Writer`s Block
”..lagi mentok nih, nggak ada ide buat nulis..” Satu alasan klasik yang memang paling enak diungkapin kalau lagi mumet pikiran dan lagi nggak semangat kerja J Jadi inget, ada seorang rekan lama cerita kalau writer`s block itu sebenernya nggak pernah ada. Kalau memang mentok, bablas saja terus, nulis apa saja yang tangan bisa ketik. And I`m doing this now, honest to say. Kemarin malam I met an old friend, sekarang she`s doing a new business, a talent management, sebuah bisnis yang membantu memanage bakat-bakat terpendam yang tidak tersalurkan karena faktor luck yang terbatas, budget yang pas-pasan, dan juga faktor networking yang minim abiz. Dan ada seorang novelis muda yang lagi dimanage juga supaya bisa berkembang karirnya. Nggak cuma teman-teman artis/ model yang cantik/ ganteng saja yang punya kesempatan jadi artis dan punya manager aja sekarang. Seorang penulis pun adalah seorang artis yang perlu dimanage dan dibangun imagenya.
Ketika Otoritas Bermain!
Seorang pemimpin otoriter berhak mendapatkan apa yang dia mau, tanpa peduli bawahannya setuju atau tidak. Seorang pemimpin otoriter mengandalkan tatapan tajam sinis dan nada suara yang sedikit tegas untuk menampilkan jati diri kepemimpinannya.
Menulis Naskah sama seperti waktu Mbikin Skripsi waktu Zaman Kuliah.
Udah nulis capek-capek, udah mikir puter otak tujuh keliling, udah penuh percaya diri kalau ini bakal menarik dan menggugah banget, tau-tau, hanya dibilang : Ulang! Edit!
Kesel? Kadang ya, tapi lebih sering ketawa aja deh. So, sekarang kalau menulis, tetep harus dengan sepenuh hati, tapi tetep aja harus siap sesiap-siapnya kalau disuruh ulang dan kalau tulisan itu dibilang jelek nggak bermutu nggak menyentuh dsbnya. Buat para seniman, mental pun kudu tahan banting, mulai dari penyanyi yang kalau ketemu label dibilang kalau lagunya nggak komersil, peserta audisi kalau ketemu tim juri siap-siap dibilang wajah kamu kurang fotogenik dan komersil, then penulis skenario akan diomongin : hmm…idenya agak basi dan nggak bisa ngedongkrak rating nih, maaf yah Mas. Semua profesi bakal mengalami hal ini sih sebenernya J Tengok deh ke temen-temen yang menjadi sales/ pemain MLM, mengatur janji ketemuan, presentasi, dag dig dug bakal closing/ nggak yah. Dan pilihannya, kalau baru aja dikritik/ ditolak, perasaan pertama pasti down/ kecewa, tapi selanjutnya tinggal pilih : mau cuek aja toh orang juga sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan nggak kesempetan inget masalah kita, pilihan kedua : berhenti dan mundur dari bidang yang sudah bikin malu dan jiper diri sendiri. Kalau orang sukses : dia bakal maju terus, kalau orang gagal : sangat peduli dengan harga diri dan biasanya bakal mundur dari
Kalau inget masa-masa skripsi pas zaman kuliah, ternyata nggak jauh beda dengan kondisi setelah udah lulus kuliah. Awalnya sulit, pas lagi dijalani lebih sulit lagi, banyak muncul masalah-masalah, ada orang yang meragukan kemampuan kita, dan juga konflik sama orang-orang tertentu yang kebetulan berbeda visi dengan kita. Finalnya, adalah pas sidang skripsi, hasil kerja keras selama beberapa bulan, menentukan kita bakal lolos atau nggak jadi sarjana. Kalau di dunia kerja, apa yang kita kerjain selama beberapa waktu, hasilnya yang bakal menentukan kita bakal tetep eksis atau nggak di bidang yang udah kita pilih itu. Yang nggak ketinggalan pentingnya, selalu ada orang-orang yang akan hadir temenin kita pas lagi kesulitan. Dan selalu ada jalan keluar dari semua masalah. Kalau pepatah bilang : selalu ada jalan bagi siapa aja yang berniat dan berhati baik.
- with a good heart, everyday is a good day – maeya 20071122
No comments:
Post a Comment