08. INT. Gereja Tua. – Day –
Pemain : Dewi, Romo Florensius.
Romo, aku bertobat, mohon ampuni aku, Romo…
Romo, aku sangat mencintai dia…
Lalu kenapa?
Tapi, dia bukan lelaki yang Bapa pilih untukku…
Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu?
Romo, kami berbeda….
Tapi kalian berdua sama-sama anak Bapa…semua adalah sama…
Romo, Tuhan kami berbeda….apa yang harus aku lakukan?
Erm…baiklah, begini, Anakku…seberapa dalam kamu mencintai dia?
Cintaku sedalam cintaku pada Bapa di surga, kedua orang tuaku, dan juga diriku sendiri, Romo…
Baguslah, jadi apa yang kau risaukan, Anakku?
Romo, orang tua kami menentang cinta kami…
Karena perbedaan Tuhan itu?
Aku bingung, Romo…haruskah aku membuang jauh dan membunuh rasa cinta ini…
Anakku, tetaplah mencintai, karena hanya dengan cinta itu kamu bisa hidup…
Aku sakit, Romo, setiap kali aku menyadari, cinta kami tidak mungkin bersatu..jembatan, benteng perbedaan itu terus menghantui tidurku di malam hari…
Romo
Anakku, mungkin sudah saatnya kamu belajar untuk mencintai dengan tulus dan belajar untuk menerima kenyataan hidup…
Ajari aku, Romo…aku sedih…aku sakit…dadaku sesak…aku hancur, tak berdaya dengan rasa cintaku sendiri….
Romo
Tenang, Anakku, Allah Bapa selalu sayang dengan anak-anakNya yang bisa mencintai dengan tulus….
Maafkan aku, Allah Bapa, aku sadar aku salah…aku sadar aku melakukan dosa…lelaki itu tidak seharusnya kucintai, tak seharusnya aku menggoda lelaki yang sudah memiliki kekasih…maafkan, Bapa, hamba berdosa, telah melanggar perintah Mu, hamba telah mencuri apa yang bukan menjadi milik hamba, hamba telah merusak janji hamba untuk mematuhi perintahMu, Bapa…Ya, Bapa, ampunilah hambaMu ini. Berikan hamba kekuatan untuk menerima kenyataan, bahwa lelaki itu tidak boleh lagi hamba mimpikan dalam tidur malam maupun siang hamba. Ya, Bapa, ampunii…..
Dewi menangis terisak sedih.
No comments:
Post a Comment