Jakarta, 1 Juli 2007
Selamat Bulan Juli 2007. Bulan ke-tujuh, menentukan apa yang akan terjadi lima bulan yang akan datang nanti. Apa yang ingin dicapai dibulan ini? Ketenangan hidup yang lebih mendalam, kedamaian hati yang menyeluruh utuh, dan kekuatan jiwa untuk terus mengarungi perjalanan kisah manusia penuh dengan gelora.
Kekosongan dan kehampaan memang menjadi bagian dari perjalanan hidup. Itu berarti akan ada juga hidup yang berisi makna-makna besar tersembunyi di baliknya dan tidak akan pernah reda sekalipun ditumpaskan dengan segala cara.
Selamat datang bulan baru penuh harapan. Di bulan ini secerca cahaya indah menunggu. Kunang-kunang malam menari dengan ceria. Percayalah, Sobat! Hari ini pasti lebih indah daripada hari kemarin dan hari kemarin pastinya telah membentuk karakter kita yang lebih kuat lagi pada hari ini. Berdiri tegak menatap indahnya dunia sambil mengikuti gerakan awan putih campur biru di atas langit. Besar sekali bumi ini, jarak yang jauh antara awan dan keberadaan kita, bukankah begitu?
Apa yang tidak boleh dilakukan di dunia ini? Sebenarnya apa saja boleh dilakukan di dunia ini, tidak pernah ada larangan, yang ada hanyalah konsekuensi dari apa yang dilakukan oleh manusia-manusia alkemis yang mencari tujuan hidupnya.
Buang semua kenangan masa lalu yang sudah basi, seindah apapun, kalau sudah lewat, itu pun sudah basi dan tidak pantas untuk digenggam terlalu sering. Digenggam disini maksudnya adalah mengambil patokan rata untuk segala situasi baru berdasarkan pengalaman masa lalu. Lebih baik berpijak pasti di masa sekarang ini, daripada terus-terusan memainkan pergulatan masa lalu yang sudah lewat dan tidak mungkin kembali lagi. Dan lebih baik berkonsentrasi pada masa sekarang ini, daripada hanya menerawang dalam angan-angan masa depan dan bergumam terus : Andai….ah, nanti, ah, suatu saat nanti, ah..I wish…dan another I wish I wish I wish. Wish itu penting keberadaannya untuk mendukung kita mengarahkan kendali hidup dan untuk menjadi patokan apa yang ingin kita capai dalam perjalanan pergumulan detik demi detik, menit demi menit kita, dan menelusuri alam pikiran bawah sadar bisa membantu kita melihat masa depan nanti.
Hebatnya adalah apa yang kita pikirkan sekarang ini akan terjadi di masa yang akan datang. Ini berarti masa sekarang ini menjadi tonggak masa depan akan jadi seperti apa.
Mulutmu harimaumu. Ternyata pepatah benar, dua telinga satu mulut. Ada saat dimana kata-kata tidak perlu dikeluarkan semua, perasaan tidak perlu diungkapkan semua, kadang dengan cukup tersenyum atau bersyukur dalam hati saja, itu sudah lebih dari cukup. Dan dengan hanya mendengarkan suara-suara hati dan suara dunia, tanpa kita bergumam memberikan komentar, itupun sudah lebih dari cukup. Sudah terlalu banyak hal yang tidak perlu, dikeluarkan oleh banyak orang seantero bumi ini. Maaf, apalagi karena media, pencari berita penuh sensasi, mengandalkan pengekspresian kata-kata nggak penting tapi penting dalam menyokong nafkah para pekerja media, ya mau tidak mau, yang tidak penting harus dijadikan penting, dan yang penting pun lama-lama berubah menjadi tidak penting seiring dengan pergerakan waktu yang dinamis dan berputar mengikuti gerakan bumi dan dunia.
Semakin hari apa yang kita impikan bisa menjadi semakin dekat. Doa syukur yang terus didengungkan ternyata menjadi sumber energi besar untuk bisa mencapai apa yang kita inginkan. Apa yang sudah ada di depan mata, patut untuk disyukuri, dan apa yang belum ada di depan mata, patut untuk diimpikan, meski hanya di dalam pikiran saja, atau hanya di sela-sela percakapan ringan antar sahabat. You`re really what you wish!
No comments:
Post a Comment