Jakarta, 31 Oktober 2010
Biasanya, saya paling takut dengan sosok dinginnya, diam seribu bahasa, sambil terus menghisap tembakau di bibir keringnya, seraya melihat ke arah handphone. Jarang sekali saya disapa, kecuali saat membuka pintu untuk saya di suatu tengah malam yang sepi. Selanjutnya, kami berpisah ke ruang sepi masing-masing.
Tapi malam ini, baru saja, saya melihat sebuah sosok tinggi kurus, berdiri dengan gerakan gelisah menantikan saya, saya angkat rem mobil, lalu turun dari mobil, dan lelaki ini segera mengambil alih kendali stir. Saya termangu, dengan suara pelan, berkata,"thank you, Pa" Lalu mobil melaju pergi. Pengalaman emosi cinta yang dingin tapi membuat saya sedikit terenyuh. Waw, he changed and how I never be ready to see a change of him. Baru saya sadar, that he`s been always there for me, apapun yang saya butuhkan, akan siap dipenuhi, meskipun tak jarang saya dibentak saat saya mengucapkan selamat ulang tahun atau menawarkan madu supaya lancar buang air besar. Saya pernah menangis deras saat saya mengalami penolakan. Penolakan begitu menyakitkan, tapi sebuah pemandangan cinta di malam ini membuat saya tersadar, bahwa cinta itu selalu ada dalam hati seorang ayah pada anak perempuannya. I love you, Pak!
I sense it, I feel it, and I see it... Life can be sense, Life can be non sense... I`m learning to sense the life
Sunday, October 31, 2010
Sunday, October 17, 2010
Emotional Destination
And wind will bring me to a place, a new place for a new emotional destination..
after that twenty something, I decided to wrap all the pain here in a pink box, so I will not bring this everywhere I go.
1. Anger happens because of dissatisfaction that produces energy.
2. Broken love in the past afer I saw the one I loved in the past`s profil pic with someone new, hmm..Bye!
The Power of Baby
Subscribe to:
Posts (Atom)