Jakarta, 1 Agustus 2010
Terakhir kali saya posting blog ini adalah 6 bulan lalu, Februari 2010, sedangkan pertama kali saya memulai blog ini adalah tahun 2004 dengan 15 posting, saya masih ingat itu adalah masa-masa skripsi yang huekkks.. tapi semua berkat skripsi itu maka saya ada di depan layar komputer ini.
tahun 2005 sebanyak 41 posting saat pertama kali bekerja di Trans TV sebagai BDP 5, lalu tahun 2006 sebanyak 40, tahun 2007 paling produktif yaitu 104 posting (well ini tahun cemerlang saya karena saya jatuh cinta dengan seorang lelaki, pemusik yang sangat menyayangi kucing-kucingnya Cipluk, Cici, Ciming), berlanjut di tahun 2008 sebanyak 102 posting, ini tahun pertama cinta saya dengan pemusik yang membangunkan saya setiap pagi dengan suaranya di handphone nokia N70 saya, how I loved him sincerely, dan di tahun 2009 kami putus berpisah, dengan sedikit menyakitkan tepat di sebrang Gajah Mada, Hayam Wuruk, Maret 2009, dan hanya sanggup menulis 4 posting saja di tahun tergelap ini. Lalu di tahun 2010 makin parah, hanya 2 posting saja. Saya belajar betapa cinta mampu membuat saya begitu produktif menghasilkan berbagai karya, walau cinta itu menyakitkan tapi lebih banyak hal yang membuat saya berkembang jauh lebih positif. Terima Kasih, Mantan saya, dia tidak tahu setiap malam, setiap saat saya melewati tempat-tempat kenangan kami, saya selalu membayangkan wajahnya, jenggotnya, dan juga mata kucingnya, begitu juga aroma khas keringatnya masih teringat sangat jelas sekali. Dan pesan terakhir saya saat kami akhirnya berpelukan untuk terakhir kali, "berkelanalah, dan jadi yang terbaik". Saya kadang takut dengan doa-doa yang mendalam, karena apapun doa saya biasanya terwujud nyata, termasuk yang buruk sekalipun.
Malam ini, saya berjanji, saya kembali sebagai blogger konsisten seperti 6 tahun lalu saat saya bertekad akan selalu menulis. Terima kasih Raditya Dika yang membuat saya bangkit, ceritanya tadi siang saya interview Sherina dan saya sulit sekali menebak isi hati dan pikirannya, sampai akhirnya saya membuka blog Raditya Dika, saya menemukan sedikit rahasia rahasia wanita 20 tahun ini, aneh, senyumannya sangat tumpah sekali di beberapa foto di blog Raditya Dika, berbeda dengan tadi siang, senyumannya sepi dan tidak ada kelepasan bebas dari senyumnya.
Blog ini harusnya menjadi lembaran baru kejujuran, untuk mencurahkan apa saja yang ada di dalam pikiran saya, setelah selama ini saya berjuang untuk menutupi segala kebohongan dan kegelapan hati saya. Saya rasa inilah saatnya saya membagikan apa yang selama ini saya tutupi, karena saya takut kalau orang tahu siapa saya sesungguhnya.
Saya, 28 tahun, bergulat dengan pertarungan emosi cinta ibu dan anak, menyaksikan perjuangan ibu mempertahankan pernikahan dengan ayah yang kapanpun sebenarnya layak untuk dilepas, dan juga bergulat dengan pembuktian cinta saya pada 2 orang lelaki yang selama ini memberikan perubahan drastis, well, mereka hadir dan membangkitkan semangat saya untuk berubah menjadi lebih baik.
Seorang lelaki semasa SMA yang pernah saya tunggu selama 4 tahun saat dia berangkat ke China, lalu dia kembali ke Jakarta dan membawa kabar dia sudah memiliki seorang pacar, dan beberapa tahun kemudian, mereka menikah dan kini sudah memiliki 2 anak yang lucu. Saya mencintai dia dengan sangat, sejak pertama kali bertemu di ruang kelas SMA 2, dan dia melempar secarik kertas yang berlanjut sampai ratusan kertas berikutnya, dimulai dengan kata "Hi". Kami menikmati kedekatan yang misterius, tapi dia selalu ada di saat saya termenung, dan di saat saya tersenyum, dia menghampiri saya dan berkata, "Kalau senyum jangan dibuat-buat", lalu dia pergi. Saat itu saya gundah dengan pertengkaran ayah dan ibu yang tidak pernah habis. Dan begitu juga dia mengalami hal yang sama. Kami serasa senasib dan cinta pun muncul. Semakin hari saya semakin yakin, yes I need him, dan kami semakin dekat, saya teduh saat bersamanya, tapi saya pun pernah menangis dan membencinya selama 1 tahun, gara-gara pertemuan kami terakhir di Mal Taman Anggrek, kami nonton bioskop bersama, saat mengantri di loket, tas merah milik mama saya putus, lalu dia mencibir, berlanjut dengan celana jeans saya yang dianggap china dan old fashioned banget. Saya marah, tapi 1 tahun kemudian saya berhubungan lagi dengan dia, sampai suatu saat dia bertanya, "Bolehkah saya memeluk kamu?", harusnya saya iyakan saja, tapi saya jawab, "Tidak" Singkat cerita, setahun kemudian sebuah undangan berwarna putih hadir di rumah saya, dia menikah. Saya tidak datang. Saya mau datang, tapi sahabat saya hanya berkata, "Apakah kamu akan merasa lebih baik jika tetap datang ke sana?" Saya menjawab, "Tidak". Dan kisah cinta lelaki pertama ini pun saya tutup, sebuah bingkai foto berisi sepasangan wanita dan lelaki yang menatap lautan penuh pasir, foto adegan film Stairways to Heaven menjadi benda terakhir yang mengikat emosi kami berdua. Kalau orang bilang, cinta bisa hilang, bagi saya, cinta saya pada lelaki ini tidak akan pernah hilang, saya yakin betul, he will always be here in my heart, dan ada sebuah nama pemberiannya saat kami SMA dan lagi gila gilanya dengan MIRC dan ICQ , dia namakan saya "Hana Yoshe", dan saya memanggil dia "Nathan". Cinta HanaYoshe akan selalu ada untuk seorang Nathan yang berganti nama menjadi Rei. I love You, Rei and Nathan.
lelaki kedua dalam hidup saya, well pacar deh anggapnya, adalah seorang pemusik, editor, pemain sinetron, dan juga seorang slanker. Saya sebal saat tau dia adalah slanker, I dont like Slanker, tapi sekarang saya memiliki atasan yang ternyata kakak kandungnya personil Slank, si Abdi, hehe jalinan jodoh. Dan saya juga tidak suka kalau lelaki ini pergi ke RCM untuk bertemu dengan Mas Dhani Ahmad, untuk bekerja sama. Alasan bodoh saya : abisnya di infotainment kok mereka buaya ya, band itu kumpulan cowok buaya. Lalu setahun setelah saya putus dari lelaki ini, saya malah bertemu dengan Ahmad Dhani di rumah vampirnya yang gelap. Saya jadi ingat dengan lelaki kecintaan saya yang saya kenal di tahun 2007, Maret, di sebuah gedung di Utan Kayu, dalam sebuah pelatihan penulisan, kami bertemu, dia dengan baju baseball dan topi dan kaca mata frame hitamnya, dan saya dengan tshirt pink cupu dan rambut berantakan bekas tertiup angin. Juni kami bertemu lagi, tidak ada yang special, sampai akhirnya di bulan September kami bertemu dan November kami resmi jadian. Saya bahagia bersamanya meski seringkali saya kesal mengapa dia mau menunggu 3 tahun supaya demo tape albumnya diterima label, tapi tak sedikitpun usaha nyata selain mengandalkan seorang teman untuk membantunya. Maafkan, segala cara sudah saya coba, bahkan berbagai teori saya terapkan untuk mengubahnya, dan dia tidak pernah berubah. I love you, I still Love You, dan sebuah lagu karya saya dan dia tidak pernah lepas dari memori ini, dengan lirik "Aku Selalu Sayang Kamu Walau Kucoba Untuk Menjauh", begitu juga dengan lagu "Serimbang" yang selalu menjadi andalan dan favorit saya. Sebuah film karya Upi berjudul Radit dan Jani menyadarkan saya untuk segera mengakhiri hubungan ini, di malam itu, jaringan indosat menyelamatkan saya juga, jadi saya marah karena dia tidak memberi kabar pada saya kalau dia sudah sampai di rumah. Saya menunggu sambil menonton Radit dan Jani, dan benar benar tidak ada sms darinya. Saya mantap dalam hati, malam itu juga berdoa sambil menangis kejer, saya harus putus dari dia. Akhirnya beberapa minggu kemudian saya ambil langkah pasti untuk siap siap putus. Singkat cerita, kami pun putus setelah selesai makan kwetiau sirem yang selalu saya janjikan dari dulu. Beberapa hari kemudian kami sudah tidak lagi bersama, dan sms hadir, itu sudah sms tertanggal bulan lalu, ternyata jaringan telpon error sehingga sms terlambat sampai. Tapi kami sudah putus. Tidak ada rasa benci tersisa, yang tersisa justru sebuah harapan dan doa, saya ingin dia bahagia. Saya terus sayang sama dia, seperti kisah dengan cinta pertama saya di SMA, saya percaya cinta tidak akan pernah hilang, tapi akan selalu tersisa di hati ini. Lelaki kedua ini termasuk paling berhasil memberi inspirasi bagi saya, dan membangkitkan banyak sekali ide-ide brilian, termasuk produktivitas menulis meningkat drastis sejak jadian dengan dia. Semoga dia pun begitu. I love you, Mygoeh, Take Care.
Baiklah itu dua kejujuran saya soal cinta, tidak pernah saya ceritakan, karena yang pertama tidak jadian tapi hanya nunggu 4 tahun tanpa arah yang jelas, sedangkan yang kedua hanya 1,5 tahun dan itu pun backstreet, jarang go public. Blog ini siap saya sajikan, karena saya sudah plong dan siap untuk melepas kedua cinta ini, tapi tidak untuk menghapuskan loh, saya hanya bisa merasakan getaran cinta pernah hadir dan membentuk saya yang sekarang ini. Terima Kasih.
Baiklah untuk malam ini sekian dulu, saya senang bisa kembali posting untuk blog ini. Kalau ditanya apa arah dari blog ini, hanyalah getaran-getaran perasaan dan pikiran saya yang liar dan murni, maupun jujur. Beberapa tulisan jujur pernah ada di facebook saya "Maeya Zee" silahkan dicheck saja, itu pengisi jeda setelah sempat absen menulis di blog pertama dan terakhir ini I hope :)
Good Nite, everybody, I love you all.
Nammyohorengekyo.
1 comment:
halo juga
Saya Jennifer Dawson Managing Director (MD) dari Jennifer Dawson, kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari bank karena nilai kredit yang rendah, pinjaman bisnis, pendidikan kredit, kredit mobil, kredit rumah, kredit perusahaan dan banyak lagi, atau Anda ingin membayar utang atau biaya, atau Anda telah scammed sebelumnya oleh pemberi pinjaman uang palsu? Selamat Anda sekarang berada di tempat yang tepat, Jennifer Dawson Pinjaman Firm, sebuah perusahaan pinjaman yang handal, yang menyediakan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%, kami datang untuk mengakhiri semua masalah. kita menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan rahasia dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di: jenniferdawsonloanfirm@gmail.com
banyak cinta
Ibu Jennifer
Post a Comment