Tertawa memang bisa membuat kita lebih senang dan sehat. Hal ini karena kegiatan tertawa mampu mengubah rasa sedih dan kesal menjadi perasaan rileks dan beban apa pun terasa lebih ringan.
"Ketika Anda tertawa, Anda memasuki tahapan rileks. Tekanan darah dan detak jantung turun menjadi normal, sehingga kita merasa lebih tenang. Selain itu tertawa juga merangsang hormon endorphin, anti sakit alami yang dihasilkan oleh otak," kata John Morreall, president of HUMORWORKS, Florida, Amerika Serikat.
Tertawa juga memiliki dampak biologis karena bisa mengembalikan mood. Ketika kita melontarkan humor, terutama mengenai kejadian sehari-hari yang kita alami atau masalah, efektif meningkatkan rasa memiliki dan kedekatan satu sama lain. Itu sebabnya para ahli masalah perkawinan menganjurkan agar Anda melibatkan humor dalam kehidupan sehari-hari bersama pasangan.
Merasa stuck dan kehilangan ide? Tertawalah karena kegiatan ini bisa membuat kita berpikir lebih kreatif. "Humor akan melenyapkan hambatan mental. Ini akan mendorong kit berpikir secara tidak biasa saat melihat segala sesuatu," kata Morreall.
Sementara itu William Fry, profesor emeritus Psikiatri dari Universitas Stanford, mengatakan kreativitas dan humor adalah suatu hal yang identik. "Tertawa bisa menyatukan dua hal yang sepertinya tidak saling berhubungan dan menciptakan hubungan," katanya.
Teori yang menyatakan tertawa bisa meningkatkan kesehatan pertama kali diungkapkan oleh Norman Cousins pada tahun 1979 lewat bukunya yang sangat laris, Anatamoy of an Illness. Namun pada abad 17 seorang dokter dari Inggris, Thomas Sydenham, pernah menulis, "Kedatangan badut ke desa ternyata bisa meningkatkan kesehatan daripada 20 kali minum obat".
Selama berabad-abad, para ahli mempelajari kaitan antara mood dan tertawa. Mereka menemukan bahwa orang yang punya selera humor biasanya jarang depresi dan cemas. Sementara itu peneliti dari West Chester University di Pennsylvania mengungkapkan bahwa pelajar yang menggunakan humor untuk menghadapi masalah biasanya selalu berpikiran positif. Jadi, tertawalah!
No comments:
Post a Comment