Jakarta, 20 Agustus 2010
Saya sedang berpikir tenang, "jika sebuah hubungan pacaran atau pernikahan sudah tidak sehat dan mulai merusak kesehatan mental, mungkin akan lebih baik jika disudahi saja dan tidak dilanjutkan lagi, daripada membuat hidup jadi hancur". Perceraian atau perpisahan bisa jadi sebuah solusi terbaik bagi kedua belah pihak daripada bertahan demi sebuah komitmen.
Bertahun-tahun saya menganut prinsip hubungan pernikahan tidak boleh sampai cerai, karena pasti ada solusinya deh! Lagian kalau sifat kita berubah, pasangan pasti bisa berubah juga. Tapi the truth is "don't ever try to change someone if you can't change your own wish to change others". Kecuali Anda sudah total murni pasrah dan siap mengubah tapi siap juga kalau dia tidak akan berubah lah yaw. Ehmm entahlah ada orang yang sudah keterlaluan egois dan tidak ada sopan santun lagi, berbicara bahasa binatang pada pasangannya, do you think itu perlu dipertahankan? Contoh kalau tidak dikasih pinjam uang, lalu dia akan memaki 'manusia anjing bangsat', apakah bentuk hubungan pernikahan ini layak dipertahankan? Hmm saya belum menikah memang tapi saya berpikir sepertinya ini seperti killing machine yang menggerogoti jiwa step by step, slowly dan tak heran seorang sahabat saya, 38 tahun, meninggal dunia akibat kanker kronis, ternyata karena dia adalah korban kdrt suaminya selama 6 tahun, but she believed that a marriage may not be divorced, except by a death. Dan benar, she's dead. Bukan mengandai nih, tapi jika saja dia berani untuk keluar dari hubungan yang membuat matanya bengep ditonjok suami, mungkin dia masih bertahan meski dengan kanker payudara stadium 4 nya itu. I pray for her tonite and every women everywhere.... Take your very best care, cause we deserve a happiest life and love, we live not to kill ourselves rite...
Good nite
No comments:
Post a Comment