggunjing. “Hah, 5 bulan saja?”, kilah seorang lagi. Ya sudahlah, tau sama tau saja deh, nggak usah bergunjing, urus saja diri sendiri, nggak perlu urusin anak orang, lah wong, diri sendiri aja belum beres, mau ngurusin orang lain segala, please deh ah! Jadi, boleh nggak seks sebelum menikah? Duh, udah siap emang? Kalau sampai hamil? Aborsi? Ih, jangan donk! Tapi banyak kok service pengaborsian yang murah meriah. Kalau pakai kondom,
Pungkiri atau tidak, orang bilang, having sex itu enak loh! Apalagi kalau lagi di mabuk cinta, rasanya ingin memiliki dunia ini, hanya dengan dia. Tapi anehnya, setelah menikah nanti, gairah seks, nggak lagi setinggi waktu sebelum menikah (woops, maaf, kalau sotoy, tapi ini hanya denger-denger pengalaman orang saja). Ada kisah nyata seorang perempuan yang pernah di mabuk cinta, dan melakukan hubungan seks luar nikah dengan pacarnya di kost-an, jauh dari rumahnya. Dia hamil! Tapi usia masih 19 tahun. Dan, tidak ada uang! Pilihan terakhir pun jatuh pada : ABORSI atau tetap melahirkan. Dan dia memilih untuk melahirkan saja, lalu langsung menyerahkan ke panti asuhan. Sampai sekarang orang tua si perempuan nggak pernah tau kalau putrinya ini sudah pernah melahirkan. Kini, perempuan ini mencoba merajut kisah baru, tapi, dari wajahnya sudah tidak ada lagi cahaya, wajahnya kusam, tidak terawat, kurus kerontang sekali, dan sempat dia menghilang dan takut ketemu orang banyak. Takut digunjingkan. Dan juga dia marah pada dirinya sendiri. Betapa bodohnya sampai mengorbankan masa depan dan kesucian dirinya. Anyway, having seks hanya sekitar 30 menit saja, dan perjalanan hidup kita masih ada sekitar 30 tahun lagi (kalau umur panjang).
- with a good heart, everyday is a good day – maeya 20071201 #12
No comments:
Post a Comment