Jakarta, 25 December 2010
Well, I know it might be a bit awful for me as a person, but you know what, I`ve been thinking about this many times, and I found that I could never lock it only for my own heart.
Tonight I want to tell you a very big thing (for me), ehm, I hope it won`t change too much us..
I should be honest to myself, that I really have a very deep positive feeling with you, I couldn`t say it is love or not, but I only feel something very big in my heart, flying all the times, sometimes I just can`t control this, but I learn that I should never make this as lust.
That`s the only thing I should tell you, I don`t wish you anything (well, it`s a denial anyway, yes I wish you something, a very positive thing, that I could share some parts of my life with you, to make a brighter life, together with you). Happy New year, oh ya, before I forget, I never realize how time flies fast, years a go, you were that young with your highschool pants, and now, I see you with that fascinating look. I`m happy to be part of your friends.
Me, with all the negative sides, might not be the perfect one to enter your life, and you, too, with all the bad things inside might not be suitable to fit my stubbornity, but I never know how to deny that I really wish to be with you in my whole life (song : A Whole new world...every turn a surprise, with new horizon to pursue, every moment red letter). Happy life, my lil bro :))
I never dare to say how much I love you, but I`m sure that a dare to be a sincere person is highly priced.
Regards,
Me :))
I sense it, I feel it, and I see it... Life can be sense, Life can be non sense... I`m learning to sense the life
Saturday, December 25, 2010
Sunday, December 19, 2010
And the show will end soon - 2010
"Pernahkah merasa sepi dan kosong, tidak lagi suara gemericik hujan yang seringkali menemani kelamnya malam?"
Saya pernah mengalaminya, bahkan saat ini sadar bahwa saya sedang mengalami. Kesepian tak berujung, bukan sekedar haus akan sebuah sentuhan atau cinta yang ludus, tetapi lebih dari itu, saya butuh sebuah oase untuk menemani perjalanan panjang ini. Saya melongok ke sekeliling, semua membawa karung hidupnya masing-masing, dan saya? Saya hanya menggenggam sebuah batu apung berwarna biru yang terus saya genggam setiap kali saya melangkah. Saya rindu sebuah oase. Yes, I need that oase.
Bolehkah saya jujur dalam tulisan ini? Saya yakin tidak ada yang benar-benar paham dan mengerti apa yang saya tulis, kecuali orang-orang yang pernah hadir dekat dalam benak dan hari-hari saya. Pertama, soal cinta, saya mulai lupa apa rasa cinta yang selama ini membangkitkan hormon endorfin, asli saya lupa. Saya galau, saya lelah untuk mencari tau apakah yang namanya cinta. Saya cinta ehmm. mungkin bukan cinta, tapi ada seorang bernama si Mr. Womanizer, yang selalu saya suka, tapi memang semuanya harus disudahi saja, tidak akan berhasil, dan ada seorang lelaki yang aneh, asli aneh, entah apa yang sebenarnya dia butuhkan. Saya terhempas dalam sebuah pilihan, untuk merasakan cinta yang aneh sekalipun atau memilih hal lain dan melanjutkan perjalanan yang lebih bermakna lagi, berikutnya.
Tahun 2010 sudah menjadi tahun perubahan, benar-benar perubahan yang sanggup membuat kulit lebih keriput beberapa persen, rambut rontok beratus helai, dan juga degup jantung membangkitkan gas dalam perut dan usus saya. Sesak nafas tak menentu.
Kegelapan itu pernah ada, tapi saya bertahan. Cahaya itu muncul, redup, lalu hilang tertiup angin, dan saya masih disini menahan rasa yang tidak pernah habis.
.....
shitt... saya tidak bisa menulis.
Seorang teman resign karena alasan sederhana : "saya tidak bisa menulis lagi"
Saya mengerti, sungguh mengerti.
Saya pun tidak bisa lagi menulis blog ini, dengan membawa perasaan dan emosi. Saya sudah terlewat logis dan lupa untuk menyebar rasa emosi dalam tulisan.
Saya pun memilih untuk diam sejenak..
maaf kawan... saya sedang rapuh.
Saya pernah mengalaminya, bahkan saat ini sadar bahwa saya sedang mengalami. Kesepian tak berujung, bukan sekedar haus akan sebuah sentuhan atau cinta yang ludus, tetapi lebih dari itu, saya butuh sebuah oase untuk menemani perjalanan panjang ini. Saya melongok ke sekeliling, semua membawa karung hidupnya masing-masing, dan saya? Saya hanya menggenggam sebuah batu apung berwarna biru yang terus saya genggam setiap kali saya melangkah. Saya rindu sebuah oase. Yes, I need that oase.
Bolehkah saya jujur dalam tulisan ini? Saya yakin tidak ada yang benar-benar paham dan mengerti apa yang saya tulis, kecuali orang-orang yang pernah hadir dekat dalam benak dan hari-hari saya. Pertama, soal cinta, saya mulai lupa apa rasa cinta yang selama ini membangkitkan hormon endorfin, asli saya lupa. Saya galau, saya lelah untuk mencari tau apakah yang namanya cinta. Saya cinta ehmm. mungkin bukan cinta, tapi ada seorang bernama si Mr. Womanizer, yang selalu saya suka, tapi memang semuanya harus disudahi saja, tidak akan berhasil, dan ada seorang lelaki yang aneh, asli aneh, entah apa yang sebenarnya dia butuhkan. Saya terhempas dalam sebuah pilihan, untuk merasakan cinta yang aneh sekalipun atau memilih hal lain dan melanjutkan perjalanan yang lebih bermakna lagi, berikutnya.
Tahun 2010 sudah menjadi tahun perubahan, benar-benar perubahan yang sanggup membuat kulit lebih keriput beberapa persen, rambut rontok beratus helai, dan juga degup jantung membangkitkan gas dalam perut dan usus saya. Sesak nafas tak menentu.
Kegelapan itu pernah ada, tapi saya bertahan. Cahaya itu muncul, redup, lalu hilang tertiup angin, dan saya masih disini menahan rasa yang tidak pernah habis.
.....
shitt... saya tidak bisa menulis.
Seorang teman resign karena alasan sederhana : "saya tidak bisa menulis lagi"
Saya mengerti, sungguh mengerti.
Saya pun tidak bisa lagi menulis blog ini, dengan membawa perasaan dan emosi. Saya sudah terlewat logis dan lupa untuk menyebar rasa emosi dalam tulisan.
Saya pun memilih untuk diam sejenak..
maaf kawan... saya sedang rapuh.
Sunday, October 31, 2010
A Love.
Jakarta, 31 Oktober 2010
Biasanya, saya paling takut dengan sosok dinginnya, diam seribu bahasa, sambil terus menghisap tembakau di bibir keringnya, seraya melihat ke arah handphone. Jarang sekali saya disapa, kecuali saat membuka pintu untuk saya di suatu tengah malam yang sepi. Selanjutnya, kami berpisah ke ruang sepi masing-masing.
Tapi malam ini, baru saja, saya melihat sebuah sosok tinggi kurus, berdiri dengan gerakan gelisah menantikan saya, saya angkat rem mobil, lalu turun dari mobil, dan lelaki ini segera mengambil alih kendali stir. Saya termangu, dengan suara pelan, berkata,"thank you, Pa" Lalu mobil melaju pergi. Pengalaman emosi cinta yang dingin tapi membuat saya sedikit terenyuh. Waw, he changed and how I never be ready to see a change of him. Baru saya sadar, that he`s been always there for me, apapun yang saya butuhkan, akan siap dipenuhi, meskipun tak jarang saya dibentak saat saya mengucapkan selamat ulang tahun atau menawarkan madu supaya lancar buang air besar. Saya pernah menangis deras saat saya mengalami penolakan. Penolakan begitu menyakitkan, tapi sebuah pemandangan cinta di malam ini membuat saya tersadar, bahwa cinta itu selalu ada dalam hati seorang ayah pada anak perempuannya. I love you, Pak!
Biasanya, saya paling takut dengan sosok dinginnya, diam seribu bahasa, sambil terus menghisap tembakau di bibir keringnya, seraya melihat ke arah handphone. Jarang sekali saya disapa, kecuali saat membuka pintu untuk saya di suatu tengah malam yang sepi. Selanjutnya, kami berpisah ke ruang sepi masing-masing.
Tapi malam ini, baru saja, saya melihat sebuah sosok tinggi kurus, berdiri dengan gerakan gelisah menantikan saya, saya angkat rem mobil, lalu turun dari mobil, dan lelaki ini segera mengambil alih kendali stir. Saya termangu, dengan suara pelan, berkata,"thank you, Pa" Lalu mobil melaju pergi. Pengalaman emosi cinta yang dingin tapi membuat saya sedikit terenyuh. Waw, he changed and how I never be ready to see a change of him. Baru saya sadar, that he`s been always there for me, apapun yang saya butuhkan, akan siap dipenuhi, meskipun tak jarang saya dibentak saat saya mengucapkan selamat ulang tahun atau menawarkan madu supaya lancar buang air besar. Saya pernah menangis deras saat saya mengalami penolakan. Penolakan begitu menyakitkan, tapi sebuah pemandangan cinta di malam ini membuat saya tersadar, bahwa cinta itu selalu ada dalam hati seorang ayah pada anak perempuannya. I love you, Pak!
Sunday, October 17, 2010
Emotional Destination
And wind will bring me to a place, a new place for a new emotional destination..
after that twenty something, I decided to wrap all the pain here in a pink box, so I will not bring this everywhere I go.
1. Anger happens because of dissatisfaction that produces energy.
2. Broken love in the past afer I saw the one I loved in the past`s profil pic with someone new, hmm..Bye!
The Power of Baby
Monday, September 20, 2010
manajemen Hidup
Manajemen Strategi Kesuksesan Maeya
(Oey Mayasari 10006744906) – Kelas B
“Bisa lahir sebagai manusia bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan jutaan kalpa tahun untuk bisa terlahir sebagai mahluk hidup atau manusia, untuk itu isi kesempatan hidup ini dengan hal yang bermakna dan bermanfaat bagi kebahagiaan hidup orang banyak’ (Buddha Niciren Daisyonin)
Ada 4 komponen sukses yang perlu saya camkan dalam hidup saya yaitu :
1. Goal. Goal saya adalah menjadi penulis profesional yang produktif dan inspiratif yang bisa memberikan inspirasi perubahan positif bagi bangsa Indonesia khususnya dan dunia juga.
Tujuan jangka pendek : mengasah kemampuan menulis dan merintis karir profesional di media cetak yang berkaitan erat dengan dunia penulisan. Sambil membangun jaringan sosial dan bertemu dengan banyak orang yang memiliki kisah dan ilmu hidup mereka masing-masing. (kira-kira saya akan merintis karir ini minimal 5 tahun dari sekarang, agar benar-benar terasah kualitas penulisan saya).
Tujuan jangka panjang : menjadi penulis serba bisa (fiksi, non fiksi, naskah film dan sinetron, artikel sosial humanis politik), merilis minimal 10 buku yang bisa diterbitkan di kancah internasional, dan saya mau mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak yang sejuk, mendidik calon-calon penulis muda. Harapannya, agar Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang menghasilkan karya-karya sastra fiksi maupun nonfiksi yang kreatif dan inspiratif. (di saat usia 45 tahun, saya akan pindah ke kawasan Puncak yang dingin dan konsentrasi untuk menulis dan mengembangkan center menulis disana, bagi siapa saja yang ingin menulis, bisa ke Puncak dan menginap di asrama yang sudah saya siapkan).
2. Understanding The Environment
Teori Benchmarking
Untuk bisa mencapai tujuan utama, saya mencoba menemukan sosok teladan, sehingga saya bisa membandingkan diri saya dengan seseorang yang lebih hebat. Saya kagum dengan seorang penulis bernama Mitch Albom yang menulis buku “Five People You Met In Heaven”, “Tuesdays With Morrie”, karena tulisannya begitu inspiratif dan menggugah perubahan dalam hidup saya dan banyak pembaca lainnya.
Well, Mitch Albom tidak ada di Indonesia, sih. Saya juga kagum dengan penulis skenario Titien Watimena yang produktif menghasilkan karya-karya film, lalu Albertiene Endah yang semakin bersinar dengan karir penulisannya. Untuk bisa mengikuti jejak Albertiene Endah, saya sudah berada di jalur yang mirip dengannya yang memulai karir penulis di perusahaan saya bekerja saat ini, karena memang banyak kesempatan untuk mengasah potensi menulis di sini.
Selalu Ada Risiko
Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti, dan saya menyadari beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam proses mencapai tujuan saya. Sejak usia 16 tahun saya sudah jatuh cinta dengan profesi menulis, lalu di usia 21 tahun saya magang di sebuah majalah, dan setelah lulus kuliah, saya terjun ke media televisi, belajar banyak hal yang berhubungan dengan menulis, salah satunya : menulis skenario film. Namun kenyataannya ada risiko yang harus siap saya hadapi untuk mencapai tujuan ini, yaitu :
- Siap hidup susah jika memutuskan untuk menjadi penulis lepas. Tahun 2006 saya mengambil keputusan nekad, dengan berhenti dari perusahaan, lalu memilih untuk fokus menulis. Itu berarti : tidak ada penghasilan untuk hidup sehari-hari, sehingga saya mulai stress dan depresi karena karya tulisan saya ditolak juga oleh penerbit.
- Siap mengalami penolakan jika tidak sesuai dengan permintaan pasar. Kini buku menjadi lahan bisnis sehingga tidak heran untuk merilis buku, memang perlu modal sendiri, kecuali karya saya memang benar-benar out of the box dan unik. Saya pernah ditawarkan untuk merilis buku, asalkan siap menjual sendiri 1000 buku saya ke kenalan saya sendiri. Saya menyerah, tidak berani ambil risiko ini, maklum tabungan pun pas-pasan. Akhirnya saya ambil keputusan untuk bekerja lagi sambil terus mengejar impian saya menjadi penulis profesional.
- Siap dikritik dan dibantai oleh publik. Pengalaman pertama saya tahun 2009 saya menulis sebuah artikel yang intinya menceritakan kesan saya melihat ibu memberikan ASI di tempat umum. Karena kesalahan judul dan kata, saya diteror dan dihina oleh hampir 80 pembaca, mereka marah karena tulisan saya seolah menghina para wanita yang memberikan ASI. Padahal maksud saya bukan itu, tapi mereka menganggap saya anti dengan ASI, ini pelajaran berharga, bahwa menjadi penulis berarti harus siap dimarahi atau dipenjara jika salah ketik, apalagi kondisi politik yang kadang masih sensitif, kalau menulis hal yang menghina seseorang, bisa langsung dituntut dan mungkin dipenjara.
“Adjustment to a change”, untuk bisa sukses, saya harus bisa cepat beradaptasi dengan perubahan, termasuk mengubah visi hidup saya sesuai dengan kenyataan yang ada. Saat saya nekad menjadi penulis lepas yang tidak bekerja kantoran, ternyata tidak sesuai dengan kondisi saya saat itu (tabungan belum memungkinkan saya untuk tidak bekerja tetap di kantor). Sehingga saya harus segera beradaptasi dan mencari solusi bagi masalah saya, yaitu dengan kembali bekerja kantoran.
Selain beradaptasi dengan perubahan, saya juga perlu menerapkan prinsip Market base (menurut Michael Focker) yaitu melihat pesaing di lingkungan sekitar saya berada. Ya ya ya, nama saya belum dikenal oleh publik, kecuali sejak kasus kesalahan tulisan saya, selebihnya nama saya tidak dikenal, tidak seperti Clara Ng, Albertiene Endah, atau Marga T yang dikenal karena tulisannya sukses di pasaran. Pesaing saya adalah para penulis senior yang sudah memiliki nama dan jam terbang melebihi saya, sehingga saya perlu menciptakan hal unik yang menjadi ciri khas saya, seperti Mitch Albom yang menjadi penulis berkarakter, dengan buku-buku inspiratifnya tentang kehidupan. Selain itu masyarakat Indonesia belum memiliki minat membaca yang tinggi, tidak seperti Singapura atau Amerika yang sudah terbiasa untuk melahap buku-buku tebal, selain komik atau novel picisan. Sejalan dengan tujuan saya untuk bisa mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak, saya berharap bisa mengasah minat membaca dan merangsang potensi menulis generasi muda khususnya dan para dewasa muda tua yang memiliki banyak kisah menarik tapi tidak mengerti bagaimana mencurahkannya ke dalam sebuah tulisan dan buku.
Selain itu untuk bisa menjadi penulis skenario film dan sinetron sesukses Titien Watimena, saya harus memiliki kemampuan dan energi konsisten yang luar biasa tinggi untuk bisa selesaikan 100 halaman naskah. Masalah yang sama, saya belum dikenal oleh para produser atau filmaker sehingga kemungkinan untuk bisa menulis film masih 20% saja. Syukurlah saya sudah kenal dengan beberapa sutradara hebat seperti Upi Avianto yang juga penulis naskah film yang sukses, Nia Dinata yang berhasil membangun karirnya di film, dan juga Titien Watimena penulis naskah film drama yang cocok dengan minat saya juga.
3. Resource Appraisal
Komponen ketiga adalah memahami diri saya dengan sedalam-dalamnya, seperti apa kata Socrates “Kenalilah Dirimu”.
Kalau saya tidak tahu kekuatan saya dimana, saya juga tidak tahu akan invest ke bidang apa. Saya menyadari potensi menulis saya berawal dari hobi saya menulis buku diary dan menulis artikel di internet, banyak yang merespon dan suka dengan tulisan saya. Saya pun mantap untuk menginvestasikan energi hidup saya di bidang penulisan dan juga media. Dua bidang ini saling berkaitan erat, sehingga pengalaman 5 tahun saya di bidang media televisi, cetak, film, pastinya akan mendukung proses pencapaian tujuan saya.
“Saya akan menang jika saya bisa mengatasi kelemahan saya”
Di sisi lain, saya tidak bisa pungkiri bahwa ada beberapa kelemahan dalam diri saya yang seringkali menghambat proses pencapaian tujuan saya sebagai penulis sukses, yaitu :
- Sensitif dengan kritikan. Saya mudah terpengaruh oleh komentar orang lain, khususnya yang negatif, sehingga ada masa-masa dimana saya bisa patah semangat jika melakukan kegagalan atau kesalahan fatal. Selain itu saya sering bermasalah dengan keyakinan diri sehingga mudah kuatir walaupun belum berjuang.
- Pembosan. Ini kelemahan yang sangat menghambat perkembangan karir sebagai penulis, biasanya kalau sedang menulis 1 tema, saya tidak tuntaskan lalu mulai berpikir ke tema lain, istilahnya “melompat-lompat sesuka hati”. Akibatnya, tidak ada tulisan yang benar-benar selesai, semuanya hanya setengah-setengah saja.
- Mudah terganggu dengan masalah pribadi. Saat mengalami masalah pribadi, seperti masalah konflik keluarga, saya sering terbawa emosi dan larut, lalu rasa percaya diri terkoyak dan jadi minder, karena tidak tahan dengan tekanan negatif atau kritikan atau keraguan dari orang-orang terdekat saya. Solusi yang pernah saya terapkan adalah dengan menutup telinga dan ingat selalu bahwa saya baik atau buruk pasti ada yang komentar, sehingga lebih baik saya tidak terlalu mengambil hati apa kata orang mengenai pilihan hidup saya.
4. Implementation
Tidak cukup hanya menuliskan impian hidup, jika tidak berusaha dan bertindak nyata. Selama 5 tahun terakhir ini saya merintis perjalanan yang mengarah pada visi hidup saya yaitu menjadi penulis yang bahagia dan mencurahkan hidup saya untuk dunia ini. Beberapa tindakan nyata yang telah saya lakukan, adalah :
1. Memilih karir sebagai penulis di sebuah majalah
2. Banyak membaca buku dari penulis yang saya teladani
3. Memperkaya pengetahuan, dengan lanjut kuliah S2 misalnya, sambil terus memperkaya kosa kata dan bahasa
4. Mengikuti kursus penulisan skenario film dengan Titien Watimena, rutin hadir dalam seminar film Jiffest yang menghadirkan penulis sukses yang sudah membuktikan karyanya.
5. Rutin menulis blog www.maeya.blogspot.com, dan posting untuk facebook maupun situs lain.
6. Banyak belajar dengan mereka yang sudah lebih dahulu sukses dan merintis karir di bidang penulisan.
Selain itu, saya perlu mengasah keunikan dan ciri khas dari kepribadian saya, karena :
“Kalau mau kompetitif, kita harus mempunyai sesuatu yang unik dan melebihi orang lain, agar tidak mudah diimitasi oleh orang lain”
Pengalaman hidup saya unik dan ini bisa menjadi modal saya untuk menjadi penulis berkarakter. Selain itu saya pernah menjadi ‘kutu loncat’ yang merasakan perubahan dinamis, mulai merasakan bekerja di televisi, menjadi sekertaris, guru SMA dan TK, marketing MLM, penulis skenario sinetron FTV, presenter televisi, reporter televisi sosial humanis, sampai menjadi reporter selebriti gosip. Saya pernah mengalami masalah keluarga yang cukup rumit, krisis percaya diri, sampai dengan krisis menentukan arah hidup. Pengalaman ini pasti akan dialami oleh banyak orang, sehingga tulisan saya pastinya akan bermanfaat bagi mereka yang merasakan hal yang pernah saya alami.
Saya menciptakan gaya bahasa dan penulisan saya agar menjadi ciri khas karakter penulisan saya yang beberapa waktu ini cenderung bergaya perenungan tapi tidak mengajari, dan saya banyak belajar dari Mitch Albom yang bisa menuliskan kata-kata inspiratif tanpa berkesan menggurui.
Kesimpulan : Strategi Manajemen Hidup Saya
1. Tidak berhenti mengenali visi hidup, kualitas positif dan negatif dari diri saya, dan mengikuti perkembangan lingkungan dan dunia tempat saya berada.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan kata hati dan bakat saya. Untuk mengambil keputusan dengan tepat, saya mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan memikirkan segala keputusan dengan prinsip sebab dan akibat. Selain itu saya menerapkan visualisasi ke masa depan, kira-kira keputusan saya saat ini akan membawa dampak seperti apa di beberapa tahun mendatang. Ini semua bisa dilakukan dalam kondisi jiwa yang tenang dan damai.
3. Tindakan nyata untuk menjadi seseorang yang kuat, tangguh, tidak mudah putus asa, tidak pernah berhenti berkarya setiap harinya dan terus menulis.
Tugas 1 – Strategi Manajemen Komunikasi – 21 September 2010
(Oey Mayasari 10006744906) – Kelas B
“Bisa lahir sebagai manusia bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan jutaan kalpa tahun untuk bisa terlahir sebagai mahluk hidup atau manusia, untuk itu isi kesempatan hidup ini dengan hal yang bermakna dan bermanfaat bagi kebahagiaan hidup orang banyak’ (Buddha Niciren Daisyonin)
Ada 4 komponen sukses yang perlu saya camkan dalam hidup saya yaitu :
1. Goal. Goal saya adalah menjadi penulis profesional yang produktif dan inspiratif yang bisa memberikan inspirasi perubahan positif bagi bangsa Indonesia khususnya dan dunia juga.
Tujuan jangka pendek : mengasah kemampuan menulis dan merintis karir profesional di media cetak yang berkaitan erat dengan dunia penulisan. Sambil membangun jaringan sosial dan bertemu dengan banyak orang yang memiliki kisah dan ilmu hidup mereka masing-masing. (kira-kira saya akan merintis karir ini minimal 5 tahun dari sekarang, agar benar-benar terasah kualitas penulisan saya).
Tujuan jangka panjang : menjadi penulis serba bisa (fiksi, non fiksi, naskah film dan sinetron, artikel sosial humanis politik), merilis minimal 10 buku yang bisa diterbitkan di kancah internasional, dan saya mau mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak yang sejuk, mendidik calon-calon penulis muda. Harapannya, agar Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang menghasilkan karya-karya sastra fiksi maupun nonfiksi yang kreatif dan inspiratif. (di saat usia 45 tahun, saya akan pindah ke kawasan Puncak yang dingin dan konsentrasi untuk menulis dan mengembangkan center menulis disana, bagi siapa saja yang ingin menulis, bisa ke Puncak dan menginap di asrama yang sudah saya siapkan).
2. Understanding The Environment
Teori Benchmarking
Untuk bisa mencapai tujuan utama, saya mencoba menemukan sosok teladan, sehingga saya bisa membandingkan diri saya dengan seseorang yang lebih hebat. Saya kagum dengan seorang penulis bernama Mitch Albom yang menulis buku “Five People You Met In Heaven”, “Tuesdays With Morrie”, karena tulisannya begitu inspiratif dan menggugah perubahan dalam hidup saya dan banyak pembaca lainnya.
Well, Mitch Albom tidak ada di Indonesia, sih. Saya juga kagum dengan penulis skenario Titien Watimena yang produktif menghasilkan karya-karya film, lalu Albertiene Endah yang semakin bersinar dengan karir penulisannya. Untuk bisa mengikuti jejak Albertiene Endah, saya sudah berada di jalur yang mirip dengannya yang memulai karir penulis di perusahaan saya bekerja saat ini, karena memang banyak kesempatan untuk mengasah potensi menulis di sini.
Selalu Ada Risiko
Risiko adalah sesuatu yang tidak pasti, dan saya menyadari beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam proses mencapai tujuan saya. Sejak usia 16 tahun saya sudah jatuh cinta dengan profesi menulis, lalu di usia 21 tahun saya magang di sebuah majalah, dan setelah lulus kuliah, saya terjun ke media televisi, belajar banyak hal yang berhubungan dengan menulis, salah satunya : menulis skenario film. Namun kenyataannya ada risiko yang harus siap saya hadapi untuk mencapai tujuan ini, yaitu :
- Siap hidup susah jika memutuskan untuk menjadi penulis lepas. Tahun 2006 saya mengambil keputusan nekad, dengan berhenti dari perusahaan, lalu memilih untuk fokus menulis. Itu berarti : tidak ada penghasilan untuk hidup sehari-hari, sehingga saya mulai stress dan depresi karena karya tulisan saya ditolak juga oleh penerbit.
- Siap mengalami penolakan jika tidak sesuai dengan permintaan pasar. Kini buku menjadi lahan bisnis sehingga tidak heran untuk merilis buku, memang perlu modal sendiri, kecuali karya saya memang benar-benar out of the box dan unik. Saya pernah ditawarkan untuk merilis buku, asalkan siap menjual sendiri 1000 buku saya ke kenalan saya sendiri. Saya menyerah, tidak berani ambil risiko ini, maklum tabungan pun pas-pasan. Akhirnya saya ambil keputusan untuk bekerja lagi sambil terus mengejar impian saya menjadi penulis profesional.
- Siap dikritik dan dibantai oleh publik. Pengalaman pertama saya tahun 2009 saya menulis sebuah artikel yang intinya menceritakan kesan saya melihat ibu memberikan ASI di tempat umum. Karena kesalahan judul dan kata, saya diteror dan dihina oleh hampir 80 pembaca, mereka marah karena tulisan saya seolah menghina para wanita yang memberikan ASI. Padahal maksud saya bukan itu, tapi mereka menganggap saya anti dengan ASI, ini pelajaran berharga, bahwa menjadi penulis berarti harus siap dimarahi atau dipenjara jika salah ketik, apalagi kondisi politik yang kadang masih sensitif, kalau menulis hal yang menghina seseorang, bisa langsung dituntut dan mungkin dipenjara.
“Adjustment to a change”, untuk bisa sukses, saya harus bisa cepat beradaptasi dengan perubahan, termasuk mengubah visi hidup saya sesuai dengan kenyataan yang ada. Saat saya nekad menjadi penulis lepas yang tidak bekerja kantoran, ternyata tidak sesuai dengan kondisi saya saat itu (tabungan belum memungkinkan saya untuk tidak bekerja tetap di kantor). Sehingga saya harus segera beradaptasi dan mencari solusi bagi masalah saya, yaitu dengan kembali bekerja kantoran.
Selain beradaptasi dengan perubahan, saya juga perlu menerapkan prinsip Market base (menurut Michael Focker) yaitu melihat pesaing di lingkungan sekitar saya berada. Ya ya ya, nama saya belum dikenal oleh publik, kecuali sejak kasus kesalahan tulisan saya, selebihnya nama saya tidak dikenal, tidak seperti Clara Ng, Albertiene Endah, atau Marga T yang dikenal karena tulisannya sukses di pasaran. Pesaing saya adalah para penulis senior yang sudah memiliki nama dan jam terbang melebihi saya, sehingga saya perlu menciptakan hal unik yang menjadi ciri khas saya, seperti Mitch Albom yang menjadi penulis berkarakter, dengan buku-buku inspiratifnya tentang kehidupan. Selain itu masyarakat Indonesia belum memiliki minat membaca yang tinggi, tidak seperti Singapura atau Amerika yang sudah terbiasa untuk melahap buku-buku tebal, selain komik atau novel picisan. Sejalan dengan tujuan saya untuk bisa mendirikan sekolah menulis di kawasan Puncak, saya berharap bisa mengasah minat membaca dan merangsang potensi menulis generasi muda khususnya dan para dewasa muda tua yang memiliki banyak kisah menarik tapi tidak mengerti bagaimana mencurahkannya ke dalam sebuah tulisan dan buku.
Selain itu untuk bisa menjadi penulis skenario film dan sinetron sesukses Titien Watimena, saya harus memiliki kemampuan dan energi konsisten yang luar biasa tinggi untuk bisa selesaikan 100 halaman naskah. Masalah yang sama, saya belum dikenal oleh para produser atau filmaker sehingga kemungkinan untuk bisa menulis film masih 20% saja. Syukurlah saya sudah kenal dengan beberapa sutradara hebat seperti Upi Avianto yang juga penulis naskah film yang sukses, Nia Dinata yang berhasil membangun karirnya di film, dan juga Titien Watimena penulis naskah film drama yang cocok dengan minat saya juga.
3. Resource Appraisal
Komponen ketiga adalah memahami diri saya dengan sedalam-dalamnya, seperti apa kata Socrates “Kenalilah Dirimu”.
Kalau saya tidak tahu kekuatan saya dimana, saya juga tidak tahu akan invest ke bidang apa. Saya menyadari potensi menulis saya berawal dari hobi saya menulis buku diary dan menulis artikel di internet, banyak yang merespon dan suka dengan tulisan saya. Saya pun mantap untuk menginvestasikan energi hidup saya di bidang penulisan dan juga media. Dua bidang ini saling berkaitan erat, sehingga pengalaman 5 tahun saya di bidang media televisi, cetak, film, pastinya akan mendukung proses pencapaian tujuan saya.
“Saya akan menang jika saya bisa mengatasi kelemahan saya”
Di sisi lain, saya tidak bisa pungkiri bahwa ada beberapa kelemahan dalam diri saya yang seringkali menghambat proses pencapaian tujuan saya sebagai penulis sukses, yaitu :
- Sensitif dengan kritikan. Saya mudah terpengaruh oleh komentar orang lain, khususnya yang negatif, sehingga ada masa-masa dimana saya bisa patah semangat jika melakukan kegagalan atau kesalahan fatal. Selain itu saya sering bermasalah dengan keyakinan diri sehingga mudah kuatir walaupun belum berjuang.
- Pembosan. Ini kelemahan yang sangat menghambat perkembangan karir sebagai penulis, biasanya kalau sedang menulis 1 tema, saya tidak tuntaskan lalu mulai berpikir ke tema lain, istilahnya “melompat-lompat sesuka hati”. Akibatnya, tidak ada tulisan yang benar-benar selesai, semuanya hanya setengah-setengah saja.
- Mudah terganggu dengan masalah pribadi. Saat mengalami masalah pribadi, seperti masalah konflik keluarga, saya sering terbawa emosi dan larut, lalu rasa percaya diri terkoyak dan jadi minder, karena tidak tahan dengan tekanan negatif atau kritikan atau keraguan dari orang-orang terdekat saya. Solusi yang pernah saya terapkan adalah dengan menutup telinga dan ingat selalu bahwa saya baik atau buruk pasti ada yang komentar, sehingga lebih baik saya tidak terlalu mengambil hati apa kata orang mengenai pilihan hidup saya.
4. Implementation
Tidak cukup hanya menuliskan impian hidup, jika tidak berusaha dan bertindak nyata. Selama 5 tahun terakhir ini saya merintis perjalanan yang mengarah pada visi hidup saya yaitu menjadi penulis yang bahagia dan mencurahkan hidup saya untuk dunia ini. Beberapa tindakan nyata yang telah saya lakukan, adalah :
1. Memilih karir sebagai penulis di sebuah majalah
2. Banyak membaca buku dari penulis yang saya teladani
3. Memperkaya pengetahuan, dengan lanjut kuliah S2 misalnya, sambil terus memperkaya kosa kata dan bahasa
4. Mengikuti kursus penulisan skenario film dengan Titien Watimena, rutin hadir dalam seminar film Jiffest yang menghadirkan penulis sukses yang sudah membuktikan karyanya.
5. Rutin menulis blog www.maeya.blogspot.com, dan posting untuk facebook maupun situs lain.
6. Banyak belajar dengan mereka yang sudah lebih dahulu sukses dan merintis karir di bidang penulisan.
Selain itu, saya perlu mengasah keunikan dan ciri khas dari kepribadian saya, karena :
“Kalau mau kompetitif, kita harus mempunyai sesuatu yang unik dan melebihi orang lain, agar tidak mudah diimitasi oleh orang lain”
Pengalaman hidup saya unik dan ini bisa menjadi modal saya untuk menjadi penulis berkarakter. Selain itu saya pernah menjadi ‘kutu loncat’ yang merasakan perubahan dinamis, mulai merasakan bekerja di televisi, menjadi sekertaris, guru SMA dan TK, marketing MLM, penulis skenario sinetron FTV, presenter televisi, reporter televisi sosial humanis, sampai menjadi reporter selebriti gosip. Saya pernah mengalami masalah keluarga yang cukup rumit, krisis percaya diri, sampai dengan krisis menentukan arah hidup. Pengalaman ini pasti akan dialami oleh banyak orang, sehingga tulisan saya pastinya akan bermanfaat bagi mereka yang merasakan hal yang pernah saya alami.
Saya menciptakan gaya bahasa dan penulisan saya agar menjadi ciri khas karakter penulisan saya yang beberapa waktu ini cenderung bergaya perenungan tapi tidak mengajari, dan saya banyak belajar dari Mitch Albom yang bisa menuliskan kata-kata inspiratif tanpa berkesan menggurui.
Kesimpulan : Strategi Manajemen Hidup Saya
1. Tidak berhenti mengenali visi hidup, kualitas positif dan negatif dari diri saya, dan mengikuti perkembangan lingkungan dan dunia tempat saya berada.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan kata hati dan bakat saya. Untuk mengambil keputusan dengan tepat, saya mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan memikirkan segala keputusan dengan prinsip sebab dan akibat. Selain itu saya menerapkan visualisasi ke masa depan, kira-kira keputusan saya saat ini akan membawa dampak seperti apa di beberapa tahun mendatang. Ini semua bisa dilakukan dalam kondisi jiwa yang tenang dan damai.
3. Tindakan nyata untuk menjadi seseorang yang kuat, tangguh, tidak mudah putus asa, tidak pernah berhenti berkarya setiap harinya dan terus menulis.
Tugas 1 – Strategi Manajemen Komunikasi – 21 September 2010
Tuesday, August 31, 2010
Sense of Honesty
Jakarta, 31 Agustus 2010
Dia : "Kok add fb aku lagi kan tadinya udah ada"
Jawab : "Iya, aku sengaja apus kamu dari list aku, karena aku males aja liatin status kamu, ngecheck status kamu udah in a relationship atau kaga, dan males aja, kamu nempel-nempel ke semua cewek, termasuk aku, tapi ya for fun, dan seolah olah kamu adalah dewa cinta yang baik hati. nah setelah aku udah bisa sadar kalau kamu itu hanya si petualang rasa, dan aku udah tau kamu bukan lelaki yang pas, baru deh aku add kamu lagi, ngerti loe!"
Dia : tidak membalas fb... permintaan maaf aku gara gara 4 tahun lalu aku bilang kalau cowok tuh harus bisa nyetir dong...
Jawab : "Ya udah aku apus aja fb kamu, lagian buat apa juga ya, kamu mau panas panasin aku kalau kamu udah engaged dengan dia? Hmmm kamu juga mau panas panasin aku kalau kamu udah jadian sama cewe seperti yang kamu lakukan di tahun 2006 dalam satu sms, lalu kamu juga tanya aku tahun lalu tahun 2009, kalau kalau cewe kamu itu udah pernah ML sama orang lain, gimana dong May, Hell No!!! Elo pikir! Shit, aku baru sadar, that was the foolest question ever from a charming guy seperti kamu. please deh loe, masa nanya gituan ke cewe sih, who do you think you are, masih virgin elo emangnya! atau frigid kale..."
Dia : tiba tiba misscall aku 2 minggu setelah orang tuanya meninggal dunia.
Jawab : "Shit, Im Afraid I`m still into him, I missed his kisses!!!! tapi I`m afraid, jangan jangan jangan jangan, ada maunya nih, mau pinj*m du*t???" maaf nih negatip thinking, soale kan itu bikin aku trauma, gara gara mau pinjem 500 rebu untuk bayar tagihan telpon yang diputus. Srrrrrrhhhh kok bisa ya ada hal seperti itu ..."
Sekian untuk kejujuran malam ini... Daaagggg
Dia : "Kok add fb aku lagi kan tadinya udah ada"
Jawab : "Iya, aku sengaja apus kamu dari list aku, karena aku males aja liatin status kamu, ngecheck status kamu udah in a relationship atau kaga, dan males aja, kamu nempel-nempel ke semua cewek, termasuk aku, tapi ya for fun, dan seolah olah kamu adalah dewa cinta yang baik hati. nah setelah aku udah bisa sadar kalau kamu itu hanya si petualang rasa, dan aku udah tau kamu bukan lelaki yang pas, baru deh aku add kamu lagi, ngerti loe!"
Dia : tidak membalas fb... permintaan maaf aku gara gara 4 tahun lalu aku bilang kalau cowok tuh harus bisa nyetir dong...
Jawab : "Ya udah aku apus aja fb kamu, lagian buat apa juga ya, kamu mau panas panasin aku kalau kamu udah engaged dengan dia? Hmmm kamu juga mau panas panasin aku kalau kamu udah jadian sama cewe seperti yang kamu lakukan di tahun 2006 dalam satu sms, lalu kamu juga tanya aku tahun lalu tahun 2009, kalau kalau cewe kamu itu udah pernah ML sama orang lain, gimana dong May, Hell No!!! Elo pikir! Shit, aku baru sadar, that was the foolest question ever from a charming guy seperti kamu. please deh loe, masa nanya gituan ke cewe sih, who do you think you are, masih virgin elo emangnya! atau frigid kale..."
Dia : tiba tiba misscall aku 2 minggu setelah orang tuanya meninggal dunia.
Jawab : "Shit, Im Afraid I`m still into him, I missed his kisses!!!! tapi I`m afraid, jangan jangan jangan jangan, ada maunya nih, mau pinj*m du*t???" maaf nih negatip thinking, soale kan itu bikin aku trauma, gara gara mau pinjem 500 rebu untuk bayar tagihan telpon yang diputus. Srrrrrrhhhh kok bisa ya ada hal seperti itu ..."
Sekian untuk kejujuran malam ini... Daaagggg
Tuesday, August 24, 2010
Sense of Alive
Jakarta, 24 Agustus 2010
- Saya melihat 1 lelaki berkeliling dengan pakaian kotor dekilnya, rambut juga kusut, dan di tengah hujan berjalan kaki sambil komat-kamit, dan biasanya orang menyebutnya "awas orang gila". But he`s alive, walaupun hanya melewati hari-hari berkeliling dan tidak pernah berhenti komat-kamit dan tidak mandi, tidak sikat gigi, dan tidak berbuat sesuatu untuk hidupnya. If you think that you spend most of your life with useless and meaningless things, be alert...oow apa bedanya ya dengan lelaki yang kerjaannya muter-muter doang di jalanan tanpa berbuat hal yang berarti dalam hidupnya?
- Seorang teman tiba-tiba bilang, "Saya mau pacaran backstreet! and I hate my parents!, and I need 'that`: Sex!" Saya terdiam sejenak dan melihat wajahnya, rambutnya kusam berminyak, kulitnya tidak semulus dulu, tanpa make up, cahaya wajahnya redup, and I can see that she`s not happy with her life. Baiklah, twenty something adalah fase yang sedang hot-hotnya hormon libido itu, tapi saya bilang pada dia, "Jadi elo yang ke rumah dia dan ke kamar dia dan elo juga yang membuka kesempatan itu pada dia?" Dia mengangguk sambil tersenyum dan blamed her as a bitch. Hell No! You`re not a bitch when you find yourself enjoy the sex, tapi masalahnya that man is just not the right man! Meski bolak balik bilang dia tau ini salah bla bla bla, I know dia sudah terlanjur terjebak pada perasaan semu, efek setelah menikmati sensasi Sex itu (oya, dia belum sampai ML siy, tapi baru tahap foreplay aja). She kept saying mau putus mau putus, tapi dia juga tetap mampir ke rumah lelaki itu. at the end of our chat, I just said to her, "wanita harus punya nilai harga tinggi, note that dear! siapa lagi yang bisa menghargai diri kita dengan sophisticated, kecuali diri kita sendiri, stop going to his room!" I hope she can keep it on her mind.
- sebuah sms datang beberapa minggu lalu, ayah dari seorang mantan kekasih saya meninggal, tapi maaf, saya tidak bisa datang ke pemakaman for some reasons : I want to come but I shouldn`t come, I need to come but I mustn`t come, so I didn`t come, and I only sent prayer to his father.
- Saya melihat 1 lelaki berkeliling dengan pakaian kotor dekilnya, rambut juga kusut, dan di tengah hujan berjalan kaki sambil komat-kamit, dan biasanya orang menyebutnya "awas orang gila". But he`s alive, walaupun hanya melewati hari-hari berkeliling dan tidak pernah berhenti komat-kamit dan tidak mandi, tidak sikat gigi, dan tidak berbuat sesuatu untuk hidupnya. If you think that you spend most of your life with useless and meaningless things, be alert...oow apa bedanya ya dengan lelaki yang kerjaannya muter-muter doang di jalanan tanpa berbuat hal yang berarti dalam hidupnya?
- Seorang teman tiba-tiba bilang, "Saya mau pacaran backstreet! and I hate my parents!, and I need 'that`: Sex!" Saya terdiam sejenak dan melihat wajahnya, rambutnya kusam berminyak, kulitnya tidak semulus dulu, tanpa make up, cahaya wajahnya redup, and I can see that she`s not happy with her life. Baiklah, twenty something adalah fase yang sedang hot-hotnya hormon libido itu, tapi saya bilang pada dia, "Jadi elo yang ke rumah dia dan ke kamar dia dan elo juga yang membuka kesempatan itu pada dia?" Dia mengangguk sambil tersenyum dan blamed her as a bitch. Hell No! You`re not a bitch when you find yourself enjoy the sex, tapi masalahnya that man is just not the right man! Meski bolak balik bilang dia tau ini salah bla bla bla, I know dia sudah terlanjur terjebak pada perasaan semu, efek setelah menikmati sensasi Sex itu (oya, dia belum sampai ML siy, tapi baru tahap foreplay aja). She kept saying mau putus mau putus, tapi dia juga tetap mampir ke rumah lelaki itu. at the end of our chat, I just said to her, "wanita harus punya nilai harga tinggi, note that dear! siapa lagi yang bisa menghargai diri kita dengan sophisticated, kecuali diri kita sendiri, stop going to his room!" I hope she can keep it on her mind.
- sebuah sms datang beberapa minggu lalu, ayah dari seorang mantan kekasih saya meninggal, tapi maaf, saya tidak bisa datang ke pemakaman for some reasons : I want to come but I shouldn`t come, I need to come but I mustn`t come, so I didn`t come, and I only sent prayer to his father.
Friday, August 20, 2010
Why she hates hospital
There's reasons why my mom hates hospital dreadly!
1. Her mom (=my grandmom) spent long time in hospital for a chronic kidney disease that makes their family lost every pennies to cure her, but at her 33 age she's dead. My mom was only 11 years old at that time and the last times my mom was the most naughty and stubborn of all kids so my grandmom always 'abused' my mom quite hard I bet. The death experience created a deep trauma for my mom, about love, life, and hospital. My grandpa was a doctor but he couldn't help either so everything just happened so. My mom turned out to be a antisocial freak, she couldn't believe in the tender love or a sincerity. it might be too late for a young girl to realize how meaningful a chance to be with a mother. So that's one reason... And since then my mom hates if I go to a hospital to see others. A fact that I didn't get the point why, after passing some years and stories, I understand very much about this, why she hates hospital. It always reminds her about her past foolness and mistakes, though I know that she's not totally wrong, I heard that my grandmom was a heavy gambler and a son obsesser, she didn't hope too much for a daughter. If I could meet her, one thing I want to do to my grandmom is to hug her. Yes she needs a hug, that's all.
2. Hospital needs money so my mom doesn't like it! Its better the money used for deposit saving so she gonna have profit donk!
3. She teaches us to be strong and healthy, don't bath too late, don't sleep too late, don't eat junk food, don't be too tired, on the other hand, she always did the opposite, bath at 11pm, sleep at 2am, eat junky fried food on the street, and always work too hard and watch tv too much, well contrary it happens, and a defense mechanism happens too, how should she save her words, how should she explain to us. Anyway its not a big deal actually, as we grow older, we automatically understand how to pamper ourselves well mom...
Get well soon mom, I love you, we love you so much!
1. Her mom (=my grandmom) spent long time in hospital for a chronic kidney disease that makes their family lost every pennies to cure her, but at her 33 age she's dead. My mom was only 11 years old at that time and the last times my mom was the most naughty and stubborn of all kids so my grandmom always 'abused' my mom quite hard I bet. The death experience created a deep trauma for my mom, about love, life, and hospital. My grandpa was a doctor but he couldn't help either so everything just happened so. My mom turned out to be a antisocial freak, she couldn't believe in the tender love or a sincerity. it might be too late for a young girl to realize how meaningful a chance to be with a mother. So that's one reason... And since then my mom hates if I go to a hospital to see others. A fact that I didn't get the point why, after passing some years and stories, I understand very much about this, why she hates hospital. It always reminds her about her past foolness and mistakes, though I know that she's not totally wrong, I heard that my grandmom was a heavy gambler and a son obsesser, she didn't hope too much for a daughter. If I could meet her, one thing I want to do to my grandmom is to hug her. Yes she needs a hug, that's all.
2. Hospital needs money so my mom doesn't like it! Its better the money used for deposit saving so she gonna have profit donk!
3. She teaches us to be strong and healthy, don't bath too late, don't sleep too late, don't eat junk food, don't be too tired, on the other hand, she always did the opposite, bath at 11pm, sleep at 2am, eat junky fried food on the street, and always work too hard and watch tv too much, well contrary it happens, and a defense mechanism happens too, how should she save her words, how should she explain to us. Anyway its not a big deal actually, as we grow older, we automatically understand how to pamper ourselves well mom...
Get well soon mom, I love you, we love you so much!
Sense of humanism
Jakarta, 21 Agustus 2010
She's just not ready to face some possibilities.... That's the reasons why she's been so so depressed cronically...
1. If the husband has the second wife. No wife could be ready with this.
2. If she has lost her job and no more money. Eventhough she has quite much deposits, but never enough for money rite.
3. If she should be ashamed when her life not as perfect and beautiful as other's. The dreams of most people are to have a happy marriage, to see their kids get married, and to hug their little grandkids.
4. If she should find that her husband trapped by a bank debt, more that one billion, yeah she's not ready to be poor again as many years a go when she should survive with limited money to earn family living.
5. If she should divorce and people know about this.
Am I ready for losing my money, car, anytime when the time has come?
I should say yes.
For the car, the house, the jewerly, everything... But one thing I believe strongly is that I will always be oke as long as I have this key, a law that can always recharges my soul battery...
Oke she's sleeping now after some panic and stress attack, and I'm sitting here with my prayers to her that everything's gonna be oke, just trust it and let everything go slightly... Love, marriage, money, are just absurdity for a while...
Regards me.
She's just not ready to face some possibilities.... That's the reasons why she's been so so depressed cronically...
1. If the husband has the second wife. No wife could be ready with this.
2. If she has lost her job and no more money. Eventhough she has quite much deposits, but never enough for money rite.
3. If she should be ashamed when her life not as perfect and beautiful as other's. The dreams of most people are to have a happy marriage, to see their kids get married, and to hug their little grandkids.
4. If she should find that her husband trapped by a bank debt, more that one billion, yeah she's not ready to be poor again as many years a go when she should survive with limited money to earn family living.
5. If she should divorce and people know about this.
Am I ready for losing my money, car, anytime when the time has come?
I should say yes.
For the car, the house, the jewerly, everything... But one thing I believe strongly is that I will always be oke as long as I have this key, a law that can always recharges my soul battery...
Oke she's sleeping now after some panic and stress attack, and I'm sitting here with my prayers to her that everything's gonna be oke, just trust it and let everything go slightly... Love, marriage, money, are just absurdity for a while...
Regards me.
Sense of relationship
Jakarta, 20 Agustus 2010
Saya sedang berpikir tenang, "jika sebuah hubungan pacaran atau pernikahan sudah tidak sehat dan mulai merusak kesehatan mental, mungkin akan lebih baik jika disudahi saja dan tidak dilanjutkan lagi, daripada membuat hidup jadi hancur". Perceraian atau perpisahan bisa jadi sebuah solusi terbaik bagi kedua belah pihak daripada bertahan demi sebuah komitmen.
Bertahun-tahun saya menganut prinsip hubungan pernikahan tidak boleh sampai cerai, karena pasti ada solusinya deh! Lagian kalau sifat kita berubah, pasangan pasti bisa berubah juga. Tapi the truth is "don't ever try to change someone if you can't change your own wish to change others". Kecuali Anda sudah total murni pasrah dan siap mengubah tapi siap juga kalau dia tidak akan berubah lah yaw. Ehmm entahlah ada orang yang sudah keterlaluan egois dan tidak ada sopan santun lagi, berbicara bahasa binatang pada pasangannya, do you think itu perlu dipertahankan? Contoh kalau tidak dikasih pinjam uang, lalu dia akan memaki 'manusia anjing bangsat', apakah bentuk hubungan pernikahan ini layak dipertahankan? Hmm saya belum menikah memang tapi saya berpikir sepertinya ini seperti killing machine yang menggerogoti jiwa step by step, slowly dan tak heran seorang sahabat saya, 38 tahun, meninggal dunia akibat kanker kronis, ternyata karena dia adalah korban kdrt suaminya selama 6 tahun, but she believed that a marriage may not be divorced, except by a death. Dan benar, she's dead. Bukan mengandai nih, tapi jika saja dia berani untuk keluar dari hubungan yang membuat matanya bengep ditonjok suami, mungkin dia masih bertahan meski dengan kanker payudara stadium 4 nya itu. I pray for her tonite and every women everywhere.... Take your very best care, cause we deserve a happiest life and love, we live not to kill ourselves rite...
Good nite
Saya sedang berpikir tenang, "jika sebuah hubungan pacaran atau pernikahan sudah tidak sehat dan mulai merusak kesehatan mental, mungkin akan lebih baik jika disudahi saja dan tidak dilanjutkan lagi, daripada membuat hidup jadi hancur". Perceraian atau perpisahan bisa jadi sebuah solusi terbaik bagi kedua belah pihak daripada bertahan demi sebuah komitmen.
Bertahun-tahun saya menganut prinsip hubungan pernikahan tidak boleh sampai cerai, karena pasti ada solusinya deh! Lagian kalau sifat kita berubah, pasangan pasti bisa berubah juga. Tapi the truth is "don't ever try to change someone if you can't change your own wish to change others". Kecuali Anda sudah total murni pasrah dan siap mengubah tapi siap juga kalau dia tidak akan berubah lah yaw. Ehmm entahlah ada orang yang sudah keterlaluan egois dan tidak ada sopan santun lagi, berbicara bahasa binatang pada pasangannya, do you think itu perlu dipertahankan? Contoh kalau tidak dikasih pinjam uang, lalu dia akan memaki 'manusia anjing bangsat', apakah bentuk hubungan pernikahan ini layak dipertahankan? Hmm saya belum menikah memang tapi saya berpikir sepertinya ini seperti killing machine yang menggerogoti jiwa step by step, slowly dan tak heran seorang sahabat saya, 38 tahun, meninggal dunia akibat kanker kronis, ternyata karena dia adalah korban kdrt suaminya selama 6 tahun, but she believed that a marriage may not be divorced, except by a death. Dan benar, she's dead. Bukan mengandai nih, tapi jika saja dia berani untuk keluar dari hubungan yang membuat matanya bengep ditonjok suami, mungkin dia masih bertahan meski dengan kanker payudara stadium 4 nya itu. I pray for her tonite and every women everywhere.... Take your very best care, cause we deserve a happiest life and love, we live not to kill ourselves rite...
Good nite
Thursday, August 12, 2010
Sense of Prayer
Jakarta, 12 Agustus 2010
Saya sedikit mengerti mengapa sebuah ajaran agama begitu penting bagi ketenangan jiwa saya. Malam ini saya mendadak sedih dan merasa sepi, kosong sekali. Bukan karena saya ada masalah, tenang... tapi saya baru saja melihat facebook beberapa teman lama, dan saya melihat banyak sekali kenyataan hidup yang tidak seindah yang kita harapkan.
Kematian...
Sebuah kata yang menakutkan bagi siapa saja yang mendengarnya, tetapi itu pasti terjadi, begitupula sebuah perubahan. Saya takut dengan perpisahan, dan setiap kali melihat orang-orang yang ada di sekitar saya, saya seringkali membersit sebuah pikiran (well, ini tidak baik sebenarnya, watch out your wishes, itu bisa jadi kenyataan). Saat melihat seseorang yang saya hormati, dan saya tahu dia sedang sakit parah dan harus menjalani kemoterapi yang berat, saya merasa sedih takut berpisah dengan dia, saya belum mau berpisah dengannya. Saat saya melihat seseorang dengan penampilan tua rentanya, saya kuatir jika saja dia akhirnya harus meninggalkan dunia dan tidak ada lagi dia! Husshshhh uda ah jangan mikir beginian, jadi serem aja, jam 12 malam pula.
Saya sayang dengan kehidupan ini, dan saya percaya akan selalu ada cinta dalam hidup ini, cinta yang membuat hidup ini terus ada, dan apapun yang terjadi cinta akan menjadi kunci dari semua kehidupan. Saya percaya itu.
Saya nggak tau nih mau nulis apa, tapi saya sadar kalau saya harus menulis dan menulis. Terima kasih pada hidup ini.
Tadi liat dress BEBE, hmmm keren, harganya 2 juta, lalu liat frame merk Tiffani n co seharga 14 juta, hahahaha lalu ada tshirt BEBE garis stripes hitam putih, kerenn, harganya 800 ribu, untung ada ITC hahaha, jadi bisa cari tembakannya. Entah apa yang menjadi nilai plus jika memakai baju bermerk mahal seperti itu, mungkinkah itu semua akan membuat hidup lebih bahagia?
Saya sudah cukup bahagia dengan kondisi saya saat ini : selesai pulang kerja, naik busway, lalu di rumah masak air panas, sambil makan nasi, dan nonton Bukan Empat Mata bersama mama, lalu mandi dengan air hangat, lalu membersihkan wajah, rebahan sejenak, lalu segera bangkit dan berdoa menyebut Nammyohorengekyo, lalu selesai doa saya menikmati kesejukan kamar saya, my private room, menulis dan menyiapkan energi untuk besok kembali bekerja. Haruskah bahagia dengan membeli sebuah gaun seharga 2 juta atau sebuah tshirt seharga hampir 1 juta, ya nggak bisa komentar banyak sih, tapi yang pasti model dresssnya keren abis!!!!!!!
Biarlah semua berjalan seperti aliran airr mengalir.. terima kasih.
Good Nite
Saya sedikit mengerti mengapa sebuah ajaran agama begitu penting bagi ketenangan jiwa saya. Malam ini saya mendadak sedih dan merasa sepi, kosong sekali. Bukan karena saya ada masalah, tenang... tapi saya baru saja melihat facebook beberapa teman lama, dan saya melihat banyak sekali kenyataan hidup yang tidak seindah yang kita harapkan.
Kematian...
Sebuah kata yang menakutkan bagi siapa saja yang mendengarnya, tetapi itu pasti terjadi, begitupula sebuah perubahan. Saya takut dengan perpisahan, dan setiap kali melihat orang-orang yang ada di sekitar saya, saya seringkali membersit sebuah pikiran (well, ini tidak baik sebenarnya, watch out your wishes, itu bisa jadi kenyataan). Saat melihat seseorang yang saya hormati, dan saya tahu dia sedang sakit parah dan harus menjalani kemoterapi yang berat, saya merasa sedih takut berpisah dengan dia, saya belum mau berpisah dengannya. Saat saya melihat seseorang dengan penampilan tua rentanya, saya kuatir jika saja dia akhirnya harus meninggalkan dunia dan tidak ada lagi dia! Husshshhh uda ah jangan mikir beginian, jadi serem aja, jam 12 malam pula.
Saya sayang dengan kehidupan ini, dan saya percaya akan selalu ada cinta dalam hidup ini, cinta yang membuat hidup ini terus ada, dan apapun yang terjadi cinta akan menjadi kunci dari semua kehidupan. Saya percaya itu.
Saya nggak tau nih mau nulis apa, tapi saya sadar kalau saya harus menulis dan menulis. Terima kasih pada hidup ini.
Tadi liat dress BEBE, hmmm keren, harganya 2 juta, lalu liat frame merk Tiffani n co seharga 14 juta, hahahaha lalu ada tshirt BEBE garis stripes hitam putih, kerenn, harganya 800 ribu, untung ada ITC hahaha, jadi bisa cari tembakannya. Entah apa yang menjadi nilai plus jika memakai baju bermerk mahal seperti itu, mungkinkah itu semua akan membuat hidup lebih bahagia?
Saya sudah cukup bahagia dengan kondisi saya saat ini : selesai pulang kerja, naik busway, lalu di rumah masak air panas, sambil makan nasi, dan nonton Bukan Empat Mata bersama mama, lalu mandi dengan air hangat, lalu membersihkan wajah, rebahan sejenak, lalu segera bangkit dan berdoa menyebut Nammyohorengekyo, lalu selesai doa saya menikmati kesejukan kamar saya, my private room, menulis dan menyiapkan energi untuk besok kembali bekerja. Haruskah bahagia dengan membeli sebuah gaun seharga 2 juta atau sebuah tshirt seharga hampir 1 juta, ya nggak bisa komentar banyak sih, tapi yang pasti model dresssnya keren abis!!!!!!!
Biarlah semua berjalan seperti aliran airr mengalir.. terima kasih.
Good Nite
Monday, August 09, 2010
Sense of Mothering
Jakarta, 9 Agustus 2010 ...
Tadi saya berdoa dalam hati, saya ingin hidup saya lebih dari sekedar hal yang biasa saja, melewati menit-menit hanya dengan sesuatu yang biasa. Saya ingin lebih dari itu. Saya tidak mau hidup hanya sekedar duduk, tidur sambil melihat foto-foto di BB, lalu melihat sms-sms lama yang berkesan, lalu malam larut, dan akhirnya ngantuk dan wajib tidur, begitu saja. Inilah yang selama ini saya cari, sebuah kesadaran dan tekad untuk membuat hidup ini tidak sekedar hidup ala kadarnya. Yes.. Pasti ada bentuk hidup yang ideal yang bisa menyisakan sejarah besar bagi hidup saya di saat saya menjadi abu nantinya.
PS. ada sebuah hasil karya dari ibu saya, sebuah selimut yang direpackage, ini dijahit ulang dan hasilnya lihat .. jadi girly banget kan ... :)
Tadi saya berdoa dalam hati, saya ingin hidup saya lebih dari sekedar hal yang biasa saja, melewati menit-menit hanya dengan sesuatu yang biasa. Saya ingin lebih dari itu. Saya tidak mau hidup hanya sekedar duduk, tidur sambil melihat foto-foto di BB, lalu melihat sms-sms lama yang berkesan, lalu malam larut, dan akhirnya ngantuk dan wajib tidur, begitu saja. Inilah yang selama ini saya cari, sebuah kesadaran dan tekad untuk membuat hidup ini tidak sekedar hidup ala kadarnya. Yes.. Pasti ada bentuk hidup yang ideal yang bisa menyisakan sejarah besar bagi hidup saya di saat saya menjadi abu nantinya.
PS. ada sebuah hasil karya dari ibu saya, sebuah selimut yang direpackage, ini dijahit ulang dan hasilnya lihat .. jadi girly banget kan ... :)
Sunday, August 08, 2010
Sense of Happiness
Jakarta, 8 Agustus 2010
I just came back from my best friend`s wedding, one of the most influential in my life. Terima kasih, hehehe saya mendapatkan doorprize belanja 200 ribu karena memenangkan kuiz menulis quote untuk sahabat saya ini.
Malam ini entah ya, saya merasa begitu tenang dan penuh dengan serenity banget, yes, ini yang namanya dunia Buddha, saya yakin itu, that`s why saya selalu mendengar bahwa materi segunung apapun tidak akan bisa membeli sebuah perasaan, yaitu perasaan Buddha, dimana tidak ada lagi kebahagiaan relatif yang mengikat perasaan ini. Honest to say, untuk menjadi bahagia itu sebenarnya butuh usaha ekstra rajin, sama seperti usaha untuk menjadi sehat dan langsing, dan juga usaha untuk menjadi orang sukses dan kaya raya. Untuk menjadi bahagia, bisa pakai jalan pintas yaitu memenuhi apapun yang kita mau sampai terpuaskan, atau pakai jalan yang lebih rumit tapi dijamin hasilnya akan memuaskan dan tahan lama. Sama seperti kalau mau langsing cara pintas adalah dengan makan obat pelangsing atau suntik atau sedot lemak, tetapi kalau mau langsing yang everlasting dan sehat, yaitu dengan berolahraga, push up, sit up, body combat, atau treadmill secara rutin. Untuk bahagia yang everlasting, membutuhkan usaha tekun dan rutin dan konsisten, memaintain terus kualitas dari kebahagiaan itu. Saya merasa bahagia kalau : ...
1. Menjelang liburan menyenangkan
2. Berkumpul dan reuni dengan sahabat-sahabat kesayangan saya
3. Berpetualang dan kemping merasakan perjuangan senasib dengan teman-teman saya
4. Setelah lelah, gereyengan mau pingsan, badan pegel, kaki sakit, lalu saya cuci muka dan kaki dengan bersih, lalu segera berbaring di atas tempat tidur yang nyaman dengan udara yang sejuk
5. Menyadari bahwa saya tidak pernah sendiri dalam hidup ini, saya punya keluarga, sahabat, dan orang-orang yang bisa saya hubungi setiap waktu dan kapanpun saya merindukan mereka
6. Bisa menyelesaikan tanggung jawab dengan baik dan perasaan bahagia ..
Bagaimana dengan perasaan bahagia setelah mendapatkan blackberry, laptop putih impian, atau gaun (X)SML favorit saya? Ya ya ya, perasaan positif dan puas pasti ada, tapi tidak seawet sensasi dari keenam kondisi di atas.
Saya bahagia karena saya tidak perlu takut lagi, apapun yang terjadi dan masalah seperti apapun, saya tahu saya harus kemana, saya tahu saya harus berdoa apa, saya tahu ada satu mantera yang bisa saya percaya dan pegang, saya percaya nasib saya pun bisa saya bentuk dengan selalu mengikuti alur hukum alam semesta ini. Yes, Nammyohorengekyo.
Saya bahagia saat melihat sahabat saya menikah dengan seorang lelaki yang menyayanginya, ini sebuah perasaan yang paling sulit sebenarnya, untuk bisa merasakan kebahagiaan orang lain. Biasanya saya cenderung sedih melihat orang lain lebih bahagia, karena saya serasa sendiri tertinggal tidak ada lagi teman seperjuangan. Tapi di hari ini saya totally merasa bahagia melihat pernikahan sahabat saya itu, karena saya sadar betul bahwa itulah karma dan hasil perjuangan sahabat saya, saya ingat suka dukanya untuk bisa sampai pada tahap ini. Saya juga semakin tenang dan bahagia setiap kali saya sadar, saya pun pasti bisa menciptakan kebahagiaan ala saya, sebuah pernikahan yang indah juga, ala saya, dan tidak perlu membandingkan hidup saya dengan hidup orang lain, yes, I deserve a happy life and love. Hooammm.. Good Nite, terima kasih atas keindahan dari kesadaran ini, bahwa saya layak bahagia, begitu juga Anda semua ya, teman-teman.
Friday, August 06, 2010
Sense of beauty
Jakarta, 7 Agustus 2010
Di sebuah area Otista ada sebuah klinik kecantikan yang sudah laris sejak hampir 20 tahun lalu, dan jam prakteknya dimulai pk23-1 pagi saja, ada juga shift siang di hari tertentu, dan selalu antri! Namun ada banyak keanehan, asli deh aneh banget dari klinik ini :
1. Tidak ada sistem pendaftaran tapi sistem sesuka hati seorang ibu yang mengandalkan memorinya, kalo dia kenal, dia suruh masuk duluan, dan kalau belanja minuman kaleng atau oksi atau bacang telur puyuh, biasanya akan diprioritaskan!
2. Pasiennya adalah wanita muda usia 28 tahun - 50an dan kebanyakan mereka tuh cantik dan mulus mulus kulitnya, sedangkan ini kan dokter kulit, ada juga sih yang kulitnya berjerawat parah tapi itu bisa dihitung deh jumlahnya.
3. Katanya kalau begadang bisa bikin kulit berjerawat dan bisa menimbulkan penyakit kronis seperti kanker ataupun apa deh, oow riset ini sepertinya harus dikaji ulang karena hampir semua pasien yang rutin ke dokter ini justru sehat dan hasil medical check up selalu bagus. Malah ada yang tidak pernah suntik ini, hidup teratur, malah terserang penyakit yang aneh-aneh! Selain itu mereka yang sudah disuntik disini akan terlihat makin segar dan percaya diri.
Sayangnya saya tidak bisa masuk ke dalam, penjaga nya jutek abis mungkin karena saya hanya beli 2 minuman kaleng saja dengan total 15 ribuy. Jadi wanita ini kesini untuk??????????????????? Weirddddd
Di sebuah area Otista ada sebuah klinik kecantikan yang sudah laris sejak hampir 20 tahun lalu, dan jam prakteknya dimulai pk23-1 pagi saja, ada juga shift siang di hari tertentu, dan selalu antri! Namun ada banyak keanehan, asli deh aneh banget dari klinik ini :
1. Tidak ada sistem pendaftaran tapi sistem sesuka hati seorang ibu yang mengandalkan memorinya, kalo dia kenal, dia suruh masuk duluan, dan kalau belanja minuman kaleng atau oksi atau bacang telur puyuh, biasanya akan diprioritaskan!
2. Pasiennya adalah wanita muda usia 28 tahun - 50an dan kebanyakan mereka tuh cantik dan mulus mulus kulitnya, sedangkan ini kan dokter kulit, ada juga sih yang kulitnya berjerawat parah tapi itu bisa dihitung deh jumlahnya.
3. Katanya kalau begadang bisa bikin kulit berjerawat dan bisa menimbulkan penyakit kronis seperti kanker ataupun apa deh, oow riset ini sepertinya harus dikaji ulang karena hampir semua pasien yang rutin ke dokter ini justru sehat dan hasil medical check up selalu bagus. Malah ada yang tidak pernah suntik ini, hidup teratur, malah terserang penyakit yang aneh-aneh! Selain itu mereka yang sudah disuntik disini akan terlihat makin segar dan percaya diri.
Sayangnya saya tidak bisa masuk ke dalam, penjaga nya jutek abis mungkin karena saya hanya beli 2 minuman kaleng saja dengan total 15 ribuy. Jadi wanita ini kesini untuk??????????????????? Weirddddd
Sense of enjoyment
Jakarta, 6 Agustus 2010
Yipppie friday is today, tomorrow is holiday, saya selalu merasa senang dengan suasana liburan, tak berarti saya tak suka dengan hari kerja, tapi tetap ada sensasi senang kalau libur, karena bisa bangun agak siang, berleha-leha di tempat tidur sampai terasa gerah matahari, dan bisa bebas dari kemacetan jakarta sejenak.
Saya juga senang dengan suasana menjelang bulan puasa karena itu mendekati liburan panjang lebaran juga, dan walau tidak merayakan lebaran saya bisa ikut merasakan gejolak bahagia para pelaksana puasa. Selain lebaran, saya selalu suka dengan liburan natal dimana saya tak akan lupa dengan adegan film home alone macaulay culkin yang jadi favorit saya. Pohon cemara, lampu warna warni, sinterklas, dan salju....
Impian saya bisa ke paris hmmm menikmati malam natal, kalau dulu impian natal di Jepang karena nonton film Ordinary PeopleN ternyata di tahun 2003 saya kesana tidak ada perayaan Natal, well fyi tidak ada libur dan peringatan hari Natal di Jepang, kecuali suasana dinginnya yang mirip. Lalu di tahun 2004 saya juga menikmati Desember di negri China, sama seperti Jepang, tidak ada peringatan Natal, so saya masih penasaran dengan Paris, mustinya sih ada ya peringatan Natal, moga moga tahun 2012 impian ke Paris bisa kesampean yah hmmmm my honeymoon perhaps?? :)
Selanjutnya adalah berlibur ke tempat-tempat baru seperti kota Salatiga atau Lombok juga menjadi agenda saya yang belum kesampaian, menikmati angin dan udara sejuk akan selalu menyenangkan. Bersama keluarga saya rutin ke Puncak, di vila tante menginap. Air dingin, hawa dingin, makan siang dengan lalapan sambal terasi, lalu tidur siang di ranjang yang adem, sorenya berenang di kolam renang yang dingin, malamnya nonton tv lalu mampir ke fo sejenak dan makan jagung panas pedas, hmmm lalu tidur deh.....
Saya simpulkan ternyata saya suka dengan cuaca dingin, winter, adem, pakai jaket wool, sweater, scarf, I love it, berarti saya berpikir kalau saya punya rumah di Puncak Pass, everyday is like holiday, saya suka tempat adem dan dingin yang bisa bikin kulit saya bersih dan putih bersinar. Hmmm bagaimana jika tinggal di Puncak tapi bekerja di Kuningan jakarta? Why not.... Tinggal naik tol aja tuh so enak dong.......macet di jumat sabtu minggu nah tinggal deh di Jakarta, selebihnya enjoy the Puncak atau sebaliknya pas hari kerja di Jakarta, lalu weekend pulang ke rumah di Puncak? Letss see di Sentul atau Bogor sudah lumayan dingin sih tapi tol macet gokillllN mending mikir mikir deh.....
Di paris pakai sepatu wool, sweater dan jaket luar, sarung tangan, topi, scarf, dan juga pakai lotion biar kulit tidak kering yah. Sooo tunggu saja ya cerita nyata saya berkunjung ke Paris di malam Natal.... Hhmmmmmm pasti bisaaa
Happy holiday, asik loh berkhayal liburan di suasana dingin bekas hujan gerimis di Jakarta seperti sekarang ini...
Yipppie friday is today, tomorrow is holiday, saya selalu merasa senang dengan suasana liburan, tak berarti saya tak suka dengan hari kerja, tapi tetap ada sensasi senang kalau libur, karena bisa bangun agak siang, berleha-leha di tempat tidur sampai terasa gerah matahari, dan bisa bebas dari kemacetan jakarta sejenak.
Saya juga senang dengan suasana menjelang bulan puasa karena itu mendekati liburan panjang lebaran juga, dan walau tidak merayakan lebaran saya bisa ikut merasakan gejolak bahagia para pelaksana puasa. Selain lebaran, saya selalu suka dengan liburan natal dimana saya tak akan lupa dengan adegan film home alone macaulay culkin yang jadi favorit saya. Pohon cemara, lampu warna warni, sinterklas, dan salju....
Impian saya bisa ke paris hmmm menikmati malam natal, kalau dulu impian natal di Jepang karena nonton film Ordinary PeopleN ternyata di tahun 2003 saya kesana tidak ada perayaan Natal, well fyi tidak ada libur dan peringatan hari Natal di Jepang, kecuali suasana dinginnya yang mirip. Lalu di tahun 2004 saya juga menikmati Desember di negri China, sama seperti Jepang, tidak ada peringatan Natal, so saya masih penasaran dengan Paris, mustinya sih ada ya peringatan Natal, moga moga tahun 2012 impian ke Paris bisa kesampean yah hmmmm my honeymoon perhaps?? :)
Selanjutnya adalah berlibur ke tempat-tempat baru seperti kota Salatiga atau Lombok juga menjadi agenda saya yang belum kesampaian, menikmati angin dan udara sejuk akan selalu menyenangkan. Bersama keluarga saya rutin ke Puncak, di vila tante menginap. Air dingin, hawa dingin, makan siang dengan lalapan sambal terasi, lalu tidur siang di ranjang yang adem, sorenya berenang di kolam renang yang dingin, malamnya nonton tv lalu mampir ke fo sejenak dan makan jagung panas pedas, hmmm lalu tidur deh.....
Saya simpulkan ternyata saya suka dengan cuaca dingin, winter, adem, pakai jaket wool, sweater, scarf, I love it, berarti saya berpikir kalau saya punya rumah di Puncak Pass, everyday is like holiday, saya suka tempat adem dan dingin yang bisa bikin kulit saya bersih dan putih bersinar. Hmmm bagaimana jika tinggal di Puncak tapi bekerja di Kuningan jakarta? Why not.... Tinggal naik tol aja tuh so enak dong.......macet di jumat sabtu minggu nah tinggal deh di Jakarta, selebihnya enjoy the Puncak atau sebaliknya pas hari kerja di Jakarta, lalu weekend pulang ke rumah di Puncak? Letss see di Sentul atau Bogor sudah lumayan dingin sih tapi tol macet gokillllN mending mikir mikir deh.....
Di paris pakai sepatu wool, sweater dan jaket luar, sarung tangan, topi, scarf, dan juga pakai lotion biar kulit tidak kering yah. Sooo tunggu saja ya cerita nyata saya berkunjung ke Paris di malam Natal.... Hhmmmmmm pasti bisaaa
Happy holiday, asik loh berkhayal liburan di suasana dingin bekas hujan gerimis di Jakarta seperti sekarang ini...
Thursday, August 05, 2010
Sense of fashion
Jakarta, 5 Agustus 2010
Sejak 20an tahun lalu saya selalu diajarkan untuk mengasah kepintaran fashion, bagaimana memilih pakaian sampai pernak pernik yang menampilkan keindahan perempuan. Tapi saya jarang menggubris, kaos kutang robek dan celana dalam longgar terlalu nyaman untuk saya tinggalkan, ditambah lagi kaos barong tipis yang adem dan melongo di bagian dada dan ketiak. Well beranjak masuk ke sekolah, kita semua memakai seragam wajib, Нɑнaнɑ=Dнaнaɑº°˚ ˚°º≈=)) =)) =))Нɑнaнɑ=Dнaнaɑº°˚ ˚°º≈=)) =)) =)) syukurlah berarti tidak pusing memikirkan mau pakai baju apa dong, kecuali menjelang pesta perpisahan sekolah dan juga pesta ulang tahun 17 tahun yang biasanya diadakan di hotel berbintang yang mewah atau semi mewah. Menjelang pesta, saya kelabakan mencari gaun, sepatu, tas, salon untuk menata rambut, biasanya saya akan pinjam milik ibu. Mulai dari tas, gaun dari tante, salon dekat rumah yang murah. Karena saya tidak pernah memperhatikan kecerdasan fashion dan hanya sibuk mengasah kecerdasan intelektual, akhirnya saya pernah melakukan kesalahan-kesalahan berikut ini :
Sepatu highheels saya patah saat sedang menari di pesta sweet seventeen.
Tas merah milik ibu talinya putus saat saya sedang antri tiket nonton dengan gebetan saya.
Dan saya pernah salah kostum saat pesta perpisahan smp, yaitu saya memakai kemeja warna silver genjreng dipadukan dengan rok jeans biru, asli itu salah kostum banget.
Saat kondangan pun sering salah kostum, pakai sepatu keds dipadukan baju dress mini. Saya tidak pernah tau bagaimana memilih pakaian yang benar sampai akhirnya saya menyadari fashion pun perlu diasah dan tidak bisa berkembang dengan alamiah. Saya perlahan memperhatikan gaya pakaian orang lain tapi kok tidak sreg di saya, betis saya besar dan pinggul saya besar, tidak cocok pakai rok mini, kemudian saya menemukan juga apa yang saya butuhkan untuk kepintaran fashion, yaitu saya harus tau karakter dan image yang terpancar dari jiwa saya. Saya tipe tenang, butuh kenyamanan, rindu petualangan, tetapi tetap haus akan perhatian, untuk itu celana panjang akan lebih cocok bagi saya yang butuh kenyamanan ekstra, dan sepatu flatshoes juga menemani pergerakan saya yang serba cepat.
Berkat bantuan dan pengaruh teman-teman terdekat pula saya belajar bahwa saya perlu juga make up simple yaitu bedak, eyeshadow, eyeliner, eyebrow, dan lipstik warna soft. Untuk baju saya sedang fanatik dengan merk (X)SML dan cottonink karena modelnya sederhana, cocok dengan saya yang suka dengan hal simple tapi elegan dan berkelas, pilihan ini cocok banget deh buat saya.
Untuk baju pesta : sebastian masih menjadi andalan saya, modelnya maksudnya loh, contek model lalu bawa ke tukang jahit.
Model rambut : senyaman mungkin karena mudah lepek dan berminyak.
Makeup saya percayakan pada bodyshop whitemusk untuk fragrance, maybelline untuk lipstick, eyeliner revlon dan juga tea tree face cleanser tonic yang memberikan efek relaksasi cukup menenangkan bagi wajah saya.
Untuk tas sebenarnya saya tergila gila dengan gucci ataupun coach tapi itu nanti saja deh kalau sudah waktunya.
Kalau semuanya sudah saya dapat, apalagi yang harus saya kejar dalam hidup ini?
Saya mau investasi rumah cozy di puncak cipanas, dekat pegunungan deh, plus akan menjadi pusat training dan penenangan diri disana. Duh makin berkhayal aja nih jadinya.
Daster, piyama, underwear, sepatu, sampai dengan rumah idaman. Ada disini. Thank you
Sejak 20an tahun lalu saya selalu diajarkan untuk mengasah kepintaran fashion, bagaimana memilih pakaian sampai pernak pernik yang menampilkan keindahan perempuan. Tapi saya jarang menggubris, kaos kutang robek dan celana dalam longgar terlalu nyaman untuk saya tinggalkan, ditambah lagi kaos barong tipis yang adem dan melongo di bagian dada dan ketiak. Well beranjak masuk ke sekolah, kita semua memakai seragam wajib, Нɑнaнɑ=Dнaнaɑº°˚ ˚°º≈=)) =)) =))Нɑнaнɑ=Dнaнaɑº°˚ ˚°º≈=)) =)) =)) syukurlah berarti tidak pusing memikirkan mau pakai baju apa dong, kecuali menjelang pesta perpisahan sekolah dan juga pesta ulang tahun 17 tahun yang biasanya diadakan di hotel berbintang yang mewah atau semi mewah. Menjelang pesta, saya kelabakan mencari gaun, sepatu, tas, salon untuk menata rambut, biasanya saya akan pinjam milik ibu. Mulai dari tas, gaun dari tante, salon dekat rumah yang murah. Karena saya tidak pernah memperhatikan kecerdasan fashion dan hanya sibuk mengasah kecerdasan intelektual, akhirnya saya pernah melakukan kesalahan-kesalahan berikut ini :
Sepatu highheels saya patah saat sedang menari di pesta sweet seventeen.
Tas merah milik ibu talinya putus saat saya sedang antri tiket nonton dengan gebetan saya.
Dan saya pernah salah kostum saat pesta perpisahan smp, yaitu saya memakai kemeja warna silver genjreng dipadukan dengan rok jeans biru, asli itu salah kostum banget.
Saat kondangan pun sering salah kostum, pakai sepatu keds dipadukan baju dress mini. Saya tidak pernah tau bagaimana memilih pakaian yang benar sampai akhirnya saya menyadari fashion pun perlu diasah dan tidak bisa berkembang dengan alamiah. Saya perlahan memperhatikan gaya pakaian orang lain tapi kok tidak sreg di saya, betis saya besar dan pinggul saya besar, tidak cocok pakai rok mini, kemudian saya menemukan juga apa yang saya butuhkan untuk kepintaran fashion, yaitu saya harus tau karakter dan image yang terpancar dari jiwa saya. Saya tipe tenang, butuh kenyamanan, rindu petualangan, tetapi tetap haus akan perhatian, untuk itu celana panjang akan lebih cocok bagi saya yang butuh kenyamanan ekstra, dan sepatu flatshoes juga menemani pergerakan saya yang serba cepat.
Berkat bantuan dan pengaruh teman-teman terdekat pula saya belajar bahwa saya perlu juga make up simple yaitu bedak, eyeshadow, eyeliner, eyebrow, dan lipstik warna soft. Untuk baju saya sedang fanatik dengan merk (X)SML dan cottonink karena modelnya sederhana, cocok dengan saya yang suka dengan hal simple tapi elegan dan berkelas, pilihan ini cocok banget deh buat saya.
Untuk baju pesta : sebastian masih menjadi andalan saya, modelnya maksudnya loh, contek model lalu bawa ke tukang jahit.
Model rambut : senyaman mungkin karena mudah lepek dan berminyak.
Makeup saya percayakan pada bodyshop whitemusk untuk fragrance, maybelline untuk lipstick, eyeliner revlon dan juga tea tree face cleanser tonic yang memberikan efek relaksasi cukup menenangkan bagi wajah saya.
Untuk tas sebenarnya saya tergila gila dengan gucci ataupun coach tapi itu nanti saja deh kalau sudah waktunya.
Kalau semuanya sudah saya dapat, apalagi yang harus saya kejar dalam hidup ini?
Saya mau investasi rumah cozy di puncak cipanas, dekat pegunungan deh, plus akan menjadi pusat training dan penenangan diri disana. Duh makin berkhayal aja nih jadinya.
Daster, piyama, underwear, sepatu, sampai dengan rumah idaman. Ada disini. Thank you
Wednesday, August 04, 2010
Sense of Confession
Jakarta, 4 Agustus 2010
Bagaimana rasanya mengakui kesalahan di masa lalu yang memalukan? Pastinya sulit dan berat hehehehe, saya merasa bersyukur karena sudah sering melakukan banyak hal gila dalam hidup ini. Beberapa kali selamat dari kesalahan fatal dalam hidup yang mungkin merusak hidup saya saat ini. Kini saya merasa lapang karena saya menggenggam semua kumpulan kesalahan itu dan siap melepasnya ke angkasa bebas. Yaaa this is me, this was me, and here I am... Seru ya... rahasia-rahasia ini antara penting dan tidak penting untuk diceritakan, tapi bagi siapapun yang membacanya ssstttt.... keep it as a secret ya, kalau kamu melihat saya, jangan jadi jijik, atau hina, hmm anggap saja ini adalah kisah-kisah anak balita yang memang pernah ngompol, ee di tempat tidur, hmm atau pernah membanting barang sampai pecah berkeping-keping.
Waktu kecil, saya pernah melakukan 1 permainan berbahaya dan menjijikkan tapi seru hehehe jadi caranya begini, masukkan jari kamu ke dalam dubur, lalu arahkan jemari itu ke hidung dan rasakan aromanya hehehe, jorok? Ok ini belum ada apa apanya, step selanjutnya adalah masukkan jari kamu ke dalam dubur kamu lalu arahkan jemari itu ke hidung orang lain yang sedang tertidur lelap wkwkwkwkwk...edan memang ya, tapi yes, saya pernah melakukan permainan gila ini dengan kakak lelaki saya. Permainan selanjutnya adalah eksperimen upil di hidung, jadi adonlah upil terbaik kamu lalu segera lahap ke dalam mulut hahahaha, yes jijik pastinya, ini bisa jadi pelajaran nanti ya kalau sudah punya anak! Ingat, nggak usah merasa jijik pada saya atau siapapun yang pernah melakukan ini, karena ini hanya masa lalu. Hal lain yang pernah saya lakukan bersama kakak saya adalah mencuri di sebuah toko stationary bernama Glenn di Gajah Mada Plaza, caranya adalah lihat lihat dan incar barang mana yang ingin kamu bawa, saya memilih stiker berbulu, sedangkan kakak saya memilih pensil mekanik. Kalau sudah dimasukkan ke dalam kantong, segera berjalan keluar perlahan dan segera lariiiii... Tahu apa yang terjadi? Kakak saya berlari dan pensil mekanik terjatuh, lalu ada yang berteriak, dan kakak saya tersentak dan segera berlari kabuuuurrrr... bagaimana dengan saya? stiker bulu aman di tangan saya, tetapi saya segera mencari tong sampah dan saya buang.. KAbuuuuuuurrrrr.... kira kira saya berumur 8 atau 9 tahun, dan saat itu ibu saya sedang asyik-asyiknya berkeliling mencari barang.
Mencuri selanjutnya. Hmm ini memalukan, tapi ya sudahlah harus saya ceritakan, di tahun 2004, hal gila lainnya adalah suatu saat di sebuah hotel bintang 3 saya dan kakak menginap, lalu saya mencolong kesetan kaki di kamar mandi hotel, saya masukkan ke dalam koper, dan orang hotel tahu itu! Tapi saya tidak mengaku, berdebat terus dan bilang kalau saya tidak mengambilnya. (sssttt...padahal saya yang ambil, sih, itu harganya kira kira 15 ribuan doang sebenernya) dan itu kejadian di China, jadi dia juga nggak berani macam-macam, lagian bahasa susah dimengerti. Ok, malu banget, since that year, saya berjanji tidak akan pernah lagi mencuri. Pertanyaannya, gila ya emang nggak bisa beli kesetan sendiri apa? Sampe segitu kerenya loe!!!! Ya bukan kere, tapi pelit dan hemat, walau sedikit jahat, eh banyak deh jahatnya. Maafkan, kesetan itu saya tinggal di asrama saat saya kembali ke Indonesia Daaaaa....
Sakit perut dan kebablasan deh di dalam sebuah taxi. Di suatu pagi perut ini dingin dan mules, ingin sekali buang air, tapi jalanan macet, saya menahan nafas, ayo tidur, biar mulesnya ilang, tapi .... breeeeeeeettttt.... tidak ketulungan dan makin lama meleber meleber...shittt... shittt.. breeeetttt... okee ditampung ditampung biar tidak menyebar....tahaaannn.. Ok Pak balik pak ke arah tadi (saya pun tidak jadi ke lokasi tujuan karena gini deh...). Saya pun terus meringis, melihat tetesan tetesan kuning hahahahah (again, jangan jijik ya, bayangkan ini adalah kisah balita polos yang baru belajar anal training). Dan sampai juga di gerbang rumah,.......Bibiiiii... segera sopir taksi mengeluarkan kain lap andalannya dan membersihkan beleberan-beleberan kuning itu ... hahahahhaah damn it, saya jadi mual sendiri mengingat ini. Karena masuk angin, pencernaan terganggu. Yang tau kisah ini hanya segelintir orang saja, dan saya berpikir perlukah saya menceritakan ini dengan jujur kepada lelaki yang nantinya akan jadi suami saya? Hmmm sepertinya perlu, tes ketahanan mental namanya, siap nggak menerima saya apa adanya 1 paket gitu loh.
Kabur dari taxi. Harusnya saya bayar 50 ribu, tapi saya pernah kabur...ciaaaaatttt, saat sopir ditilang polisi, saya segera keluar dari pintu taxi dan kaburrrrr ciaaatttt... taxi itu tidak saya bayar dan saya yakin dia pasti dendam pada saya. ini kejadian tahun 2002, saat saya bangun kesiangan dan mau kebut pakai taxi tapi mahal banget, ya udah saya kabur, dan kembali ke rumah dan saya bolos kuliah. Sejak saat itu saya tidak pernah lagi melakukan penipuan seperti ini lagi. kemarin malam misalnya, saya sudah naik taxi dengan bayaran 80 ribu, lalu saya mau berhenti sebentar mencari barang dan saya suruh taxi tunggu saya, dan saya meyakinkan dia dengan meninggalkan 1 tas berisi payung dan tas make up, lalu saya keluar dari taxi. sebenarnya bisa saja saya kabur, tapi saya belajar dari pengalaman 8 tahun lalu, saat saya pernah kabur wkwkwkkw. Maaf. kesalahan ini harus saya bayar, entah kapan itu bisa bertemu dengan sopir taxi yang sudah saya kibulin ini.
Another story, kegilaan lain adalah dengan seseorang, hmmm... untunglah kita tidak sampai melakukan kesalahan fatal. Pesan utamanya : jangan pernah berduaan di sebuah ruangan sepi yang adem dan angin sepoi-sepoi, trust me itu sangat berbahaya dan kesempatan selalu mengintai bagi siapa saja yang berduaan di sebuah ruangan, khususnya puncak. Dijamin 99% kebablasan dan akhirnya nyesal seumurnya. Saya? Terima kasih saya selamat loh.. dan tidak melakukan kesalahan bodoh yang seringkali dilakukan yaitu MBA.. Seperti banyak dialami oleh teman-teman seumuran saya. Huahh..
Hal lain, saya pernah berpetualang ke Bandung di malam takbiran Lebaran tahun 2008 untuk sekedar menemui 1 teman, lalu melanjutkan lagi inap di rumah teman di Bekasi, lalu bertemu dengan si dia, rasanya luar biasa sekali, setelah berpetualang, wajah saya langsung sumringah cerah. Yeaaahhh I love holiday.
Kesalahan bodoh tidak selalu harus membuat kita merasa bodoh. You know what, saya merasa begitu smart sekarang, saya mengerti bahwa hukum sebab akibat berlaku, dan saya percaya bahwa saya dan siapapun adalah pelaku utama dari nasibnya, dan apapun gerak gerik saya, sayalah yang menentukan akan seperti apa. Saya pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi pencopet, perampok, penipu, pencuri, pelaku kejahatan yang seharusnya bisa dipenjara kapanpun, so saya jamin saya tidak akan menjadi penjahat kriminal itu hahahahah... in the future, saya benar benar kapok pok pok pok...
Pengakuan apalagi yang perlu saya ungkapkan? Video mesum? tidak ada, adanya foto mesum. Bagaimana dengan korupsi uang? Ya sama si tukang taxi aja, selebihnya aman, di kantor pertama saya sering korupsi telpon dari Jakarta ke Aceh, cihuy telpon gratis gitu loh, tapi saya tidak pernah lagi. Korupsi waktu? Dulu sih sering, sekarang no way man, my job is too beautiful banget... Bagaimana dengan membunuh? Sering kali membunuh dengan kata-kata yang pedas tajam dan sadis, biasanya ke ibu saya dan kakak saya, hehehe, anehnya, kami selalu bersama meski sudah bunuh bunuhan dengan kata-kata pedas. Bagaimana dengan perselingkuhan? Syukurlah saya hanya pernah 1 kali melakukan itu, itu pun tidak sampai batas jauh kok, saya hanya melayani telpon 1 lelaki setiap malamnya, di saat saya sudah menjalin hubungan dengan 1 lelaki. Shit, dua lelaki itu tidak asyik ah, tidak seru, so untunglah saya mengerti kalau perselingkuhan cuma gitu aja lah yaw, pernah juga saya hampir salah jalan, saya menjadi pelaku dari perselingkuhan seorang lelaki yang sudah pacaran 5 tahun dengan kekasihnya (sekarang sudah jadi istrinya dan ibu dari anak pertamanya), kami hanya pernah ke satu tempat dan dia bonceng saya dengan motor, gitu doang..ahhh..basiii deh.
The last but not the least... sssssstttt saya pernah membolos berdoa beberapa kali, saking lagi kesel baru berantem dengan ibu saya, ya kira kira 3 kali dalam setahun, tapi saya sudah insyaf kok, walau saya pernah meremas kaleng cocacola sampai hampir pecah, dengan genggaman tangan saya loh uhuyy... Yes, saya kejam? Siapa sih yang nggak kejam di dunia ini, tapi sisi kejam saya sudah tersalurkan banyak dan here I am dengan segala kemurnian baru dalam hati saya wkwkwkwk... Good Nite, dear Bloggers.. I love this routine blogging. Semoga bisa menjadi makna indah dalam kehidupan ini cuy...
Nammyohorengekyo ...
Tuesday, August 03, 2010
Sense of Blogger
Jakarta, 3 Agustus 2010
Baru memasuki hari kedua, dan saya deg-degan saat seorang teman bilang, "Kok elo jujur banget sih dengan segala tulisan elo itu". Shit! Langsung jiper, deg-degan, Am I doing shit or wrong? Baiklah, saya coba bertahan ya, masa sih baru gini aja nggak kuat.
Kejujuran itu penting, lately, untuk mengakui saya salah dan mengakui saya pernah salah, tetapi untuk bisa menerima respons dari kejujuran kadangkala membutuhkan keberanian. (Gokill... gue kok deg-degan dan masih deg-degan, sumpah deh).
Jujur nih, saya benar-benar sedang menikmati ruangan yang pernah berkutu busuk ini dan membuat sekujur kaki merah merah dan gatal, sambil terus menunggu waktu untuk berangkat liputan masih satu jam lagi menuju Kemang, and you know what, what i`m going to do? Mampir untuk melihat sebuah konser yang sebenarnya diboikot oleh para media karena dianggap ambivalen dengan kondisi dan situasi yang ada. Hmmm, simple aja sih saya, saya mau mampir ke Aksara bookstore sejenak untuk mencari buku favorit saya yang baru, lalu saya mampir ke konser itu, lalu pulang. Hidup ini banyak pilihan ya, dari tadi jantung ini berdegub, harusnya saya bisa menyempatkan diri untuk mampir ke tempat spiritual saya, tetapi saya tetap berada di ruang ini dan melanjutkan deadline yang ada, sambil terus berdegub kencang. Hellow, ...taksi udah dateng.. .aku cabsss duluuuu lanjut lagi ya
oh ya, yang penting jujur aja ya, hidup ini kadang penuh dengan pertanyaan dan liku-liku, dan ada momen gelap dimana setiap orang harus jujur mengakui, ya inilah hidup saya, so what, kalau saya begini, ya inilah saya, itu sajja duluuu
Baiklah lanjut, sekarang saya di dalam taksi di antara kemacetan kuningan asli super duper macet ga karuan, untunglah ga sering ke daerah selatan ini bener bener beruntung....
Beberapa hari ini saya banyak berpikir tentang hidup saya. Sempat bertanya, "Jadi hidup untuk apa ya?" Setelah melihat seorang lansia duduk di depan tv melewati waktu yang terasa lamban bergulir dan melihat beribu-ribu manager memperjuangkan nama dan kekuasaan demi uang, lalu menjelang tua dia akan menjalani proses yang sama yaitu menjadi tua, mungkin sama persis, duduk di sebuah sofa empuk dan membaca koran dengan kaca mata baca. Hal itu pasti terjadi. Jika hidup hanya sekedar untuk mendapatkan uang untuk makan, pakaian, dan rumah, lalu ketika semuanya sudah terpenuhi lalu apalagi yang ingin dicari? Sudah cukupkah dengan memenuhi target awam seperti itu.
Seorang teman baru pernah menangis kejer karena tidak betah dengan pekerjaannya lalu dia pindah kerja, semuanya karena untuk bertahan hidup dan melanjutkan hidup, disisi lain, seorang teman tidak pernah memikirkan hidup tapi hanya menjalani saja, sebodoh teing deh apa yang akan terjadi, toh sooner or later akan mati, tukas mereka.
Menjadikan hidup lebih bermakna seharusnya menjadi kebutuhan setiap manusia yang ingin membuat hidupnya lebih berisi. Tidak cukup hanya melewati hari dengan hal-hal yang memuaskan kbutuhan dasar saja. Lebih daripada itu we need more, we need a life yang bisa selalu mengingatkan kita how beautiful life is
Berlindung di bawah sebuah kebenaran adalah nyaman, tetapi berkabung di antara segala kebohongan adalah melelahkan. Saya pecinta kejujuran mencoba untuk jujur pada diri sendiri dengan sedikit dipaksa, saya membuktikan bahwa apapun menjadi mungkin dengan segenggam keberanian, senafas harapan, dan juga sebungkus doa yang tulus.
Saya percaya akan kekuatan doa tapi saya lebih percaya akan kekuatan mantra, dan saya percaya akan kekuatan getaran jiwa yang tersebar luas di alam semesta. Bagaimana jadinya jika segala sesuatu di bumi ini bisa ditebak dan tidak lagi menyisakan pertanyaan, mungkin hambar akan terasa.
Sighhh
Saya lelah mendadak. Emosi terkuras, saya lelah dengan pergulatan dan segala tuntutan norma yang seringkali memaksa saya untuk bertopeng dan berlindung di balik senyum tegar, seolah semuanya berjalan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, begitujuga saya tidak akan mengelak dari kenyataan bahwa hidup gelap adalah mengerikan. Hidup dalam kegelapan jiwa ibarat menghancurkan dan meruntuhkan benteng ketulusan cinta dan saya menolak itu.
Tanpa sebuah kata, perasaan tidak terungkap, dan tanpa sebuah janji, komitmen tidak akan terwujud. Terimalah persembahan doa dan harapan saya yang satu ini.
Masih mau lanjut? Awas ini cukup melelahkan karena saya jarang pakai outline tapi saya percaya akan kekuatan kebebasan ekspresi kata tanpa batas jadi teruslah rasakan pergolakan ini ya.
Langkah pagi tadi saya temani dengan sebuah pertanyaan, mengapa saya harus marah saat dibilang saraf terganggu dan kepala goyang goyang, lalu kenapa saya harus marah saat dihina dan dipelototi, suatu saat toh kematian tidak memberikn kesemptn untuk kembli kn
Baru memasuki hari kedua, dan saya deg-degan saat seorang teman bilang, "Kok elo jujur banget sih dengan segala tulisan elo itu". Shit! Langsung jiper, deg-degan, Am I doing shit or wrong? Baiklah, saya coba bertahan ya, masa sih baru gini aja nggak kuat.
Kejujuran itu penting, lately, untuk mengakui saya salah dan mengakui saya pernah salah, tetapi untuk bisa menerima respons dari kejujuran kadangkala membutuhkan keberanian. (Gokill... gue kok deg-degan dan masih deg-degan, sumpah deh).
Jujur nih, saya benar-benar sedang menikmati ruangan yang pernah berkutu busuk ini dan membuat sekujur kaki merah merah dan gatal, sambil terus menunggu waktu untuk berangkat liputan masih satu jam lagi menuju Kemang, and you know what, what i`m going to do? Mampir untuk melihat sebuah konser yang sebenarnya diboikot oleh para media karena dianggap ambivalen dengan kondisi dan situasi yang ada. Hmmm, simple aja sih saya, saya mau mampir ke Aksara bookstore sejenak untuk mencari buku favorit saya yang baru, lalu saya mampir ke konser itu, lalu pulang. Hidup ini banyak pilihan ya, dari tadi jantung ini berdegub, harusnya saya bisa menyempatkan diri untuk mampir ke tempat spiritual saya, tetapi saya tetap berada di ruang ini dan melanjutkan deadline yang ada, sambil terus berdegub kencang. Hellow, ...taksi udah dateng.. .aku cabsss duluuuu lanjut lagi ya
oh ya, yang penting jujur aja ya, hidup ini kadang penuh dengan pertanyaan dan liku-liku, dan ada momen gelap dimana setiap orang harus jujur mengakui, ya inilah hidup saya, so what, kalau saya begini, ya inilah saya, itu sajja duluuu
Baiklah lanjut, sekarang saya di dalam taksi di antara kemacetan kuningan asli super duper macet ga karuan, untunglah ga sering ke daerah selatan ini bener bener beruntung....
Beberapa hari ini saya banyak berpikir tentang hidup saya. Sempat bertanya, "Jadi hidup untuk apa ya?" Setelah melihat seorang lansia duduk di depan tv melewati waktu yang terasa lamban bergulir dan melihat beribu-ribu manager memperjuangkan nama dan kekuasaan demi uang, lalu menjelang tua dia akan menjalani proses yang sama yaitu menjadi tua, mungkin sama persis, duduk di sebuah sofa empuk dan membaca koran dengan kaca mata baca. Hal itu pasti terjadi. Jika hidup hanya sekedar untuk mendapatkan uang untuk makan, pakaian, dan rumah, lalu ketika semuanya sudah terpenuhi lalu apalagi yang ingin dicari? Sudah cukupkah dengan memenuhi target awam seperti itu.
Seorang teman baru pernah menangis kejer karena tidak betah dengan pekerjaannya lalu dia pindah kerja, semuanya karena untuk bertahan hidup dan melanjutkan hidup, disisi lain, seorang teman tidak pernah memikirkan hidup tapi hanya menjalani saja, sebodoh teing deh apa yang akan terjadi, toh sooner or later akan mati, tukas mereka.
Menjadikan hidup lebih bermakna seharusnya menjadi kebutuhan setiap manusia yang ingin membuat hidupnya lebih berisi. Tidak cukup hanya melewati hari dengan hal-hal yang memuaskan kbutuhan dasar saja. Lebih daripada itu we need more, we need a life yang bisa selalu mengingatkan kita how beautiful life is
Berlindung di bawah sebuah kebenaran adalah nyaman, tetapi berkabung di antara segala kebohongan adalah melelahkan. Saya pecinta kejujuran mencoba untuk jujur pada diri sendiri dengan sedikit dipaksa, saya membuktikan bahwa apapun menjadi mungkin dengan segenggam keberanian, senafas harapan, dan juga sebungkus doa yang tulus.
Saya percaya akan kekuatan doa tapi saya lebih percaya akan kekuatan mantra, dan saya percaya akan kekuatan getaran jiwa yang tersebar luas di alam semesta. Bagaimana jadinya jika segala sesuatu di bumi ini bisa ditebak dan tidak lagi menyisakan pertanyaan, mungkin hambar akan terasa.
Sighhh
Saya lelah mendadak. Emosi terkuras, saya lelah dengan pergulatan dan segala tuntutan norma yang seringkali memaksa saya untuk bertopeng dan berlindung di balik senyum tegar, seolah semuanya berjalan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, begitujuga saya tidak akan mengelak dari kenyataan bahwa hidup gelap adalah mengerikan. Hidup dalam kegelapan jiwa ibarat menghancurkan dan meruntuhkan benteng ketulusan cinta dan saya menolak itu.
Tanpa sebuah kata, perasaan tidak terungkap, dan tanpa sebuah janji, komitmen tidak akan terwujud. Terimalah persembahan doa dan harapan saya yang satu ini.
Masih mau lanjut? Awas ini cukup melelahkan karena saya jarang pakai outline tapi saya percaya akan kekuatan kebebasan ekspresi kata tanpa batas jadi teruslah rasakan pergolakan ini ya.
Langkah pagi tadi saya temani dengan sebuah pertanyaan, mengapa saya harus marah saat dibilang saraf terganggu dan kepala goyang goyang, lalu kenapa saya harus marah saat dihina dan dipelototi, suatu saat toh kematian tidak memberikn kesemptn untuk kembli kn
Monday, August 02, 2010
Membanting Pintu
Jakarta, 2 Agustus 2010
Sesaat itu matanya melotot tajam serasa siap menerkam saya, saya terdiam sambil meremas tangan saya ini, menahan rasa amarah sekaligus rasa kesal mendapatkan sorotan sinis itu. Saya pun berlari menjauh, dan BRUKKK, saya banting pintu itu, bukti amarah saya. Tak lama kemudian saya pun tendang sebuah meja kayu selama 4 kali berturut-turut, lalu terdengar teriakan melengking, "BERISIKKKKK!!!" Saya terduduk kelelahan, menunduk sejenak, lalu meneteskan air mata kira-kira @3 tetes, lantai pun basah, dan saya merebahkan tubuh. Ah, lelah juga baru saja meluapkan amarah, orang bilang kalau marah dikeluarkan itu lebih baik daripada ditahan, tapi saya lihat tembok itu retak karena baru saja pintu saya banting. Maaf, Pintu.
Beberapa jam sebelumnya.
Seorang wanita menelpon saya sambil berteriak-teriak, adiknya jahanam, sudah jadi maling, pinjam uang tidak pernah kembalikan. Saya di dalam busway arah Senen ke Harmoni dan melihat seorang ibu menggendong bayi dan menggandeng 2 anak lelakinya, sambil menjaga keseimbangan tubuhnya supaya tidak oleng. Dan kembali terdengar suara wanita itu berteriak dengan bahasa-bahasa kasar dan kebun binatang di ramu jadi satu. Telpon terputus. Tak lama kemudian adiknya menelpon saya tapi tidak saya gubris, lalu dia sms dan bilang, "Jangan dengerin dia, dia tuh gila, udah mau umur 40 tahun belum kawin dan masih mau milih-milih, rada-rada deh dia!" Plurk. Saya hapus sms itu. Sungguh kakak adik yang aneh. Dan lebih aneh lagi mengapa saya yang harus mendengar pertengkaran mereka di telpon?
Lalu 3 hari kemudian seorang teman ingin menginap di rumah saya, kami bertemu di Plaza Indonesia berlanjut dengan dinner di Hoka Hoka Bento. "Saya mau kost", katanya. Dia baru saja bertengkar dengan kakak lelaki dan perempuannya dan kakak lelaki mengusirnya dari rumah. Kakaknya membanting pintu sampai engselnya copot, itu berarti keras sekali. sedangkan kakak yang satu lagi tidak mau beli odol padahal warung di sebelah rumah ada yang menjual. Teman saya berjuang dengan kemelut perasaan cintanya pada kedua kakak kandungnya, tetapi dia mantap untuk segera meninggalkan rumah itu. Bukan karena takut digerayangi dengan pelorotan hutang, tetapi karena teman saya ingin melihat akankah hidup kedua manusia itu menjadi lebih baik jika tidak lagi ketergantungan pada teman saya ini.
Belasan tahun lalu terdengar BRAKKKK, kretek kretek... tembok retak, baru saja ada pintu yang dibanting. Itu bukti amarah, karena tidak mendapatkan uang pinjaman dari sang istri. Bahasa kotor pun keluar XXXXXJALKDJALKJDKAJIEOJDLKDJKLDjlk intinya : kalau tidak kasih pinjam uang, cerai aja deh SLKJS:LJKEHWKEJWLKJRE:LKJDK, lalu tetap tidak dapat uang, banting lagi pintu itu sampai sekering listrik serasa hampir copot terkena getaran bantingan pintu yang dashyat kerasnya. Sunyi pun terasa, tapi tembok itu meretak dan entah kapan tembok akan meruntuh kesal karena selalu saja dibanting oleh para pelaku yang marah dan marah.
Kepuasan terbesar saat marah adalah membanting pintu sampai pintu itu mengeluarkan bunyi keras yang maksimal, pintu tidak pernah bisa memilih akan seperti apa nasibnya, akankah ia disayangi, atau hanya dibanting saja di saat para manusia sedang marah. Pintu hanya membisu mendengar pertengkaran, sekaligus cinta saat malam tiba dan pintu harus terkunci rapat agar bisikan cinta tidak terdengar sampai keluar. Itukah makna pintu? Hanya sampai disitukah, Pintu? I dont think so... Filosofi pintu begitu mendalam, Saya yakin itu.
Selamat pagi menjelang subuh.
I`m Back as a Blogger
Jakarta, 1 Agustus 2010
Terakhir kali saya posting blog ini adalah 6 bulan lalu, Februari 2010, sedangkan pertama kali saya memulai blog ini adalah tahun 2004 dengan 15 posting, saya masih ingat itu adalah masa-masa skripsi yang huekkks.. tapi semua berkat skripsi itu maka saya ada di depan layar komputer ini.
tahun 2005 sebanyak 41 posting saat pertama kali bekerja di Trans TV sebagai BDP 5, lalu tahun 2006 sebanyak 40, tahun 2007 paling produktif yaitu 104 posting (well ini tahun cemerlang saya karena saya jatuh cinta dengan seorang lelaki, pemusik yang sangat menyayangi kucing-kucingnya Cipluk, Cici, Ciming), berlanjut di tahun 2008 sebanyak 102 posting, ini tahun pertama cinta saya dengan pemusik yang membangunkan saya setiap pagi dengan suaranya di handphone nokia N70 saya, how I loved him sincerely, dan di tahun 2009 kami putus berpisah, dengan sedikit menyakitkan tepat di sebrang Gajah Mada, Hayam Wuruk, Maret 2009, dan hanya sanggup menulis 4 posting saja di tahun tergelap ini. Lalu di tahun 2010 makin parah, hanya 2 posting saja. Saya belajar betapa cinta mampu membuat saya begitu produktif menghasilkan berbagai karya, walau cinta itu menyakitkan tapi lebih banyak hal yang membuat saya berkembang jauh lebih positif. Terima Kasih, Mantan saya, dia tidak tahu setiap malam, setiap saat saya melewati tempat-tempat kenangan kami, saya selalu membayangkan wajahnya, jenggotnya, dan juga mata kucingnya, begitu juga aroma khas keringatnya masih teringat sangat jelas sekali. Dan pesan terakhir saya saat kami akhirnya berpelukan untuk terakhir kali, "berkelanalah, dan jadi yang terbaik". Saya kadang takut dengan doa-doa yang mendalam, karena apapun doa saya biasanya terwujud nyata, termasuk yang buruk sekalipun.
Malam ini, saya berjanji, saya kembali sebagai blogger konsisten seperti 6 tahun lalu saat saya bertekad akan selalu menulis. Terima kasih Raditya Dika yang membuat saya bangkit, ceritanya tadi siang saya interview Sherina dan saya sulit sekali menebak isi hati dan pikirannya, sampai akhirnya saya membuka blog Raditya Dika, saya menemukan sedikit rahasia rahasia wanita 20 tahun ini, aneh, senyumannya sangat tumpah sekali di beberapa foto di blog Raditya Dika, berbeda dengan tadi siang, senyumannya sepi dan tidak ada kelepasan bebas dari senyumnya.
Blog ini harusnya menjadi lembaran baru kejujuran, untuk mencurahkan apa saja yang ada di dalam pikiran saya, setelah selama ini saya berjuang untuk menutupi segala kebohongan dan kegelapan hati saya. Saya rasa inilah saatnya saya membagikan apa yang selama ini saya tutupi, karena saya takut kalau orang tahu siapa saya sesungguhnya.
Saya, 28 tahun, bergulat dengan pertarungan emosi cinta ibu dan anak, menyaksikan perjuangan ibu mempertahankan pernikahan dengan ayah yang kapanpun sebenarnya layak untuk dilepas, dan juga bergulat dengan pembuktian cinta saya pada 2 orang lelaki yang selama ini memberikan perubahan drastis, well, mereka hadir dan membangkitkan semangat saya untuk berubah menjadi lebih baik.
Seorang lelaki semasa SMA yang pernah saya tunggu selama 4 tahun saat dia berangkat ke China, lalu dia kembali ke Jakarta dan membawa kabar dia sudah memiliki seorang pacar, dan beberapa tahun kemudian, mereka menikah dan kini sudah memiliki 2 anak yang lucu. Saya mencintai dia dengan sangat, sejak pertama kali bertemu di ruang kelas SMA 2, dan dia melempar secarik kertas yang berlanjut sampai ratusan kertas berikutnya, dimulai dengan kata "Hi". Kami menikmati kedekatan yang misterius, tapi dia selalu ada di saat saya termenung, dan di saat saya tersenyum, dia menghampiri saya dan berkata, "Kalau senyum jangan dibuat-buat", lalu dia pergi. Saat itu saya gundah dengan pertengkaran ayah dan ibu yang tidak pernah habis. Dan begitu juga dia mengalami hal yang sama. Kami serasa senasib dan cinta pun muncul. Semakin hari saya semakin yakin, yes I need him, dan kami semakin dekat, saya teduh saat bersamanya, tapi saya pun pernah menangis dan membencinya selama 1 tahun, gara-gara pertemuan kami terakhir di Mal Taman Anggrek, kami nonton bioskop bersama, saat mengantri di loket, tas merah milik mama saya putus, lalu dia mencibir, berlanjut dengan celana jeans saya yang dianggap china dan old fashioned banget. Saya marah, tapi 1 tahun kemudian saya berhubungan lagi dengan dia, sampai suatu saat dia bertanya, "Bolehkah saya memeluk kamu?", harusnya saya iyakan saja, tapi saya jawab, "Tidak" Singkat cerita, setahun kemudian sebuah undangan berwarna putih hadir di rumah saya, dia menikah. Saya tidak datang. Saya mau datang, tapi sahabat saya hanya berkata, "Apakah kamu akan merasa lebih baik jika tetap datang ke sana?" Saya menjawab, "Tidak". Dan kisah cinta lelaki pertama ini pun saya tutup, sebuah bingkai foto berisi sepasangan wanita dan lelaki yang menatap lautan penuh pasir, foto adegan film Stairways to Heaven menjadi benda terakhir yang mengikat emosi kami berdua. Kalau orang bilang, cinta bisa hilang, bagi saya, cinta saya pada lelaki ini tidak akan pernah hilang, saya yakin betul, he will always be here in my heart, dan ada sebuah nama pemberiannya saat kami SMA dan lagi gila gilanya dengan MIRC dan ICQ , dia namakan saya "Hana Yoshe", dan saya memanggil dia "Nathan". Cinta HanaYoshe akan selalu ada untuk seorang Nathan yang berganti nama menjadi Rei. I love You, Rei and Nathan.
lelaki kedua dalam hidup saya, well pacar deh anggapnya, adalah seorang pemusik, editor, pemain sinetron, dan juga seorang slanker. Saya sebal saat tau dia adalah slanker, I dont like Slanker, tapi sekarang saya memiliki atasan yang ternyata kakak kandungnya personil Slank, si Abdi, hehe jalinan jodoh. Dan saya juga tidak suka kalau lelaki ini pergi ke RCM untuk bertemu dengan Mas Dhani Ahmad, untuk bekerja sama. Alasan bodoh saya : abisnya di infotainment kok mereka buaya ya, band itu kumpulan cowok buaya. Lalu setahun setelah saya putus dari lelaki ini, saya malah bertemu dengan Ahmad Dhani di rumah vampirnya yang gelap. Saya jadi ingat dengan lelaki kecintaan saya yang saya kenal di tahun 2007, Maret, di sebuah gedung di Utan Kayu, dalam sebuah pelatihan penulisan, kami bertemu, dia dengan baju baseball dan topi dan kaca mata frame hitamnya, dan saya dengan tshirt pink cupu dan rambut berantakan bekas tertiup angin. Juni kami bertemu lagi, tidak ada yang special, sampai akhirnya di bulan September kami bertemu dan November kami resmi jadian. Saya bahagia bersamanya meski seringkali saya kesal mengapa dia mau menunggu 3 tahun supaya demo tape albumnya diterima label, tapi tak sedikitpun usaha nyata selain mengandalkan seorang teman untuk membantunya. Maafkan, segala cara sudah saya coba, bahkan berbagai teori saya terapkan untuk mengubahnya, dan dia tidak pernah berubah. I love you, I still Love You, dan sebuah lagu karya saya dan dia tidak pernah lepas dari memori ini, dengan lirik "Aku Selalu Sayang Kamu Walau Kucoba Untuk Menjauh", begitu juga dengan lagu "Serimbang" yang selalu menjadi andalan dan favorit saya. Sebuah film karya Upi berjudul Radit dan Jani menyadarkan saya untuk segera mengakhiri hubungan ini, di malam itu, jaringan indosat menyelamatkan saya juga, jadi saya marah karena dia tidak memberi kabar pada saya kalau dia sudah sampai di rumah. Saya menunggu sambil menonton Radit dan Jani, dan benar benar tidak ada sms darinya. Saya mantap dalam hati, malam itu juga berdoa sambil menangis kejer, saya harus putus dari dia. Akhirnya beberapa minggu kemudian saya ambil langkah pasti untuk siap siap putus. Singkat cerita, kami pun putus setelah selesai makan kwetiau sirem yang selalu saya janjikan dari dulu. Beberapa hari kemudian kami sudah tidak lagi bersama, dan sms hadir, itu sudah sms tertanggal bulan lalu, ternyata jaringan telpon error sehingga sms terlambat sampai. Tapi kami sudah putus. Tidak ada rasa benci tersisa, yang tersisa justru sebuah harapan dan doa, saya ingin dia bahagia. Saya terus sayang sama dia, seperti kisah dengan cinta pertama saya di SMA, saya percaya cinta tidak akan pernah hilang, tapi akan selalu tersisa di hati ini. Lelaki kedua ini termasuk paling berhasil memberi inspirasi bagi saya, dan membangkitkan banyak sekali ide-ide brilian, termasuk produktivitas menulis meningkat drastis sejak jadian dengan dia. Semoga dia pun begitu. I love you, Mygoeh, Take Care.
Baiklah itu dua kejujuran saya soal cinta, tidak pernah saya ceritakan, karena yang pertama tidak jadian tapi hanya nunggu 4 tahun tanpa arah yang jelas, sedangkan yang kedua hanya 1,5 tahun dan itu pun backstreet, jarang go public. Blog ini siap saya sajikan, karena saya sudah plong dan siap untuk melepas kedua cinta ini, tapi tidak untuk menghapuskan loh, saya hanya bisa merasakan getaran cinta pernah hadir dan membentuk saya yang sekarang ini. Terima Kasih.
Baiklah untuk malam ini sekian dulu, saya senang bisa kembali posting untuk blog ini. Kalau ditanya apa arah dari blog ini, hanyalah getaran-getaran perasaan dan pikiran saya yang liar dan murni, maupun jujur. Beberapa tulisan jujur pernah ada di facebook saya "Maeya Zee" silahkan dicheck saja, itu pengisi jeda setelah sempat absen menulis di blog pertama dan terakhir ini I hope :)
Good Nite, everybody, I love you all.
Nammyohorengekyo.
Terakhir kali saya posting blog ini adalah 6 bulan lalu, Februari 2010, sedangkan pertama kali saya memulai blog ini adalah tahun 2004 dengan 15 posting, saya masih ingat itu adalah masa-masa skripsi yang huekkks.. tapi semua berkat skripsi itu maka saya ada di depan layar komputer ini.
tahun 2005 sebanyak 41 posting saat pertama kali bekerja di Trans TV sebagai BDP 5, lalu tahun 2006 sebanyak 40, tahun 2007 paling produktif yaitu 104 posting (well ini tahun cemerlang saya karena saya jatuh cinta dengan seorang lelaki, pemusik yang sangat menyayangi kucing-kucingnya Cipluk, Cici, Ciming), berlanjut di tahun 2008 sebanyak 102 posting, ini tahun pertama cinta saya dengan pemusik yang membangunkan saya setiap pagi dengan suaranya di handphone nokia N70 saya, how I loved him sincerely, dan di tahun 2009 kami putus berpisah, dengan sedikit menyakitkan tepat di sebrang Gajah Mada, Hayam Wuruk, Maret 2009, dan hanya sanggup menulis 4 posting saja di tahun tergelap ini. Lalu di tahun 2010 makin parah, hanya 2 posting saja. Saya belajar betapa cinta mampu membuat saya begitu produktif menghasilkan berbagai karya, walau cinta itu menyakitkan tapi lebih banyak hal yang membuat saya berkembang jauh lebih positif. Terima Kasih, Mantan saya, dia tidak tahu setiap malam, setiap saat saya melewati tempat-tempat kenangan kami, saya selalu membayangkan wajahnya, jenggotnya, dan juga mata kucingnya, begitu juga aroma khas keringatnya masih teringat sangat jelas sekali. Dan pesan terakhir saya saat kami akhirnya berpelukan untuk terakhir kali, "berkelanalah, dan jadi yang terbaik". Saya kadang takut dengan doa-doa yang mendalam, karena apapun doa saya biasanya terwujud nyata, termasuk yang buruk sekalipun.
Malam ini, saya berjanji, saya kembali sebagai blogger konsisten seperti 6 tahun lalu saat saya bertekad akan selalu menulis. Terima kasih Raditya Dika yang membuat saya bangkit, ceritanya tadi siang saya interview Sherina dan saya sulit sekali menebak isi hati dan pikirannya, sampai akhirnya saya membuka blog Raditya Dika, saya menemukan sedikit rahasia rahasia wanita 20 tahun ini, aneh, senyumannya sangat tumpah sekali di beberapa foto di blog Raditya Dika, berbeda dengan tadi siang, senyumannya sepi dan tidak ada kelepasan bebas dari senyumnya.
Blog ini harusnya menjadi lembaran baru kejujuran, untuk mencurahkan apa saja yang ada di dalam pikiran saya, setelah selama ini saya berjuang untuk menutupi segala kebohongan dan kegelapan hati saya. Saya rasa inilah saatnya saya membagikan apa yang selama ini saya tutupi, karena saya takut kalau orang tahu siapa saya sesungguhnya.
Saya, 28 tahun, bergulat dengan pertarungan emosi cinta ibu dan anak, menyaksikan perjuangan ibu mempertahankan pernikahan dengan ayah yang kapanpun sebenarnya layak untuk dilepas, dan juga bergulat dengan pembuktian cinta saya pada 2 orang lelaki yang selama ini memberikan perubahan drastis, well, mereka hadir dan membangkitkan semangat saya untuk berubah menjadi lebih baik.
Seorang lelaki semasa SMA yang pernah saya tunggu selama 4 tahun saat dia berangkat ke China, lalu dia kembali ke Jakarta dan membawa kabar dia sudah memiliki seorang pacar, dan beberapa tahun kemudian, mereka menikah dan kini sudah memiliki 2 anak yang lucu. Saya mencintai dia dengan sangat, sejak pertama kali bertemu di ruang kelas SMA 2, dan dia melempar secarik kertas yang berlanjut sampai ratusan kertas berikutnya, dimulai dengan kata "Hi". Kami menikmati kedekatan yang misterius, tapi dia selalu ada di saat saya termenung, dan di saat saya tersenyum, dia menghampiri saya dan berkata, "Kalau senyum jangan dibuat-buat", lalu dia pergi. Saat itu saya gundah dengan pertengkaran ayah dan ibu yang tidak pernah habis. Dan begitu juga dia mengalami hal yang sama. Kami serasa senasib dan cinta pun muncul. Semakin hari saya semakin yakin, yes I need him, dan kami semakin dekat, saya teduh saat bersamanya, tapi saya pun pernah menangis dan membencinya selama 1 tahun, gara-gara pertemuan kami terakhir di Mal Taman Anggrek, kami nonton bioskop bersama, saat mengantri di loket, tas merah milik mama saya putus, lalu dia mencibir, berlanjut dengan celana jeans saya yang dianggap china dan old fashioned banget. Saya marah, tapi 1 tahun kemudian saya berhubungan lagi dengan dia, sampai suatu saat dia bertanya, "Bolehkah saya memeluk kamu?", harusnya saya iyakan saja, tapi saya jawab, "Tidak" Singkat cerita, setahun kemudian sebuah undangan berwarna putih hadir di rumah saya, dia menikah. Saya tidak datang. Saya mau datang, tapi sahabat saya hanya berkata, "Apakah kamu akan merasa lebih baik jika tetap datang ke sana?" Saya menjawab, "Tidak". Dan kisah cinta lelaki pertama ini pun saya tutup, sebuah bingkai foto berisi sepasangan wanita dan lelaki yang menatap lautan penuh pasir, foto adegan film Stairways to Heaven menjadi benda terakhir yang mengikat emosi kami berdua. Kalau orang bilang, cinta bisa hilang, bagi saya, cinta saya pada lelaki ini tidak akan pernah hilang, saya yakin betul, he will always be here in my heart, dan ada sebuah nama pemberiannya saat kami SMA dan lagi gila gilanya dengan MIRC dan ICQ , dia namakan saya "Hana Yoshe", dan saya memanggil dia "Nathan". Cinta HanaYoshe akan selalu ada untuk seorang Nathan yang berganti nama menjadi Rei. I love You, Rei and Nathan.
lelaki kedua dalam hidup saya, well pacar deh anggapnya, adalah seorang pemusik, editor, pemain sinetron, dan juga seorang slanker. Saya sebal saat tau dia adalah slanker, I dont like Slanker, tapi sekarang saya memiliki atasan yang ternyata kakak kandungnya personil Slank, si Abdi, hehe jalinan jodoh. Dan saya juga tidak suka kalau lelaki ini pergi ke RCM untuk bertemu dengan Mas Dhani Ahmad, untuk bekerja sama. Alasan bodoh saya : abisnya di infotainment kok mereka buaya ya, band itu kumpulan cowok buaya. Lalu setahun setelah saya putus dari lelaki ini, saya malah bertemu dengan Ahmad Dhani di rumah vampirnya yang gelap. Saya jadi ingat dengan lelaki kecintaan saya yang saya kenal di tahun 2007, Maret, di sebuah gedung di Utan Kayu, dalam sebuah pelatihan penulisan, kami bertemu, dia dengan baju baseball dan topi dan kaca mata frame hitamnya, dan saya dengan tshirt pink cupu dan rambut berantakan bekas tertiup angin. Juni kami bertemu lagi, tidak ada yang special, sampai akhirnya di bulan September kami bertemu dan November kami resmi jadian. Saya bahagia bersamanya meski seringkali saya kesal mengapa dia mau menunggu 3 tahun supaya demo tape albumnya diterima label, tapi tak sedikitpun usaha nyata selain mengandalkan seorang teman untuk membantunya. Maafkan, segala cara sudah saya coba, bahkan berbagai teori saya terapkan untuk mengubahnya, dan dia tidak pernah berubah. I love you, I still Love You, dan sebuah lagu karya saya dan dia tidak pernah lepas dari memori ini, dengan lirik "Aku Selalu Sayang Kamu Walau Kucoba Untuk Menjauh", begitu juga dengan lagu "Serimbang" yang selalu menjadi andalan dan favorit saya. Sebuah film karya Upi berjudul Radit dan Jani menyadarkan saya untuk segera mengakhiri hubungan ini, di malam itu, jaringan indosat menyelamatkan saya juga, jadi saya marah karena dia tidak memberi kabar pada saya kalau dia sudah sampai di rumah. Saya menunggu sambil menonton Radit dan Jani, dan benar benar tidak ada sms darinya. Saya mantap dalam hati, malam itu juga berdoa sambil menangis kejer, saya harus putus dari dia. Akhirnya beberapa minggu kemudian saya ambil langkah pasti untuk siap siap putus. Singkat cerita, kami pun putus setelah selesai makan kwetiau sirem yang selalu saya janjikan dari dulu. Beberapa hari kemudian kami sudah tidak lagi bersama, dan sms hadir, itu sudah sms tertanggal bulan lalu, ternyata jaringan telpon error sehingga sms terlambat sampai. Tapi kami sudah putus. Tidak ada rasa benci tersisa, yang tersisa justru sebuah harapan dan doa, saya ingin dia bahagia. Saya terus sayang sama dia, seperti kisah dengan cinta pertama saya di SMA, saya percaya cinta tidak akan pernah hilang, tapi akan selalu tersisa di hati ini. Lelaki kedua ini termasuk paling berhasil memberi inspirasi bagi saya, dan membangkitkan banyak sekali ide-ide brilian, termasuk produktivitas menulis meningkat drastis sejak jadian dengan dia. Semoga dia pun begitu. I love you, Mygoeh, Take Care.
Baiklah itu dua kejujuran saya soal cinta, tidak pernah saya ceritakan, karena yang pertama tidak jadian tapi hanya nunggu 4 tahun tanpa arah yang jelas, sedangkan yang kedua hanya 1,5 tahun dan itu pun backstreet, jarang go public. Blog ini siap saya sajikan, karena saya sudah plong dan siap untuk melepas kedua cinta ini, tapi tidak untuk menghapuskan loh, saya hanya bisa merasakan getaran cinta pernah hadir dan membentuk saya yang sekarang ini. Terima Kasih.
Baiklah untuk malam ini sekian dulu, saya senang bisa kembali posting untuk blog ini. Kalau ditanya apa arah dari blog ini, hanyalah getaran-getaran perasaan dan pikiran saya yang liar dan murni, maupun jujur. Beberapa tulisan jujur pernah ada di facebook saya "Maeya Zee" silahkan dicheck saja, itu pengisi jeda setelah sempat absen menulis di blog pertama dan terakhir ini I hope :)
Good Nite, everybody, I love you all.
Nammyohorengekyo.
Monday, February 22, 2010
Minder Kronis
Mencari Teman Senasib – Kenapa justru menyenangkan?
Ini memang gila, tapi beneran kejadian, kenapa ya justru kita merasa sedikit “senang” melihat orang lain lebih menderita dari kita. Contoh saja nih, kita pernah alamin patah hati dan akhirnya jadi jomblo. Lalu suatu saat kita dengar kabar kalau saingan kita yang sepertinya hidupnya sempurna – batal menikah dengan calon suaminya – akhirnya dia jomblo juga (senasib dengan kita). Seharusnya, ketika mendengar kisah sedihnya itu, kita merasa prihatin (yang jujur tentunya), tapi yang terjadi kita selenting merasa “syukurlah, saya tidak sendiri”. Oow, perasaan apa ya ini, apakah ini sisi sadis yang terselubung dalam diri kita yang disadari atau tidak disadari bisa berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.
Ada lagi, ketika melihat anak jalanan yang meminta-minta, bajunya bolong-bolong, mukanya cemong kena debu, mungkin udah lama nggak mandi, kita memang sih merasa kasihan, lalu kita bersyukur “duh, untung gue nggak seperti dia, untung gue ada rumah” Apakah ini namanya bersyukur? Seolah-olah seperti bahagia di atas penderitaan orang lain, gitu yah, inilah yang sering terjadi, tanpa sadar rancu deh antara bersyukur dengan kasihan yang dangkal, owalah, harusnya sih nggak begini dong…
Ada lagi, ketika orang lain lebih hebat, kita mencari-cari kekurangannya, dan sedikit lebih tenang karena dia punya kekurangan, dan itu berarti kita “lebih” hebat dari dia. Mungkinkah ini gejala minder kronis? Ketika merasa senang dengan penderitaan orang lain dan ketika merasa tenang ketika orang lain punya kesalahan atau kekurangan dalam dirinya. Helloooww….
Ini memang gila, tapi beneran kejadian, kenapa ya justru kita merasa sedikit “senang” melihat orang lain lebih menderita dari kita. Contoh saja nih, kita pernah alamin patah hati dan akhirnya jadi jomblo. Lalu suatu saat kita dengar kabar kalau saingan kita yang sepertinya hidupnya sempurna – batal menikah dengan calon suaminya – akhirnya dia jomblo juga (senasib dengan kita). Seharusnya, ketika mendengar kisah sedihnya itu, kita merasa prihatin (yang jujur tentunya), tapi yang terjadi kita selenting merasa “syukurlah, saya tidak sendiri”. Oow, perasaan apa ya ini, apakah ini sisi sadis yang terselubung dalam diri kita yang disadari atau tidak disadari bisa berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.
Ada lagi, ketika melihat anak jalanan yang meminta-minta, bajunya bolong-bolong, mukanya cemong kena debu, mungkin udah lama nggak mandi, kita memang sih merasa kasihan, lalu kita bersyukur “duh, untung gue nggak seperti dia, untung gue ada rumah” Apakah ini namanya bersyukur? Seolah-olah seperti bahagia di atas penderitaan orang lain, gitu yah, inilah yang sering terjadi, tanpa sadar rancu deh antara bersyukur dengan kasihan yang dangkal, owalah, harusnya sih nggak begini dong…
Ada lagi, ketika orang lain lebih hebat, kita mencari-cari kekurangannya, dan sedikit lebih tenang karena dia punya kekurangan, dan itu berarti kita “lebih” hebat dari dia. Mungkinkah ini gejala minder kronis? Ketika merasa senang dengan penderitaan orang lain dan ketika merasa tenang ketika orang lain punya kesalahan atau kekurangan dalam dirinya. Helloooww….
Minder Kronis
Mencari Teman Senasib – Kenapa justru menyenangkan?
Ini memang gila, tapi beneran kejadian, kenapa ya justru kita merasa sedikit “senang” melihat orang lain lebih menderita dari kita. Contoh saja nih, kita pernah alamin patah hati dan akhirnya jadi jomblo. Lalu suatu saat kita dengar kabar kalau saingan kita yang sepertinya hidupnya sempurna – batal menikah dengan calon suaminya – akhirnya dia jomblo juga (senasib dengan kita). Seharusnya, ketika mendengar kisah sedihnya itu, kita merasa prihatin (yang jujur tentunya), tapi yang terjadi kita selenting merasa “syukurlah, saya tidak sendiri”. Oow, perasaan apa ya ini, apakah ini sisi sadis yang terselubung dalam diri kita yang disadari atau tidak disadari bisa berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.
Ada lagi, ketika melihat anak jalanan yang meminta-minta, bajunya bolong-bolong, mukanya cemong kena debu, mungkin udah lama nggak mandi, kita memang sih merasa kasihan, lalu kita bersyukur “duh, untung gue nggak seperti dia, untung gue ada rumah” Apakah ini namanya bersyukur? Seolah-olah seperti bahagia di atas penderitaan orang lain, gitu yah, inilah yang sering terjadi, tanpa sadar rancu deh antara bersyukur dengan kasihan yang dangkal, owalah, harusnya sih nggak begini dong…
Ada lagi, ketika orang lain lebih hebat, kita mencari-cari kekurangannya, dan sedikit lebih tenang karena dia punya kekurangan, dan itu berarti kita “lebih” hebat dari dia. Mungkinkah ini gejala minder kronis? Ketika merasa senang dengan penderitaan orang lain dan ketika merasa tenang ketika orang lain punya kesalahan atau kekurangan dalam dirinya. Helloooww….
Ini memang gila, tapi beneran kejadian, kenapa ya justru kita merasa sedikit “senang” melihat orang lain lebih menderita dari kita. Contoh saja nih, kita pernah alamin patah hati dan akhirnya jadi jomblo. Lalu suatu saat kita dengar kabar kalau saingan kita yang sepertinya hidupnya sempurna – batal menikah dengan calon suaminya – akhirnya dia jomblo juga (senasib dengan kita). Seharusnya, ketika mendengar kisah sedihnya itu, kita merasa prihatin (yang jujur tentunya), tapi yang terjadi kita selenting merasa “syukurlah, saya tidak sendiri”. Oow, perasaan apa ya ini, apakah ini sisi sadis yang terselubung dalam diri kita yang disadari atau tidak disadari bisa berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.
Ada lagi, ketika melihat anak jalanan yang meminta-minta, bajunya bolong-bolong, mukanya cemong kena debu, mungkin udah lama nggak mandi, kita memang sih merasa kasihan, lalu kita bersyukur “duh, untung gue nggak seperti dia, untung gue ada rumah” Apakah ini namanya bersyukur? Seolah-olah seperti bahagia di atas penderitaan orang lain, gitu yah, inilah yang sering terjadi, tanpa sadar rancu deh antara bersyukur dengan kasihan yang dangkal, owalah, harusnya sih nggak begini dong…
Ada lagi, ketika orang lain lebih hebat, kita mencari-cari kekurangannya, dan sedikit lebih tenang karena dia punya kekurangan, dan itu berarti kita “lebih” hebat dari dia. Mungkinkah ini gejala minder kronis? Ketika merasa senang dengan penderitaan orang lain dan ketika merasa tenang ketika orang lain punya kesalahan atau kekurangan dalam dirinya. Helloooww….
Subscribe to:
Posts (Atom)