Di lagu Delon, ada lirik yang cukup menarik, “semua karena cinta, semua karena cinta, bukan karena kuat dan hebatku” Kenapa bukan karena kuat dan hebat diri sendiri kita bisa menjadi seorang yang tegar dan kuat?
Demi cinta, seseorang rela berbuat apa saja. Meninggalkan agamanya, meninggalkan jati dirinya, melepaskan prinsipnya. Dengan mengatasnamakan cinta. Apakah perlu kita melakukan hal itu?
Banyak pilihan dalam hidup ini. Pertama, tetap bertahan dengan keyakinan dan prinsip sendiri. Kedua, mengikuti arus luar dari orang lain, entah itu pasangan kita sendiri. Pilihan bisa memiliki positif dan negatif. Yang bisa menilai pun sebenarnya adalah diri kita sendiri. Bagaimana jika kita harus memilih antara cinta dan prinsip? Jika kita bertahan dengan prinsip, kita mungkin akan kehilangan cinta. Jika kita tetap bertahan dengan cinta, dan harus melepaskan prinsip hidup, itu juga sebuah pilihan. Dari pilihan-pilihan ini sudah siap konsekuensi yang akan kita terima.
Sebelum memutuskan untuk memilih cinta daripada prinsip, kita harus bisa berpikir. “pentingkah perjuangan ini?” “bisakah saya bertahan tanpa adanya prinsip ini?”
Jika jawabannya memang “tidak penting dan ya saya bisa bertahan tanpa prinsip ini”, itu sudah menjadi sebuah akibat baru. Kita sudah memutuskan untuk memilih.
No comments:
Post a Comment