VACANCY POSITION : KAUM LELAKI
Kuat + Bebas + Suci + Tenang
1. Baik Hati
2. Berkomitmen dan tanggung jawab
3. Tidak pernah dan tidak berniat untuk poligami
4. Kuat, Tegar, dan Tahan Banting
5. Berpengalaman mengendalikan hawa nafsu marah, serakah, dan birahi (minimal 10 tahun pengalaman)
6. No Drugs, No Alcohol, No Whore.
7. Bisa menjadi suami yang setia dan baik hati.
8. Bisa menjadi bapak dan pemimpin keluarga yang mengayomi
Kirim ke : bahagiabumi@dunia.com
Menulis harus didasari rasa sayang, bukan didasari rasa benci atau marah. Hm…iya sih berarti saya selayaknya menuliskan kata-kata yang bisa membangkitkan rasa cinta, bukannya marah. Termasuk soal : poligami, soal perselingkuhan, kekerasan perempuan, bukannya mengajak orang untuk marah sama kondisi tapi untuk menyadari dan kemudian merasakan dan menikmati kondisi itu apa adanya (halah…denial!). Menjadi perempuan yang lebih penuh kelembutan dan cinta kasih. Wuf dalam dan teoritis. Elo kate gampang apa jadi manusia sempurna!
LSM perempuan berjamur dimana-mana, menyuarakan hak perempuan dan menyindir perilaku kekerasan kaum lelaki. Dimanakah lelaki, dimana jati diri lelaki, kaum lelaki mulai kehilangan jati diri untuk mengembangkan potensi diri? Ups. Ini negara patrialistik dan kaum lelaki punya banyak kesempatan untuk memimpin, karena secara fisik dan kestabilan emosi kaum lelaki memang unggul. The truth is, sayang sekali, sosok lelaki yang heroic mulai redup, saatnya kaum lelaki bangkit, bukan dengan kekerasan dan keradikalan, tapi dengan karismatik kebapakan yang mengayomi dan bertanggung jawab.
Saya rindu sosok seorang bapak sejati, sosok seorang lelaki baik yang menuntun dan membimbing, bukan sosok lelaki yang sekedar mengandalkan kodrat lelaki dan power lelakinya. No. Bukan itu. Lelaki akan jadi “imam” dalam satu keluarga, jika memang begitu, buktikan, lelaki harus kuat dan tegar, memiliki komitmen tinggi untuk melindungi perempuan dan anak-anaknya, bukan lelaki lemah yang – untuk mengendalikan dirinya sendiri saja – sulit dan seringkali gagal. Hawa nafsu contohnya! Come on, emangnya hanya lelaki yang punya hawa nafsu itu, udah lah yah, to the point aja, hawa nafsu seks maksudnya, perempuan pun punya. Tapi beribu-ribu tahun perempuan belajar, diajar, untuk selalu kuat dan tegar dan mampu mengendalikan dirinya : mengendalikan rasa marah, rasa benci, dan rasa dendamnya, ditambah dengan rasa serakahnya. Mau jadi apa negara ini kalau perempuan tidak seperti itu soalnya.
Memang sih dari abad-abad dulu, moyang-moyang yang sudah memulai jalur itu, para kaisar kerajaan yang punya banyak selir, karena punya power untuk mendapatkan apa saja yang dia mau, para pembesar yang diperbolehkan memuaskan segala kebutuhan dan hawa nafsunya tanpa batas, karena itu sudah dianggap berkah dan kurnia dan kodrat dari seorang lelaki. Andai saya bisa ke masa abad-abad lalu dan dinasti lalu, saya mau tanya : kenapa sih seorang raja boleh punya istri lebih dari satu? Dan kenapa sih seorang perempuan harus selalu menunduk dan menyembah suaminya? Back to topic, bukan nostalgia beginian yang kita butuhkan saat ini. Sekarang fokus dengan sekarang aja deh.
Mari kita list apa saja masalah yang sering muncul dan membuat kaum lelaki kehilangan jati diri dan mulai kehilangan image ”karismatik positifnya”?
SUKARNO : karismatik, kebapakan, pintar, tenang, bisa memimpin, namun punya istri lebih dari satu, tidak mampu menahan rasa dan gejolak ketika melihat kecantikan perempuan.
AA GYM : kebapakan, sayang anak, begitu sempurna, memberikan petuah yang menenangkan jiwa, namun ketahuan juga punya istri kedua, walau dengan dalih ”memiliki tugas” untuk menjaga manusia yang lemah dan membutuhkan. Lah wong kalau mau bantu, ya ga usah dikawinin toh, Pak, ini jadi bikin rancu soale. Dan memberikan efek ada yang kagum dengan AA GYM dan mau ikutin sama persis seperti AA GYM.
SUHARTO : karismatik, kebapakan banget, selalu berdampingan dengan istrinya, ideal banget sebagai seorang pemimpin, then 32 tahun kemudian, terbongkar, ga mampu menahan nafsu untuk korupsi dan jadi orang kaya.
Tiga tokoh lelaki ini pernah menjadi tokoh yang saya anggap bisa menjadi sosok lelaki ideal, oh yah, minta maaf jika ada yang keliru dari penilaian harafiah saya soal ketiga tokoh lelaki ini. Yah, hanya bermodal referensi tayangan berita TV dan headline koran saja, maklum, saya lebih suka berita infotainment ketimbang politik J ...
Lalu masalah lain yang membuat hilangnya kesejatian sosok lelaki adalah :
LELAKI selayaknya kuat dan melindungi dan bertangung jawab à beberapa kenyataannya adalah ada LELAKI yang mudah putus asa ketika gagal dalam usaha bisnisnya, lari dari tanggung jawab sebagai suami, bapak, dan pemberi nafkah, LELAKI yang memilih untuk lari dari masalahnya dengan MEROKOK gila-gilaan, minum alkohol sampai mabok, ke diskotik melihat striptease atau perempuan malam, dengan harapan bisa mengurangi kepenatan pikiran dan stress setelah kerja.
Hey, bukan berarti semua LELAKI itu buruk lah. No! Ada sih yang bilang, there`s only two kind of guy di dunia ini : 1. a bastard. 2. a gay. Tapi nggak lah yah, itu sangat subyektif hehehe. Buktinya, banyak lelaki yang patut dikagumi dan dicontoh hingga kini : LELAKI yang berkomitmen untuk menjaga perasaan orang lain, berjanji untuk tidak menyakiti orang lain, apalagi menyakiti perasaan perempuan dan mahluk-mahluk lemah lainnya.
The last untuk episode kali ini, kalau ada kesempatan ingin deh, mau request 2 hal ke pemerintah dan pihak-pihak berkepentingan, requestnya ini nih :
1. Boleh ga kalau diskotik, pusat prostitusi, club malam, ditiadakan saja. Itu teh selain pusat mesum yang berbahaya bagi mental dan badan, itu juga jadi pusat pengedaran narkoba dan minuman keras, dan kalau suatu saat kita semua punya anak-anak, nggak pingin kan kalau setiap hari bawa rantang ke penjara atau ke pusat rehab untuk temani anak-anak itu. (Oh yah, apa yah strategi untuk meniadakan tempat-tempat seperti ini? Ada di pusat kota pula, halah-halah, di dekat rumah saya, dan ada satu hotel mesum yang bersebelahan tepat dengan satu tempat ibadah – keren kan – Kalau untuk meniadakan tempat seperti ini, caranya : bakar-bakaran atau demo-demo atau penggrebekkan, nggak ngefek, udah kebanyakan organisasi coba pake cara ini, toh ga efek kan, dan hati kecil saya bertanya, apa yang melakukan tindakan penggebrekan itu udah tau apa sebenernya yang mereka lakukan. OK, ini biar dibahas lain waktu aja).
2. Poligami ditiadakan, yuk? (setuju? Setuju? Kalau ada perempuan yang nggak setuju tapi menikmati dipoligamiin, hm, penasaran aja, apa iyah, tidurnya tenang tiap hari? – waktu nulis topik ini, saya sadar, ini sensitif banget, tapi anyway, bolak balik pada bahas begituan sih, liatin aja di TV ono-ono aja kan yang dibahas, sinetron lah, gosip lah. Film ”PEREMPUAN PUNYA CERITA” dan ”BERBAGI SUAMI” karya Nia Dinata bisa jadi inspirasi banget soal masalah ini).
1 comment:
buaset dah mae..kemaren buru2 cao karna mu buat ini y...saluttt ^^
tp mang topik mengenai ini tuw mang seru dibahas *cewe bahas ap siy yg ga seru y??* hehehhe...
co mang tidak tpisahkan dr dunia ce..dibilang perlu, ga perlu..tp kalo dbilang ga perlu, y perlu juga, kalo ga ap gunany co y =p
g tunggu tulisan lo selanjutny
caooo
Post a Comment